Tabel 4.11 Uji Autokorelasi LM Test
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant .048 36.765
.001 .999 Ukuran.Perusahaan
-.075 1.251
-.008 -.060 .952 Laba.Rugi
1.522 6.188
.030 .246 .806 Opini.Auditor
-.181 3.944
-.005 -.046 .964 Tingkat.Solvabilitas
.080 .738
.012 .109 .914 Reputasi.KAP
.667 4.829
.018 .138 .890 Auto
-.086 .115
-.086 -.754 .453
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Pengambilan Keputusan: Pada tampilan output terlihat bahwa koefisien parameter
untuk variabel Auto Lag menunjukkan probabilitas signifikan 0.453 di atas 0.05. Dalam hal ini berarti data tidak terdapat
autokorelasi.
c. Uji Run Test
Metode ini diperkenalkan oleh Geary sebagai uji nonparametrik dengan tanda positif dan negatif. Kaidah
keputusan dalam metode ini adalah; tidak menolak hipotesis nol
Universitas Sumatera Utara
jika taksiran R berada pada jarak interval, dan menolak hipotesis nol jika taksiran R di luar batas interval.
Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar
residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random
atau tidak sistematis.
H0 : residual res_1 random acak HA : residual res_1 tidak random Ghozali, 2013:120.
Dibawah ini adalah tampilan output SPSS mendeteksi autokorelasi dengan Run Test.
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi Run Test
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
-2.12022 Cases Test Value
48 Cases = Test Value
48 Total Cases
96 Number of Runs
51 Z
.410 Asymp. Sig. 2-tailed
.682 a. Median
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah - 2.12022 dengan probabilitas 0.682, signifikan pada 0.05 yang
berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual adalah random acak atau tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pengujian di atas telah dilakukan oleh peneliti untuk mendeteksi terdapat atau tidaknya autokorelasi. Dan
hasilnya menunjukkan bahwa melalui ketiga pengujian tersebut tidak ditemukan terjadi autokorelasi pada data sehingga data
dapat digunakan ke pengujian selanjutnya.
4.2.3 Analisis Regresi
Dari hasil uji asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear
Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut
ini adalah hasil pengolahan data dengan program SPSS Statistics 17.0.
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh ukuran perusahaan, laba rugi perusahaan, opini auditor, tingkat solvabilitas, dan reputasi kantor akuntan
publik terhadap audit delay. Berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
195.890 36.254
5.403 .000
Universitas Sumatera Utara
Ukuran.Perusahaan -3.385
1.235 -.271
-2.741 .007
Laba.Rugi -12.731
5.863 -.195
-2.172 .033
Opini.Auditor -10.761
3.864 -.245
-2.785 .007
Tingkat.Solvabilitas .465
.726 .055
.641 .523
Reputasi.KAP -12.770
4.669 -.274
-2.735 .008
a. Dependent Variable: Audit.Delay
Sumber: hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan tabel di atas di peroleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Keterangan: 1.
Konstanta sebesar 195,890 menunjukkan bahwa apabila tidak variabel independen ukuran perusahaan, laba rugi perusahaan, opini auditor,
tingkat solvabilitas, dan reputasi kantor akuntan publik = 0 maka audit delay sebesaar 195,890 hari.
2. β
1
sebesar – 3,385 dan X
1
adalah ukuran perusahaan, menunjukkan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan, yang diproksikan dengan total asset,
sebesar 1 satuan maka akan memperpendek audit delay sebesar 3,385 dengan asumsi variabel lain tetap laba rugi, opini auditor, solvabilitas, dan
reputasi KAP = 0. 3.
β
2
sebesar – 12,731 dan X
2
adalah laba rugi. a.
Persamaan regresi estimasi laba 1 terhadap audit delay: Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Universitas Sumatera Utara
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731 1 – 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731 – 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang memperoleh laba adalah 156,235 hari.
b. Persamaan regresi estimasi rugi 0 terhadap audit delay:
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731 0 – 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang memperoleh rugi adalah 168,966 hari.
4. β
3
sebesar – 10,761 dan X
3
adalah opini auditor.
a. Persamaan regresi estimasi opini unqualified 1 terhadap audit delay:
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761 1 + 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761 + 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Universitas Sumatera Utara
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang menerima opini unqualified adalah 156,235 hari.
b. Persamaan regresi estimasi opini selain unqualified 0 terhadap audit
delay:
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761 0 + 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 0,465X
4
– 12,779X
5
+
ε
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang tidak menerima opini unqualified adalah 166,995
hari.
5. β
4
sebesar 0,465 dan X
4
adalah tingkat solvabilitas, menunjukkan bahwa setiap kenaikan solvabilitas, yang diproksikan oleh DER, sebesar 1
satuan, maka akan memperpanjang audit delay sebesar 0,465 dengan asumsi variabel lain tetap.
6. β
5
sebesar – 12,779 dan X
5
adalah reputasi KAP. a.
Persamaan regresi jika perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four 1
terhadap audit delay, maka: Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Universitas Sumatera Utara
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779 1 +
ε Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779 + ε
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik Big Four adalah 156,235 hari. b.
Persamaan regresi jika perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang tidak berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four
0 terhadap audit delay, maka: Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779X
5
+ ε
Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
– 12,779 0 +
ε Y = 195,890 - 3,385X
1
– 12,731X
2
– 10,761X
3
+ 0,465X
4
+ ε
Artinya, apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang tidak
berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Big Four adalah 169,013 hari.
4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengetahui
apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test.
1. Analisis Koefisien Determinasi