Uji Autokorelasi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Perusahaan, Opini Auditor, Tingkat Solvabilitas, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dimana Sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar kemudian menyempit mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autikorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu Universitas Sumatera Utara time series karena “pengganggu” pada seseorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya Ghozali, 2013:110. Menurut Ghozali 2013:111-120. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi: a. Uji Durbin-Watson DW test Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept kostanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. b. Uji Lagrange Multiplier LM test Uji autokorelasi dengan LM test terutama digunakan untuk sample besar diatas 100 observasi. Uji ini memang lebih tepat digunakan dibandingkan uji DW terutama bila sample yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey BG Test. c. Uji Statistics Q : Box-Pierce dan Ljung Box Uji Box-Pierce dan Ljung Box digunakan untuk melihat autokorelasi dengan lag lebih dari dua. d. Uji Run Test Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. H0 : residual res_1 random acak. HA : residual res_1 tidak random. . 3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian Menurut Lubis, dkk 2007:45, “regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut Universitas Sumatera Utara memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas”. Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, laba rugi perusahaan, opini auditor, tingkat solvabilitas DER, dan reputasi kantor akuntan publik terhadap audit delay dengan model persamaan sebagai berikut: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + Keterangan: ε Y = lamanya hari penyelesaian audit audit delay, a = konstanta X 1 X = ukuran perusahaan 2 X = laba rugi perusahaan 3 X = opini auditor 4 X = tingkat profitabilitas 5 β = Koefisien Regresi = reputasi kantor akuntan publik ε = error tingkat kesalahan

1. Analisis Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 12 118

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LABA/RUGI OPERASI, OPINI AUDITOR DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor Dan Reputasi Auditor Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang t

0 2 16

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 2

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 9

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 19

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 1

Pengaruh ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, reputasi kantor akuntan publik, dan solvabilitas terhadap audit delay : studi empiris di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012 - USD Reposito

0 0 147