Hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan F hitung sebesar 11.874 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,32
dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
a
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
dapat diterima, artinya bahwa ukuran perusahaan X
1
, laba rugi perusahaan X
2
, opini auditor X
3
, tingkat solvabilitas X
4
, dan reputasi kantor akuntan publik X
5
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay Y karena F hitung F tabel 11,874
2,32 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05.
Hasil uji variabel secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay Y adalah 68 hari, dengan nilai minimum 16 hari dan maksimum
138 hari. 2.
Pengaruh ukuran perusahaan X
1
terhadap audit delay Y adalah variabel ukuran perusahaan dengan nilai β1 sebesar -3,385 menunjukkan hubungan
yang berlawanan arah, dimana setiap kenaikan ukuran perusahaan X
1
sebesar satu satuan akan memperpendek audit delay Y sebesar 3,385 yang berarti semakin besar ukuran perusahaan X
1
yang diproksikan dengan total aset suatu perusahaan, maka audit delay Y akan semakin pendek. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan X
1
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan
yang memiliki ukuran relatif lebih besar, biasanya memiliki audit delay Y
Universitas Sumatera Utara
yang lebih singkat, karena perusahaan ini dimonitor oleh investor, pengawas modal, dan pemerintah. Hal ini memaksa perusahaan untuk lebih cepat
menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, perusahaan besar sudah memiliki internal control yang lebih baik dalam mencegah terjadinya
kesalahan dalam informasi dan hal ini akan membantu auditor dalam melaksanakan proses audit. Perusahaan – perusahaan yang besar juga
biasanya memiliki sumber daya untuk membayar audit fees yang lebih tinggi sehingga pekerjaan audit dapat segera dilakukan setelah tahun buku berakhir.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ahmad dan Abidin 2008, Rachmawati 2008, Indriyani dan Supriyati
2012, dan Kartika 2011. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Ahmad dan Kamarudin 2003, Rochimawati 2008, Prayogi 2012, dan
Iskandar dan Trisnawati 2010. 3.
Pengaruh laba rugi perusahaan X
2
terhadap audit delay Y adalah v
ariabel laba rugi perusahaan dengan nilai β2 sebesar -12,731 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan yang mendapatkan laba
akan menghasilkan audit delay Y yang lebih pendek. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa laba rugi perusahaan X
2
berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay Y. Hal ini
dikarenakan bahwa perusahaan yang melaporkan kerugian akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya.
Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan bisa diselesaikan secepatnya, sehingga
Universitas Sumatera Utara
good news tersebut segera dapat disampaikan kepada para investor dan pihak- pihak yang berkepentingan lainnya, dimana investor akan melakukan
investasi pada perusahaan yang melaporkan laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Iskandar dan Trisnawati 2010, Ahmad dan
Kamarudin 2003. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Indriyani dan Supriyati 2012.
4. Pengaruh opini auditor X
3
terhadap audit delay Y adalah variabel opini auditor dengan nilai β3 sebesar – 10,761 menunjukkan hubungan yang
berlawanan arah, dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified menghasilkan audit delay Y yang lebih pendek. Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa opini auditor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay Y. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diberikan
opini atau pendapat unqualified opinion oleh auditor cenderung ingin mengungkapkan laporan keuangannya dengan cepat kepada publik, karena
merupakan berita baik yang dapat menarik investor untuk melakukan investasi dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified
menunjukkan bahwa kelangsungan usaha perusahaan tersebut terjamin. Hasil penelitian ini mendukung hasil Ahmad dan Kamarudin 2003 dan Prayogi
2012. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ahmad dan Abidin 2008, Rochimawati 2008, Iskandar dan Trisnawati 2010, Kartika
2011. 5.
Pengaruh tingkat solvabilitas X
4
terhadap audit delay Y adalah variabel tingkat solvabilitas dengan nilai β4 sebesar 0,465 menunjukkan hubungan
Universitas Sumatera Utara
yang searah, dimana setiap kenaikan solvabilitas X
4
, yang diproksikan dengan debt to equity ratio DER, sebesar 1 satuan akan memperpanjang
audit delay sebesar 0,465 yang berarti semakin tinggi nilai DER suatu perusahaan maka audit delay Y akan semakin panjang. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay Y. Hal ini dikarenakan tingginya rasio debt to equity
mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa
melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan
mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak
manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan berisi berita buruk sehingga audit delay akan semakin panjang juga. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian Ahmad dan Abidin 2008 dan Prayogi 2012. Namun tidak sejalan dengan penelitian Ahmad dan Kamarudin 2003,
Rachmawati 2008, Kartika 2011, dan Indriyani dan Supriyati 2012 yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap audit delay.
6. Pengaruh reputasi kantor akuntan publik X
5
terhadap audit delay Y adalah v
ariabel reputasi kantor akuntan publik dengan nilai β5 sebesar – 12,779 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan
yang menggunakan auditor
yang berafiliasi
dengan KAP The Big Four menghasilkan audit delay yang lebih pendek. Dari hasil penelitian ini dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa
reputasi kantor akuntan publik X
5
berpengaruh negatif secara signifikan terhadap audit delay Y. Hasil ini menunjukkan bahwa
auditor yang mempunyai reputasi yang baik, dalam hal ini adalah KAP Big Four akan memberikan kualitas pekerjaan audit yang efektif dan efisien
sehingga audit dapat dilaksanakan secara tepat waktu. KAP Big Four memiliki insentif lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan audit lebih
cepat dibandingkan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four. Waktu audit yang lebih cepat juga cara KAP Big Four mempertahankan reputasinya. KAP
Big four juga biasanya didukung oleh kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang lebih baik sehingga akan berpengaruh pada kualitas jasa yang
dihasilkan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Iskandar dan Trisnawati 2010. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Ahmad dan Abidin 2008, Prayogi 2012, dan Kartika 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan