22
BCR =1 menunjukkan bahwa pembangunan jalan akan menguntungkan,
sebaliknya BCR 1 menunjukkan bahwa pembangunan tersebut tidak layak Studi Kelayakan Jalan dan Jembatan kode Pd T-19-2005-B. Rumus yang
digunakan berdasarkan laporan Pre Feasibility Study Road Improvement project,
Final Report Sri Hendarto, 1996.
................................................2.9
Ada beberapa kriteria nilai BCR terkait dengan perumusan diatas, yakni ; Pertama bila nilai indeks BCR lebih besar dari 1 BCR1 maka proyek dikatakan
layak untuk dikerjakan, kedua jika nilai indeks BCR 1 BCR 1 maka proyek tidak layak untuk dikerjakan mengingat biaya cost lebih besar dari pada manfaat
benefit yang diterima. Namun hal ini tidak sepenuhnya dapat ditentukan bahwa proyek layak jika BCR-nya 1, karena hal tersebut hanya menunjukkan bahwa
manfaat lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan. Sementara untuk lebih teliti menyatakan layak tidaknya suatuproyek harus dibandingkan dengan discount rate
yang berlaku. Dengan kata lain harus diketahui nilai laju pengembalian modalnyaInternal Rate of Return IRR untuk dapat dibandingkan dengan
discount rate yang berlaku.
II.6.3 Internal Rate of Return IRR
Yang dimaksud dengan Internal Rate of Return adalah besaran yang menunjukkan harga discount rate pada saat NPV sama dengan nol. Internal Rate
of Return sering disebut sebagai laju pengembalian modal dan dinyatakan dalam
present , Yessie Afreiana W,2013. Dalam hal ini laju pengembalian modal
Universitas Sumatera Utara
23
dapat dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek Jika besarnya laju pengembalian modal ini melebihi nilai discount rate
maka sudah pasti dapat dikatakan bahwa proyek menguntungkan dan layak untuk dikerjakan, namun jika lebih kecil dari discount rate sekalipun nilai BCR-nya 1,
kelayakan proyek masih perlu ditinjau lagi karena secara finansial lebih baik mengendapkan modal di bank. Jadi kriteria untuk menetapkan kelayakan suatu
proyek adalah bila IRR-nya lebih besar dari discount rate tingkat suku bunga. ........................................................................2.10
Dimana: IRR : Internal Rate Of Return
NPV
1 :
Net Present Valueon i
1
NPV
2 :
Net Present Valueon i
2
Suatu proyek akan dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila menunjukkan nilai NPV yang positif, yang berarti juga nilai BCR 1,0 serta nilai
IRR akan lebih besar dari pada angka laju penyusutan l yang berlaku untuk perhitungan. Khusus dalam pembangunan suatu proyek jalan yang dilaksanakan
oleh pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Umum
Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dapat salah satu indikator kota yang baik, yang dapat ditandai dengan sistem jaringan yang ada.
Sektor transportasi harus mampu memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dengan segala kegiatannya di semua lokasi yang berbeda yang
tersebar dengan karakteristik fisik yang berbeda pula. Di daerah perkotaan, berbagai masalah dalam transportasi sering terjadi dan dijumpai seperti:
kemacetan lalu lintas, pelayanan angkutan umum yang kurang memadai, polusi akibat kendaraan bermotor, manajemen persimpangan yang kurang optimal dan
angka kecelakaan yang semakin meningkat. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor yaitu pertumbuhan kendaraan yang tidak terkontrol, pertumbuhan prasarana
yang kurang memadai, serta rendahnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dan dominannya penggunaan angkutan pribadi dibandingkan dengan angkutan
umum. Transportasi yang lancar selain mencerminkan keteraturan kota juga
mencerminkan kelancaran kegiatan perekonomian kota tersebut. Dengan demikian sistem transportasi, sitem pergerakan dan sistem kegiatan tidak dapat
dipisahkan dalam pengembangan dan perencanaan transportasi karena merupakan tiga hal yang saling terkait.
Universitas Sumatera Utara