39
Pembangunan transportasi laut tentunya tidak hanya berpengaruh pada hasil laut dari wilayah kecamatan tersebut namun juga akan berpengaruh kepada
mobilisasi hasil perkebunan dan juga pariwisata di wilayah tersebut. Seperti diketahui pada pembahasan sebelumnya bahwa potensi perkebunan pada
wilayah kecamatan juga sangat baik. Sedangkan dari segi pariwisata juga diketahui bahwa terdapat pulau Berhala yang sudah menjadi tujuan wisata baik
oleh wisatawan lokal maupun dari luar kota. Oleh karena itu pembangunan ruas jalan Marhaban juga diharapkan akan memicu pembangunan transportasi laut
yang akan menunjang perkembangan wilayah tersebut dari aspek hasil perikanan, perkebunan, serta pariwisata.
IV.5 Kawasan Orientasi Ekonomi Dan Pertumbuhan Kota
Dengan terbangunnya jaringan jalan di Ruas Jalan Marhaban diperkirakan akan dapat merubah penampilan kawasan pantai di ruas jalan yang ditinjau, dalam
arti akan berkembangnya suatu zona pengembangan baru yang mempunyai karakteristik yang lebih kompleks dibanding dengan kondisi yang ada sekarang.
Pusat-pusat produksi pertanian pangan dan perkebunan serta industri hasil pertanian nampaknya akan berkembang di wilayah studi yaitu pada ruas-ruas
jalan Marhaban. Yaitu Kecaman Sei Rampah, Sei Bamban dan Kecamatan Teluk Mengkudu. Dengan adanya pembangunan jalan marhaban, akan memberikan
akses dan tingkat mobilitas yang baik, untuk pemasaran hasil dari komoditi komoditi unggulan yang ada di daerah studi. Hal tersebut didukung dengan hasil
pertanian dan perkebunan serta perikanan yang terus mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
40
Dari pembahasan di atas nampaknya dapat dikaji lanjut semakin tingginya daya pikat ekonomi wilayah Ruas Jalan Marhaban, tidak hanya akan mampu
memutar kiblat ekonomi regional dari Kecamatan lain seperti dari kecamatan Tanjung Beringin dan bahkan dari Kabupaten lain disekitar wilayah studi.
Dilihat dari kondisi yang ada sekarang bahwa pembangunan di wilayah study terus mengalami peningkatan hal tersebut terlihat dari banyak nya warga
yang melakukan pembangunan rumah-rumah baru, membuktikan bahwa kehidupan masyarakat di ruas jalan tersebut terus mengalami peningkatan, jumlah
penduduk nya juga terus meningkat. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah lebih memperhatikan masyarakat di sekitar ruas jalan Marhaban.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kehidupan ekonomi penduduk khusunya petaninelayan di sekitaran ruas jalan Marhaban, sudah beranjak dari
pola subsistensi ke pola orientasi pasar Market Oriented. Seperti telah diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa diperkirakan dengan berfungsinya
jalan di ruas jalan Marhaban ini maka mobilitas penduduk akan semakin tinggi dan selanjutnya hal ini akan membuat kawasan mereka semakin bekembang.
Keadaan tersebut selain akan memberikan dampak bagi peningkatan produktifitas usaha taninya, namun secara bertahap juga akan merubah pola hidup mereka
menjadi semakin “profit market Oriented” dengan pola konsumsi yang lebih berkembang. Pada waktunya nanti mereka akan berpikir untuk memenuhi
kebutuhannya dengan tanpa bersusah payah mengorbankan banyak energi dan mendapatkan uang tanpa harus menunggu satu musim tanam lagi, dengan kata
lain mereka mulai menerapkan “practice thingking”. Hal seperti inilah yang mendorong mereka untuk mencari alternatif-alternatif mata pencaharian diluar
Universitas Sumatera Utara
41
usaha tani. Dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi sektoral di ruas jalan Marhaban ini sejalan dengan semakin bervariasinya jenis aktifitas ekonomi
dan lapangan kerja maka dorongan seperti itu akan semakin nyata sehingga banyak petani beralih ke profesi-profesi lain khususnya profesi yang tidak begitu
menuntut skill tertentu seperti kegiatan transportasi, buruh industri, buruh pelabuhan atau sebagai pedagang kecil-kecilan rumah makan, kedai minuman,
dan sebagainya. Satu dampak positif yang lain yang diperkirakan akan muncul adalah
kemungkinan tergalinya kembali unsur-unsur budayaadat di masyarakat dalam rangka menopang penggalakan wisata di pantai sekitaran ruas jalan tersebut. Hal
ini merupakan salah satu dampak tak ternilai dari adanya pembangunan jalan yang ada hubungannya dengan upaya pelestarian aset budaya nasional.
IV.6 Analisaa BOK Biaya Operasional Kendaraan