seni musik dan seni tari. Kedua cabang seni ini tidak diajarkan kepada seluruh siswa tetapi siswa memilih akan mengambil pelajaran seni musik atau seni tari,
sehingga pada saat pembelajaran seni budaya, siswa berada pada dua tempat yang berbeda antara siswa yang memilih cabang seni musik dan cabang seni
tari. Dengan demikian populasi penelitian ini berjumlah 121 siswa yakni siswa mengambil cabang seni tari, dari keseluruhan jumlah siswa kelas XI yakni 218
siswa. Berikut tabel yang menunjukkan jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah yang memilih cabang seni tari.
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kotagajah Tahun Pelajaran 20112012 yang Memilih Cabang Seni Tari
No Kelas
L P
Jumlah
1 XII IPA 1
2 14
16 2
XII IPA 2 15
15 3
XII IPA 3 2
14 16
4 XII IPA 4
1 13
14 5
XII IPA 5 7
18 25
6 XII IPA 6
16 16
7 XII IPS
4 15
19
Jumlah 16
105 121
Sumber: data kelas dan jumlah siswa SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran 20112012
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Menurut pendapat Arikunto, 1996 : 107 bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Akan tetapi, jika jumlah subjeknya lebih dari 100, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, bergantung pada a kemampuan
penulis dilihat dari waktu, tenaga dan dana; b sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya
data; c besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh penulis. Untuk penelitian yang besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
. Berdasarkan pendapat di atas, sampel yang diambil untuk penelitian ini
sebesar 20 dari 121 siswa yakni 24 sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan teknik proporsional-cluster random sampling dengan cara
undian. Proporsional-cluster random sampling adalah gabungan antara teknik pengmabilan sampel proporsional sampling dan teknik cluster sampling
Proporsional sampling adalah teknik sampling yang memperhatikan proporsi perbandingan, sesuai dengan proporsi sehingga mengahasilkan sampel yang
proporsional, jika random namanya proposional random sampling. Sedangkan cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
memperhatikan kelompok-kelompok dalam populasi , tidak memperhatikan individu, namun kelompoknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan teknik
pengambilan sampel proporsional-cluster random sampling adalah teknik sampling yang memperhatikan proporsi kelompok-kelompok dalam populasi
yang diambil secara acak sehingga akan menghasilkan sampel yang proporsional dari masing-masing kelompok Rizky, 2010.
Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut. 1.
Seluruh siswa di setiap kelas diberi kode berupa angka sesuai dengan namanya yang tercantum dalam absen.
2. Kode yang berupa angka tersebut ditulis di kertas dan digulung, kemudian
dimasukkan ke dalam kotak. Diambillah sebanyak distribusi sampel masing-masing kelas.
3. Jumlah kelas XI terbagi dalam tujuh kelas sehingga keseluruhan sampel
sesuai dengan distribusi sampel masing-masing kelas, seperti yang ada dalam distribusi sampel dari jumlah siswa yang memilih cabang seni tari
kelas XI tertera dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Distribusi sampel dari Jumlah Siswa Kelas XI SMAN 1 Kotagajah Tahun Pelajaran 20112012 yang Memilih Cabang Seni Tari
NO Kelas
Jumlah Siswa 20 dari
Jumlah Siswa Sampel yang
ditetapkan
1 XI IPA 1
16 3,20
3 siswa 2
XI IPA 2 15
3,00 3 siswa
3 XI IPA 3
16 3,20
3 siswa 4
XI IPA 4 14
2,80 3 siswa
5 XI IPA 5
25 5,00
5 siswa 6
XI IPA 6 16
3,20 3 siswa
7 XI IPS
19 3,80
4 siswa
Jumlah 121
24,20 24 siswa
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan teknik tes praktik tari Melinting. Tes dilaksanakan secara praktik dalam bentuk menarikan tari
Melinting secara individu dan kelompok. Pengambilan data dilaksanakan di dalam ruangan aula SMA Negeri 1 Kotagajah.
Langkah-langkah pengumpulan data tersebut diuraikan sebagai berikut. a.
Seluruh siswa memakai pakaian praktik dan memegang kipas. b.
Siswa dipanggil satu persatu untuk menarikan 10 motif tari Melinting untuk siswa laki-laki dan 9 motif tari Melinting untuk siswa perempuan.
c. Pada saat siswa menarikan motif demi motif tari Melinting, penulis menilai
secara langsung siswa yang tampil. Dalam hal ini penulis dibantu oleh satu orang penilai, yakni guru seni tari SMA Negeri 1 Kotagajah.
d. Setelah siswa menarikan motif demi motif gerak tari Melinting, kemudian
siswa menarikan tari Melinting secara kelompok lengkap dengan musik iringannya. Dengan alokasi waktu ± 8 menit untuk masing-masing kelompok.
e. Pada saat siswa menarikan tari Melinting secara utuh ini, penulis menilai
setiap kelompok yang tampil. Agar penilaian lebih objektif dan valid penulis dibantu oleh seorang penilai yakni guru seni tari SMA Negeri 1 Kotagajah.
f. Selain menilai secara langsung, penulis juga mendokumentasikan melalui
kamera foto dan video dengan menggunakan ponsel.
Kamera foto dan video digunakan untuk mereview kembali hasil tes perbuatan menari Melinting yang dilakukan oleh siswa. Selain itu video juga digunakan
untuk mencocokkan hasil dari penilaian yang telah dilakukan pada saat pengambilan nilai secara langsung, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.