jenis tarian klasik tradisional dan pelembagaan tari yang didukung oleh masyarakat yang pluralis dan masyarakat perkotaan disebut jenis tari kreasi
baru Hadi, 2007:19. Tari Melinting merupakan salah satu tari tradisional Lampung yang dikategorikan tari klasik karena tari Melinting adalah tarian
yang berkembang di lingkungan Keratuan Melinting, hanya ditarikan oleh orang tertentu dan ditempat tertentu serta dengan syarat-syarat tertentu
Novrida, Nurhayati, 2004:1.
2.2 Tari Melinting
Tari Melinting merupakan tarian yang terdapat di daerah kecamatan Labuhan Maringgai, Desa Maringgai dan Wanna Lampung Timur. Daerah ini tidak jauh
dari pesisir lepas pantai perbatasan dengan laut Jawa. Adapun pemaparan tari Melinting adalah sebagai berikut.
2.2.1 Karakteristik Tari Melinting
Tari Melinting adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Desa Wana Lampung Timur. Dilihat dari sejarahnya, tarian ini merupakan
tari adat tradisional Keagungan Keratuan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting, yakni Pangeran Panembahan Mas yang dipentaskan pada
saat acara Gawi Adat Begawi. Gawi adat Begawi adalah upacara pernikahan adat Lampung maupun upacara pengambilan gelar adat
Lampung Novrida, Nurhayati, 2004:1.
Fungsi Tari Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh Keluarga Ratu saja di tempat yang tertutup
sessat atau balai adat, tidak boleh diperagakan oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan
Melinting saja. Personal penarinya pun hanya sebatas pada putra putri Ratu Melinting.
Namun, dalam perkembangannya sekarang, tari Melinting tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga Ratu Melinting dan tidak lagi berfungsi sebagai tari
upacara, tetapi sudah bergeser menjadi tari pertunjukan atau tari yang berfungsi dalam penyambutan tamu-tamu agung yang datang ke daerah
Lampung serta acara-acara besar lainnya seperti acara kesenian Lampung dan festival tari. Hal ini dimaksudkan agar tari melinting dapat dikenal oleh
semua lapisan masyarakat Lampung tanpa terkecuali sehingga tari Melinting dapat terus lestari dan berkembang.
Sebagai contoh, pada April 2007 yang lalu, Tari Melinting dipentaskan
secara masal oleh dua puluh lima pasang penari dalam upacara penutupan Musyabaqoh Tilawatil Quran MTQ tingkat Provinsi Lampung yang
dilaksanakan di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim Bandar Lampung. Selain itu, pada saat Festival Way Kambas atau Festival Krakatau serta
acara-acara lainnya tari Melinting juga ditampilkan. Hal ini berarti bahwa tari Melinting sudah tersebar luas di Provinsi Lampung sebagai salah satu
bentuk seni pertunjukan. Setiap tarian mempunyai elemen-elemen