Hal ini penting sekali dalam pertunjukkan tari, karena untuk memperkuat garis-garis ekspresi dan menambah daya tarik penampilan. Tata rias
merupakan hal penting dalam pertunjukkan tari karena membantu penari untuk membedakan karakter.
Tata rias yang digunakan penari putri dalam tari Melinting adalah rias cantik. Pada prinsipnya rias wajah pada tari Melinting adalah untuk
membuat wajah cerah dan terlihat cantik, sedangkan untuk penari putera hanya menggunakan bedak, alis, serta sedikit rias pada mata untuk
memperkuat karakter wajah.
2.2.2.4 Busana Tari
Busana tari tidak sama dengan pakaian sehari-hari. Fungsi fisik busana adalah sebagai penutup dan pelindung tubuh, sedangkan fungsi estetiknya
merupakan unsur keindahan dan keserasian bagi tubuh penari. Fungsi busana juga tidak jauh berbeda dengan tata rias, yaitu mendukung tema atas isi dan
memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Dalam perkembangannya, pakaian tari telah disesuaikan dengan kebutuhan tari
tersebut. Busana tari yang baik tidak hanya sekedar untuk menutup tubuh semata, melainkan juga harus dapat mendukung penampilan tari. Busana tari
dipergunakan untuk melukiskan sesuatu oleh penciptanya dan dipakai oleh penarinya dan tidak terlepas pemilihan nilai terhadap warna, garis dan
bentuk. Maka, tata busana selain untuk memperkuat peranan, pemilihan
warna, garis dan bentuk, juga bias mendalami kejiwaan seni tari, serta akan memberi suasana yang dimaksudkan.
Dalam tari Melinting, busana yang digunakan penari putri adalah 1siger bercadar Melinting, 2 kalung buah jukum, 3 gelang kano, 4 bulu seretei,
5 gelang rui, 6 tapis, 7 baju kebaya kurung, 8 sanggulcemara, 9 kembang melati, 10 subang giwir, 11 peneken, 12 kalung inuh, 13
papan jajar, 14 gelang burung, 15 selendang putih, sedangkan busana penari putra adalah 1 kopiah emas, 2 kembang melur bunga pandan, 3
buah jukum, 4 kain bidak, 5 bulu seretei, 6 sesapur handak , 7 celana teluk belanga, 8 baju teluk belanga, 9 serempang betumpal, 10 kalung
inuh, 11 gelang burung, 12 gelang kano, 13 kain putih. Adapun gambar penari tari Melinting dengan busana lengkap adalah sebagai berikut.
Gambar 4 : Pose Penari Putra Tari Melinting dengan Busana dan Tata Rias Foto : Dwiyana Habsary, 2010
Gambar 5 : Pose Penari putri Tari Melinting dengan Busana dan Tata Rias Foto : Dwiyana Habsary, 2010
Gambar 6 : Pose Penari Tari Melinting dengan Busana, Tata Rias dan Properti
Foto : Dwiyana Habsary, 2010
Busana tari Melinting yang berkembang sekarang ini adalah busana yang disesuaikan dengan kemampuan pengadaan perlengkapan tari Melinting
karena ada beberapa perlengkapan tari Melinting yang sulit didapat karena belum berkembang di masyarakat Lampung secara luas. Sebagai contoh
penggunaan tapis Abung untuk menggantikan tapis Melinting yang sulit didapat. Selain itu seperti tampak pada gambar mahkota untuk penari laki-
laki juga digunakan Siger pepadun yang seharusnya Siger Melinting karena pada saat penggalian Siger Melinting ini belum dikembangkan sehingga
untuk kepentingan pertunjukan maka digunakan Siger Pepadun. Gambar penari di atas adalah gambar busana tari Melinting yang telah dikreasikan.
Pada penelitian ini untuk elemen busana tari belum dinilai untuk indikator penilaian karena keterbatasan busana yang ada di sekolah sehingga elemen
busana ini hanya sebagai pengetahuan bagi siswa.
2.2.2.5 Tempat Pertunjukan
Tempat pertunjukan adalah tempat yang digunakan untuk mempergelarkan suatu pertunjukkan atau pementasan. Tempat pertunjukkan dapat berupa
panggung proscenium, balai adatsessat, atau tempat diadakannya acara. Tari Melinting dipentaskan di tempat upacara adat yang sedang berlangsung
atau bisa juga di tempat pertunjukkan lainnya.
2.2.2.6 Properti
Properti adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum dan perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan yang ikut ditarikan oleh penari.