Visi dan Misi Kota Tangerang Visi

Batuceper 11.583 Km2, Kecamatan Neglasari 16.077 Km2, dan Kecamatan Benda 5.919 Km2. Meliputi 104 Kelurahan. 8 Letak Kota Tangerang tersebut sangat strategis karena berada diantara Ibukota Negara dan Kabupaten Tangerang. Sesuai dengan Intruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta. Posisi Kota Tangerang tersebut menjadikan pertumbuhannya pesat. Pada satu sisi wilayah Kota Tangerang menjadi daerah limpahan bagi kegiatan Ibukota Negara. Di sisi lain Kota Tangerang dapat menjadi daerah kolektor pengembangan wilayah Kabupaten Tangerang sebagai daerah dengan Sumber Daya Alam yang Produktif. Pesatnya pertumbuhan Kota Tangerang dipercepat pula dengan keberadaan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang sebagian arealnya termasuk ke dalam wilayah administratif Kota Tangerang. Gerbang perhubungan undara Indonesia tersebut telah membuka peluang bagi pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa secara luas di Kota Tangerang. 9

D. Visi dan Misi Kota Tangerang Visi

: “TERWUJUDNYA KOTA TANGERANG YANG MAJU, MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA, DENGAN MASYARAKAT AKHLAKUL KARIMAH.” 10 8 Httpwww.TangerangKota.go.idgeografis 9 Httpwww.TangerangKota.go.idgeografis 10 Httpwww.TangerangKota.go.idVisi-dan-Misi Penjelasan Visi Kota Tangerang adalah sebagai berikut : Kota Tangerang Maju Pemerintah Kota Tangerang sudah mampu memberikan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Keberhasilan ini jelas menjadi teladan dan rujukan pemerintah daerah lain di Indonesia, bahkan sebagian diantaranya menjadikan Kota Tangerang pilot project percontohan dan tempat studi banding. Fasilitas infrastruktur dan pelayanan publik yang meliputi kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan yang dimiliki Kota Tangerang setara dengan kota-kota maju di Indonesia. 11 Mandiri, Dinamis, Sejahtera Kota Tangerang Mandiri bermakna, bahwa pembangunan yang dilakukan dengan memaksimalkan segenap potensi daerah yang dimiliki maka akan mendorong bertumbuhnya rasa percaya diri segenap masyarakat dan seluruh stakeholdersnya. Semangat kemandirian ini akan mendorong warga Kota tangerang selalu menjaga harkat dan martabat daerahnya. Kota Tangerang yang Dinamis adalah cermin kehidupan warga Kota Tangerang. Meski berbeda latar belakang etnis dan budaya serta perbedaan kultur, namun di kota ini muncul semangat kebersamaan dan rasa naionalisme berbasis kedaerahan. Kota Tangerang yang Sejahtera tentu menjadi harapan dan cita-cita dari semua masyarakat. kehidupan yang baik akan menumbuhkan nilai, derajat, dan 11 Httpwww. TangerangKota.go.idVisi-dan-Misi mertabat hidup seseorang. Jika masyarakatnya sejahtera tatanan kehidupan manusia pun akan semakin baik dan berkualitas. 12 Masyarakat Akhlakul Karimah Akhlakul Karimah adalah simbol dari masyarakat Kota Tangerang. Aspek ini bersumber dari sikap dan perilaku akhlak mulia yng dicerminkan melalui kualitas hubungan antara manusia dengan tuhan dan hubungan antara manusia dengan manusia. Akhlak mulia ini menjadi landasan moral dan etika dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemahaman dan pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang religius, demokratis, mandiri, berkualitas sehat jasmani rohani, serta tercukupi kebutuhan material spiritual, sehingga mampu mewujudkan sebuah masyarakat madaniyyah dan hidup menuju negeri baldatun toyibatun warabun ghafur. 13 Akhlakul karimah merupakan manivestasi keimanan dan keislaman paripurna seorang Muslim. Akhlakul karimah dalam pengertian luasnya ialah perilaku, perangai, ataupun adab yang didasarkan pada nilai-nilai wahyu sebagaimana dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Akhlakul karimah terbukti efektif dalam menuntaskan suatu permasalahan serumit apa pun. Akhlakul karimah adalah perilaku manusia yang mulia atau paerbuatan yang dipandang baik atau mulia yang dibiasakan dan perbuatan yang dipandang baik atau mulia oleh akal serta sesuai dengan ajaran islam. Yang bersumber dari Al- qur’an dan sunnah Nabi Muhammad saw. 12 Httpwww. TangerangKota.go.idVisi-dan-Misi 13 Httpwww. TangerangKota.go.idVisi-dan-Misi Adapun ciri-ciri orang yang berakhlak mulia dapat dilihat dari perilaku kehidupannya sehari-hari. Paling tidak ada empat ciri yang dimiliki, yaitu: Berbudi Pekerti terhadap Allah SWT. Orang yang berakhlak mulia akan selalu takut kepada Allah SWT, yang diaplikasikan dengan ketaatan beribadah, budi pekerti yang dipraktekan dalam diri serta keluarganya, budi pekerti terhadap lingkungan, budi pekerti terhadap masyarakat, bangsa, dan negara. Orang yang berakhlak mulia akan berguna bagi masyarakat disekitarnya. Islam memandang bahwa bekerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar inilah maka kerja yang dikehendaki islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. Akhlak dalam bekerja ini dapat tercermin pada seseorang yang sangat pandai mengatur waktu antara kerja dan ibadah, sesibuk apapun seseorang yang memiliki akhlakul karimah dalam bekerja pasti akan meluangkan waktu untuk beribadah, berdoa sebelum memulai pekerjaan dan niat dari dalam hati bahwa kerja semata-mata hanya karna Allah juga merupakan cerminan dari akhlakul karimah dalam bidang pekerjaan. Akhlakul karimah yang lain dalam bidang pekerjaan adalah bekerja yang tidak merusak alam maupun mengganggu kelangsungan hidup makhluk Allah yang lain, saling mengajak dalam kebaikan, saling bertegur sapa jika bertemu, serta tidak mengganggu ketenangan orang lain merupakan akhlak yang sangat dianjurkan dalam islam. Islam yang sangat menjunjung tinggi sifat tolong menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang rasa dan kebersamaan. Dalam islam banyak sekali hal yang bertujuan untuk mewujudkan hubungan sosial yang baik antar manusia, dalam ibadah wajib maupun sunnah didalamnya selalu terkandung tujuan yang erat kaitanya dengan hubungan sosial. Misalnya pada sholat berjamaah dalam ibadah ini terkandung nilai untuk menanamkan rasa persamaan dan persaudaraan antar umat islam, ajaran tentang ibadah haji untuk membangun persatuan antar umat islam dan membangun ukhuwah islamiah, ajaran puasa untuk menanamkan persamaan, persaudaraan dan rasa senasib sepenanggungan, begitu juga dengan sedekah yang didalamnya terkandung nilai bahwa seseorang hendaknya harus saling berbagi agar tertanam kasih sayang diantara mereka dan juga tidak terjadi kesenjangan sosial yang sangat jauh yang menyebabkan kecemburuan sosial. Misi Kota Tangerang Secara umum, misi Kota Tangerang dapat diartikan sebagai suatu hal yang harus dilaksanakan agar Visi Kota Tangerang dapat direalisasikan dengan baik. Berdasarkan pada rumusan Visi Kota Tangerang 2013-2018 tersebut, maka Misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan tata Pemerintahan yang baik, akuntabel, dan tgransparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten, dan profesional 2. Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi 3. Mengembangkan kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial demi terwujudnya Masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi 4. Meningkatnya Pembangunan sarana Perkotaan yang memadai dan berkualitas 5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman. 14 14 Httpwww. TangerangKota.go.idVisi-dan-Misi 44 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Komunikasi Organisasi Kepemimpinan di Kantor Walikota Kota Tangerang di era Wahidin Halim Periode 2008-2013 Menurut Sutanto AW ada beberapa indikator komunikasi efektif, yaitu: 1. Pemahaman “ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator.” 1 Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun komunikan harus sama-sama mengerti fungsinya masing-masing. Komunikator mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu menerima pesan yang disampaikan komunikator. 2. Kesenangan “yakni apabila proses komunikasi itu selain berhasil manyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana enyenangkan kedua belah pihak.” 2 Suasana yang lebih rileks dan menyenangkan akan lebih nyaman untuk berinteraksi bila dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana seperti itu, akan timbul kesan yang menarik. 1 Suranto AW, Komunikasi Efektif Mendukung Kinerja Perkantoran, www.uny.ac.id, 9 september 2014 2 Suranto AW, Komunikasi Efektif Mendukung Kinerja Perkantoran, www.uny.ac.id, 9 september 2014 3. Pengaruh pada Sikap Tujuan berkomunikasi adalah mempengaruhi sikap. Jika dengan berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak terjadi perubahan pada perilaku maka komunikasi yang terjadi adalah tidak efektif. 4. Hubungan yang makin baik “bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.” 3 Seringkali jika seseorang telah memiliki persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan terjadi dengan baik. Dalam hubungan kepemimpinan dengan orang-orang yang dipimpin, komunikasi merupakan salah satu pokok penting. Seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan bawahannya juga dengan atasannya. Komunikasi yang baik akan menolong menciptakan rasa kebersamaan dalam satu kelompok atau organisasi. Komunikasi yang tepat guna akan menghilangkan beda pengertian antara bawahan dan pimpinan maupun diantara bawahan itu sendiri. Komunikasi yang dilakukan haruslah tepat guna. Komunikasi tepat guna adalah salah satu proses yang melibatkan pemindahan informasi dan artinya, sehingga penerima informasi itu memberi interpretasi sesuai yang dimaksud 3 Suranto AW, Komunikasi Efektif Mendukung Kinerja Perkantoran, www.uny.ac.id, 9 september 2014 oleh penginformasi tersebut. Komunikasi yang tepat guna berlangsung baik apabila terdapat hubungan yang baik diantara kelompok. Dalam hal ini tentu harus terdapat saling menghargai dan menghormati antara pimpinan dan bawahan. Dalam organisasi terdapat saluran komunikasi formal dan informal. Pemimpin yang baik harus dapat memahami kedua saluran ini. Kepemimpinan yang tepat guna adalah pada waktunya dapat menjalankan kedua saluran komunikasi tersebut. Dalam hubungan bawahan dan pimpinan perlu memupuk komunikasi tidak formal. Seringkali komunikasi tidak formal lebih berdaya guna dibanding dengan komunikasi formal dalam hubungannya dengan memupuk kerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi pemerintahan, tidaklah mudah untuk menciptakan sebuah sistem kerja yang efektif. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintah, dipengaruhi kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung kapasitas organisasi yang memadai, maka akan terwujud tata pemerintahan yang baik dan efektif. Faktor kepemimpinan yang baik dan kapasitas organisasi yang memadai ikut mendukung efektifitas Kota tangerang. “Waktu pak WH menjabat beliau cukup terbuka dalam berkomunikasi. Beliau cukup terbuka jika ada masyarakat atau pegawai yang ingin berbincang dengan beliau dan beliau membawa terobosan-terobosan yang baik. Perda No 7 dan 8 tahun 2008 tentang larangan pelacuran dan minuman keras. Tentang pengobatan gratis, pemberian insentif kepada guru ngaji, penjaga masjid Marbot.” 4 “Saya selalu berusaha terbuka kepada seluruh pegawai dan masyarakat yang ingin berkomunikasi kepada saya agar mereka tidak merasa ada jarak yang jauh antara pemimpin dengan pegawai dan pemimpin dengan masyarakat.” 5 Kemudahan masyarakat dan pegawai dalam menemui pemimpin akan membantu meningkatkan kinerja pegawai dan akan membantu meningkatkan pelayanan kepada publik. B. Penerapan Motto Akhlakul Karimah di Kantor Walikota Kota Tangerang di era Wahidin Halim Periode 2008-2013 Akhlakul Karimah adalah simbol dari Masyarakat Kota Tangerang. Aspek ini bersumber dari sikap dan perilaku akhlak mulia yang dicerminkan melalui kualitas hubungan antara manusia dengan Tuhan dan hubungan antara Manusia dengan Manusia. Akhlak mulia menjadi landasan moral dan etika dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemahaman dan pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang religius, demokratis, mandiri, berkualitas sehat jasmani rohani, sehingga mampu mewujudkan masyarakat madani dan hidup menuju negeri yang baldatun toyibun warabun ghafur. Dalam pemerintahan tidak mudah untuk menerapkan akhlakul karimah, karena yang diinginkan oleh pemimpin adalah akhlakul karimah. Tentunya 4 Wawancara Pribadi dengan Rohmatullah Pegawai Kota Tangerang, Kantin Kantor Walikota Tangerang , 21 agustus 2014 5 Wawancara dengan Wahidin Halim, Kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014 ada pegawai yang pro dan kontra terhadap sistem kerja yang diterapkan oleh pemimpin. Dikhawatirkan akan timbul gesekan sesama pegawai, yang tentu akan memberikan dampak terhadap pelayanan yang diberikan tidak mengena kepada masyarakat. Dalam menerapkan akhlakul karimah di kantor walikota tangerang, WH berusaha menumbuhkan ritual-ritual yang baik untuk pegawai. “ritual-ritual yang baik untuk pegawai tentunya ditumbuhkan. Dalam prakteknya memberikan pelayanan kepada publik. Selain itu, ritual-ritual yang bernilai ibadah bagi pegawai juga ditumbuhkan seperti penggunaan jilbab bagi pegawai perempuan yang muslim, pengajian, melakukan senam dihari jumat untuk menjaga kesehatan pegawai dan untuk memelihara silaturahmi antar pegawai. Dengan adanya kegiatan yang bernilai ibadah seperti ini pegawai akan saling menghargai baik itu antara atasan dengan bawahan atau sesama pegawai.” 6 Memberikan penghargaan kepada pegawai yang menjalankan akhlakul karimah merupakan cara yang digunakan oleh Wahidin Halim untuk mewujudkan akhlakul karimah di Kantor Walikota Tangerang. “memberikan hadiah umroh kepada pegawai yang memiliki prestasi baik atau memberikan prestasi untuk kota tangerang.” 7 Memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kota Tangerang menjadi hal wajib bagi pemerintah Kota Tangerang. Sebagai wujud pengabdian mereka 6 Wawancara Pribadi dengan Wahidin Halim, kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014, Pukul 14.30 WIB 7 Wawancara Pribadi dengan Wahidin Halim, kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014, Pukul 14.30 WIB kepada masyarakat di Kota Tangerang, pelayanan kepada masyarakat menjadi hal utama bagi pemerintah Kota Tangerang. Birokrasi publik harus senantiasa meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok, fungsi, kewenangan, dan tanggung jawab, utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat. pelayanan publik harus diutamakan, karena hakikat dibentuknya pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penerapan akhlakul karimah di kantor walikota tangerang tentu akan memberikan perubahan perilaku kepada pegawainya. Tidak hanya untuk perubahan kota tangerang tapi juga perubahan individu pegawai di kantor walikota tangerang. “yang paling saya rasa adalah disiplin kerja. artinya kita mempunyai pemimpin yang baik jadi terkadang merasa tidak enak hati kalo pemimpin bagus tapi pegawai tidak baik. Idealnya kan pemimpin baik dan pegawai juga baik.” C. Efefktifitas Komunikasi Organisasi Kepemimpinan dalam penerapan Motto Akhlakul Karimah di Kantor Walikota Kota Tangerang di era Wahidin Halim Periode 2008-2013 Menurut Hasan Shadily dalam Ensiklopedi Indonesia, “secara terminologi, efektifitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya.” 8 Jadi jika seseorang melakukan perbuatan dengan tujuan tertentu, maka orang tersebut dikatakan efektif apabila sasaran dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, sesuatu dikatakan efektif apabila proses 8 Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, jilid 2, h.883 kegiatan itu waktunya singkat, tenaga sedikit, hemat biaya, tetapi hasilnya sesuai target. Dennis Mc.Quail mengatakan bahwa efektifitas secara teori komunikasi berasal dari kata efektif, artinya terjadi suatu perubahan atau tindakan sebagai akibat diterimanya suatu pesan dan perubahan terjadi dari segi hubungan antara keduanya yakni pesan yang diterima dan tindakan tersebut. 9 Untuk menciptakan sistem kerja yang efektif dan efisien harus ada kerjasama setiap unit organisasi. Faktor kepemimpinan yang baik, Komunikasi yang baik, dan Kapasitas organisasi yang memadai ikut mendukung efektifitas Kota Tangerang. Berdasarkan penelitian dan wawancara yang peneliti lakukan, Efektifitas Komunikasi Organisasi Kepemimpinan dalam penerapan Motto Akhlakul Karimah di Kantor Walikota Kota Tangerang di era Wahidin Halim Periode 2008-2013 telah berjalan dengan efektif. Itu terlihat dari kebiasaan pegawai yang saling berjabat tangan ketika bertemu dan mengucapkan salam ketika bertemu. “Mengucapkan salam kayanya sudah menjadi kebiasaan, ya meskipun terkadang masih ada pegawai yang tidak mengucapkan salam ketika bertemu entah tidak terbiasa atau lupa tapi yang pasti mayoritas pegawai berjabat tangan dan mengucapkan salam ketika bertemu.” 10 Tidak hanya mengucapkan salam. Menjenguk pegawai yang sakit juga telah menjadi seperti kebiasaan para pegawai. “kalo menjenguk sesama pegawai yang sakit mah sudah seperti kebiasaan, meskipun tidak semua 9 Dennis Mc.Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, h. 281 10 Wawancara Pribadi dengan Rohmatullah Pegawai Kota Tangerang, di Kantin Kantor Walikota Tangerang , 21 agustus 2014 pegawai ikut menjenguk tetapi pasti ada perwakilan pegawai yang menjenguk pegawai yang sakit.” 11 Selain itu, berdasarkan wawancara yang dilakukan terdapat perubahan perilaku pada pegawai dan salah satu perubahan perilaku yang terlihat adalah disiplin kerja dan sikap saling menghargai sesama pegawai. “yang paling saya rasa adalah disiplin kerja. artinya kita mempunyai pemimpin yang baik jadi terkadang merasa tidak enak hati kalo pemimpin bagus tapi pegawai tidak baik. Idealnya kan pemimpin baik dan pegawai juga baik, sebagaimana yang ada dalam butir-butir Akhlakul Karimah. Saling mengingatkan sesama pegawai dalam berbagai aspek kehidupan, menjunjung tinggi aspek profesionalitas dan Moralitas.” 12 Meskipun dikatakan efektif, bukan berarti penerapan Akhlakul Karimah ini tanpa hambatan. Ada penghambat dan pendukung dalam menerapkan Akhlakul Karimah ini diantaranya : 1. Faktor Pendukung a. Faktor dari Luar Berbagai faktor pendukung dalam mewujudkan Akhlakul Karimah. Adanya dukungan dari masyarakat Kota tangerang yang menginginkan Kota Tangerang yang lebih baik dan berakhlak. “Tujuannya agar 11 Wawancara Pribadi dengan Rohmatullah Pegawai Kota Tangerang, di Kantin Kantor Walikota Tangerang , 21 agustus 2014 12 Wawancara Pribadi dengan Rohmatullah Pegawai Kota Tangerang, di Kantin Kantor Walikota Tangerang, 21 agustus 2014 seluruh masyarakat Kota Tangerang dan Pegawai Kota Tangerang memiliki Akhlak yang baik.” 13 b. Faktor dari Dalam Kewenangan seorang WH sebagai pemimpin di Kota Tangerang periode 2008-2013 membuatnya memiliki keleluasaan dalam menyampaikan dan menjalankan akhlakul karimah di lingkungan kantor walikota dan di lingkungan masyarakat kota tangerang. “saya rasa sebagai walikota ucapan saya didengar oleh masyarakat dan pegawai.” 14 2. Faktor Penghambat Adapun faktor penghambat dalam menjalankan motto akhlakul karimah adalah dalam mengubah mindset dan kebiasaan lama para pegawai yang merasa seharusnya dilayani bukan melayani. “mengubah mindset lama para pegawai. Masih banyak pegawai yang merasa berkuasa karena mereka pegawai dan karena berkuasa mereka merasa harus dilayani dan bukan melayani.” 15 13 Wawancara Pribadi dengan Wahidin Halim, kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014, Pukul 14.30 WIB 14 Wawancara Pribadi dengan Wahidin Halim, kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014, Pukul 14.30 WIB 15 Wawancara Pribadi dengan Wahidin Halim, kediaman Wahidin Halim, 20 Maret 2014, Pukul 14.30 WIB 53 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan