Kepemimpinan Efektifitas Komunikasi Organisasi Kepemimpinan Di Kantor Walikota Tangerang Dalam Menerapkan Motto Akhlakul Karimah

Goldhaber 1986 memberikan definisi komunikasi organisasi proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Definisi ini mengandung tujuh kunci yaitu proses, pesan, jaringan, saloing tergantung, hubungan, lingkungan dan ketidakpastian.

E. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakan atau mempengaruhi orang. Kepemimpinan dikatakan sebagai proses mengerahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi yang terkandung dalam hal itu yaitu : 1. Kepemimpinan melibatkan orang lain baik itu bawahan atau pengikut 2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang., karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya 3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui beberapa cara. 28 28 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, h.3 Menurut George R.Terry, setiap individu mempunyai pengaruh terhadap individu lainnya dan pengaruh tersebut semakin lama semakin tumbuh. Beberapa individu mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap individu lainnya dan beberapa kondisi lebih berpengaruh terhadap kondisi tertentu. Dengan mengembangkan kemampuan untuk mempengaruhi itulah dapat diperoleh suatu kepemimpinan. 29 Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seorang mempengaruhi orang lain mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam suatu perkumpulan individu atau kelompok. Dengan kata lain, kepemimpinan berkaitan erat dengan memperngaruhi demi tercapainya tujuan. 2. Fungsi Kepemimpinan Menurut A.M Kadarman, agar suatu kelompok dapat dipimpin dengan efektif, maka seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan dua fungsi utama, yaitu : a. Fungsi pemecahan masalah Probleapi solving function. Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yang memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok. Fungsi ini merupakan sinonim dari pengambilan keputusan. b. Fungsi Sosial Social function, fungsi ini berhubungan erat dengan kehidupan kelompok, yaitu memberikan dorongan kepada anggota 29 George R.Terry, Prinsip-prinsip Manajemen Jakarta : Bumi Aksara, 2003, Cet ke-7, h.152 kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya. 30 Secara operasional, kepemimpinan memiliki lima fungsi pokok diantaranya, yaitu : fungsi intruksi, fungsi konsultasi, fungsi partisipasi, fungsi delegasi dan fungsi pengendalian. Fungsi-fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktifitas kepemimpinan secara integral, yang pelaksanaannya berlangsung sebagai berikut : 1. Pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja 2. Pemimpin harus mampu memberikan petunjuk yang jelas 3. Pemimpin harus berusaha mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat 4. Pemimpin harus mengembangkan kerja sama yang harmonis 5. Pemimpin harus mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan masalah dengan batasan tanggung jawab masing-masing anggota. 31 3. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan memiliki dua pola dasar yaitu yang berorientasi pada hubungan dan berorientasi pada tugas. Kedua pola tersebut mengklarifikasikan tipe-tipe kepemimpinan, yaitu: a. Otokratis Merupakan gaya kepemimpinan yang bercirikan pada kekuasaan dan paksaan. Pemimpin dalam hal ini selalu berperan sebagai pemain tunggal. Dia berambisi untuk menjadi raja dalam setiap situasi. Perintah dan kebijakan yang ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahan. Anak 30 A.M Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Imu Manajemen Jakarta : Indeks Prehallindo,2001,h.143 31 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004, Cet ke-2, h.54-55 buah tidak pernah diberikan informasi mendetil tentang rencana dan tindakan yang harus dilakukan. b. Demokratis Kepemimpinan ini menunjukan harkat manusia, yaitu terlihat pada orientasi yang dimiliki, selalu memberikan bimbingan efisien kepada pengikut. Terhadap koordinasi pekerja pada setiap pengikut, dengan menanamkan rasa tanggung jawab pada setiap bawahan dan mengutamakan kerjasama baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpin secara formal akan tetapi terletak pada partisipasi aktif setiap individu dalam kelompok. c. Leissez Faire Kepemimpinan ini seakan tidak memimpin. Pemimpin membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya dan eksistensinya hanya sebagai simbol. Pemimpin tidak mempunyai kewibawaan sehingga tidak bisa mengontrol anak buah dan tidak memiliki kemampuan untuk mengkoordinasi kerja atau menciptakan suasana kerja yang kooperatif.

F. Pengertian Akhlakul Karimah