Latar Belakang Masalah Efektifitas Komunikasi Organisasi Kepemimpinan Di Kantor Walikota Tangerang Dalam Menerapkan Motto Akhlakul Karimah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk yang dinamis di dalam lingkungan sosialnya. Agar dapat berkembang, manusia butuh berinteraksi dengan sesamanya. Hubungan yang baik akan diperoleh dengan komunikasi yang baik pula. Oleh karena itu manusia melakukan komunikasi untuk mendapat hubungan atau ikatan yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan bermasyarakat namun juga dalam kehidupan organisasi. Tiada hari tanpa komunikasi, kehidupan manusia akan hampa jika tidak ada komunikasi. Tidak akan terjadi interaksi antara manusia secara perorangan, kelompok, atau organisasi jika tidak ada komunikasi. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi juga sebagai proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada yang lain. Dalam buku Jalaludin Rahmat dan Deddy Mulyana, Komunikasi didefinisikan sebagai : “suatu proses dinamik transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya dengan sengaja menyandi to code perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan lewat suatu saluran channel guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. Komunikasi akan lengkap bila penerima pesan yang dimaksud mempersepsi perilaku yang disandi, harus dimasukan semua stimuli sadar- tidak sadar, sengaja-tidak sengaja, verbal, nonverbal, dan kontekstual yang berperan sebagai isyarat-isyarat kepada sumber dan penerima tentang kualitas dan kredibilitas pesan .” 1 Sejak manusia mengenal kehidupan sosial, timbul suatu masalah yang harus diselesaikan bersama sebab manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial, karena setiap manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat salingh berhubungan antara satu dengan yang lain baik di dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dimana saja dia berada. Komunikasi juga dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi karena merupakan poros utama dalam menentukan berjalan atau tidaknya sebuah organisasi. Barry Cushway dan Derek Lodge dalam buku Redi Panuju menggambarkan “fungsi komunikasi dalam organisasi yang menggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang- orang yang bekerja di dalam organisasi.” 2 Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur di dalamnya dan berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian tugas untuk menjalankan fungsi tertentu. Redding dan Sanborn dalam buku Arni Muhammad mengatakan “bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi orang-orang yang sama level atau tingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis, dan komunikasi evaluasi program.” 3 1 Jalaludi Rahmat dan Deddy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009,h.14 2 Redi Panuju, Komunikasi Organisasi, Yogyakarta : Pustaka Fajar, 2001, Cet ke-1, h. 2 3 Redi Panuju, Komunikasi Organisasi, h. 6 Di dalam lingkungan organisasi formal maupun nonformal selalu ada seseorang yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai pengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti ini disebut pemimpin. Dari kata pemimpin itulah muncul istilah kepemimpinan setelah melalui proses yang panjang. Dari sisi bahasa kepemimpinan adalah leadership yang berasal dari kata leader. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana, atau proses membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Pemimpin dan kepemimpinan dalam perspektif Islam adalah sesuatu yang penting dalam Islam. Dalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah saw wafat menyentuh juga maksud yang terkandung di dalam perkataan amir Jamaknya Umara atau penguasa. Oleh karen itu kedua istilah ini dalam bahasa Indonesia disebut Pemimpin Formal. Dalam penelitian ini peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang komunikasi organisasi di Kantor Walikota Tangerang Pada era H. Wahidin Halim periode 2008-2013 yang memiliki motto Akhlakul Karimah. Tidak mudak dalam menerapkan Akhlakul Karimah dalam kehidupan di Kota Tangerang, dibutuhkan usaha yang maksimal agar motto Akhlakul Karimah dapat terealisasi terutama untuk meningkatkan kinerja pegawai di dalam lingkungan Kantor Walikota Tangerang guna menjadi pemerintahan yang memiliki Akhlakul Karimah sesuai dengan motto yang diterapkan. Dalam menerapkan Akhlakul Karimah tentu di butuhkan komunikasi yang efektif dan efisien atara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan sesama pegawai. Dengan komunikasi yang efektif dan efisien segala informasi dan pesan yang disampaikan akan diterima dengan baik dan mudah dimengerti. Dengan komunikasi yang efektif dan efisien pula akan tercipta sikap saling menghargai antara sesama pegawai, baik itu antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, atau pegawai sesama pegawai. Berdasarkan permasalahan di atas, terdapat daya tarik sendiri bagi penulis untuk meneliti dan mengetahui tentang bagaimana “Efektifitas Komunikasi Organisasi Kepemimpinan di Kantor Walikota Tangerang Pada era H. Wahidin Halim dalam Menerpakan Motto Akhlakul Karimah. ”

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah