Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau
dengan alat. Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa diamati dimulai dari pertanyaann faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Mengumpulkan informasieksperimen
a. Melakukan eksperimen. b. Membaca sumber lain selain buku teks.
c. Mengamati objekkejadianaktivitas. d. Wawancara dengan narasumber.
Mengolah informasimengasosiasikan
a. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi.
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan
hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
2.1.2 Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar
Dari kekhasan Kurikulum 2013 terdapat pembelajaran tematik yang diajarkan di jenjang pendidikan SD sampai SMA dan salah satunya adalah
Sekolah Dasar. Menurut Hendrifiana 2015 mengungkapkan bahwa jenjang pendidikan SD ini terdapat kelas 1-6 yang akan difokuskan pada penelitian
ini kelas 1. Tema yang terdapat di kelas 1 tema 2 “Kegemaranku” subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” pada pembelajaran 3. Mata pelajaran yang
terkait adalah Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, SBdP menyanyikan sebuah lagu. Berikut pembahasan yang akan
diuraikan.
2.1.2.1 Matematika
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dikenalkan pada anak sejak dini terlebih pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Matematika dasar yang diajarkan pada anak usia dini adalah mengenal angka. Pada tahapan ini yang paling utama bagi anak untuk perkembangan
pembelajaran Matematika selanjutnya. Pelajaran Matematika ini, akan mengembangkan kemampuan mengolah angka atau berhitung pada peserta
didik. Haryono 2014: 6 mengemukakan bahwa Matematika merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti eksakta yang digunakan sebagai pengetahuan dalam proses belajar proses belajar.
Definisi Matematika menurut Johnson dan Rising dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 28 adalah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan
menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat. Matematika dikatakan akurat karena perhitungannya yang bersifat
matematis dan pasti. Johnson, Reys dalam Runtukahu, 2014: 29 beranggapan bahwa Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan,
cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintetis, seni, bahasa dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis.
Matematika selalu memiliki simbol untuk menyatakan sesuatu secara ringkas. Fungsi simbol Matematika ini adalah sebagai komunikasi,
merekam pengetahuan, menunjukkan struktur, menjelaskan, mengingatkan kembali dan sebagai pengertian Runtukahu dan Selpius, 2014: 32.
Kalimat Matematika dapat diungkapkan secara lisan maupun tertulis. Matematika yang dituliskan melalui simbol sebagai ringkasan dari
penjelasan secara lisan. Itulah sebabnya simbol digunakan sebagai penunjuk verbal. Simbol yang dipahami secara tertulis, mampu