Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn

2.1.4 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 Balitbang, 2002: 7. Menurut Aryani, dan Susatim 2010: 116 PKn dimaknai sebagai wahana untuk membentuk warga negara cerdas, trampil, berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. PKn dapat membantu mengembangkan kualitas peserta didik dan mengembangkan sikap peserta didik sebagai warga negara untuk mencintai tanah air Indonesia. Menurut Syarbani 2014: 3 PKn bertujuan untuk memperluas wawasan peserta didik memperoleh wawasan kebangsaan yang luas, sehingga mampu memahami dan menyikapi dinamika persoalan kebangsaan yang terus berkembang, serta menumbuhkan jiwa kemandirian dan rasa cinta pada tanah air Berdasarkan ungkapan para ahli di atas PKn adalah suatu mata pelajaran bagi individu sebagai acuan untuk pembentukan untuk cerdas, terampil, berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai budaya sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD

1995. 2.2

Hasil Penelitian yang Relevan Triatmaja 2015 dengan judul Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajran Dan Partisipasi Siswa Di Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa. Jenis penelitian yang digunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa tentang pengunaan media pembelajaran di kelas dengan presentasi belajar r hitung = 0,086; p = 0,515; 2 tidak ada hubungan positif dan signifikan partisipasi siswa dengan prestasi belajar siswa r hitung = 0,057; p = 0,666. Astrid 2016 dengan judul Peningkatan Sikap Kedisiplinan Dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif Bagi Siswa kelas III Di SD Kanisius Kintelan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas classroom action reseacrh. Hasil presentase menunjukkan bahwa ada peningkatan sikap kedisiplinan siswa dengan menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas III. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari kenaikkan presentase jumlah siswa yang mencapai sikap kedisiplinan di lingkungan. Pada kondisi awal peningkatan rata-rata nilai kedisiplinan secara keseluruhan mencapai 69,33 termasuk kriteria cukup, siklus 1 72,6 termasuk kriteria cukup, dan siklus 2 mencapai 85,06 termasuk kriteria tinggi. Pada kondisi awal presentase siswa yang cukup memenuhi nilai kedisiplinan mencapai 53,33 siklus 1 86,66 dan siklus 2 100. Mahendra 2016 melakukan penelitian mengenai hubungan antara persepsi terhadap hubungan organisasi dan sikap resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi Perceived Organizattion Support dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi. Oleh karena itu, hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai terhadap perubahan organisasi. Subjek pada penelitian ini berjumlah 209 orang pegawai dari 3 instansi yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia dengan kriteria sudah bekerja minimal 1 tahun instansinya. Reliabilitas skala yang digunakan dalam penelitian ini diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach . Hasil reliabilitasnya adalah sebesar 0.898 untuk skala persepsi terhadap dukungan organisasi dengan jumlah item sebanyak 22 item. Pada skala resistensi pegawai menghadapi perubahan organisasi, reliabilitas skalanya sebesar 0.917 dengan total item sebanyak 27 item. Hasil uji asumsi penelitian ini menunjukkan bahwa data tidak normal tetapi linear sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah teknik kolerasi Spearman rho. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa data penelitian memiliki nilai signifikasi sebesar 0.007 p0.05 dengan koefisien kolerasi sebesar -0.168. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat rendah dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi.

2.2.1 Literatur Map