bahwa ada peningkatan sikap kedisiplinan siswa dengan menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa kelas III. Mahendra
2016 hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat rendah dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan organisasi
dan resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi. Dari penelitian yang sebelumnya peneliti ingin melakukan penelitian baru dengan
menambahkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR sebagai variabel moderator. Penelitiaan tersebut berjudul Hubungan persepsi
siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan peneliti ini akan berkaitan dengan
persepsi dan sikap siswa, seperti sudah di contohkan dalam penelitian yang relevan juga membahas tentang persepsi dan sikap dengan menambahkan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR sebagai variabel moderator.
2.3 Kerangka Berpikir
PKn adalah suatu mata pelajaran bagi individu untuk memahami, menghayati, dan mewujudkan nilai-nilai dalam peraturan perundang-
undangan. Persepsi adalah suatu proses aktivasi seseorang dalam memberikan kesan penilaian, merasakan dan menginterprestasikan sesuatu
berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Sedangkan Sikap siswa adalah kesiapan merespon yang bersifat positif atau negatif
terhadap objek atau situasi secara konsisten. Menurut Subagya 2010 Paradigma Pedagogi Reflektif PPR merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan. Menumbuhkan dan mengembangkan
pribadi siswa supaya mempunyai nilai kemanusiaan, haruslah diberi pengalaman dan memfasilitasinya dengan pertanyaan agar siswa dapat
merefleksikan pengalaman tersebut Berdasarkan hal ini peneliti akan meneliti tentang hubungan persepsi
dan sikap siswa kelas VA pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta. Standar kompetensi yang dipilih oleh peneliti yaitu standar
kompetensi : Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dan 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Adanya hubungan antara persepsi siswa dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn kelas V di SD Negeri Terbansari 1 Yogyakarta.
21
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan pada metode penelitian ini adalah jenis
penelitian,
setting
penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen peneliitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif dengan metode penelitian adalah survei. Menurut Creswell 2014 : 109
Survei adalah
mendeskripsikan secara
kuantitatif angka-angka
kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut. Dalam penelitian ini
kriteria sifat pertanyaan yang digunakan adalah menghubungkan antar variabel dengan distribusi skor normal maka tes statistik yang digunakan
adalah
Correlation person product moment.
3.2
Setting
Penelitian
Setting
penelitian ini berisi tempat penelitian dan waktu penelitian sebagai berikut :