Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

strategi pelayanan harus memberikan indikasi kepada manajemen perusahaan mengenai pelayanan-pelayanan yang kurang berkenan bagi para pelanggan sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan. 4 Penerapan strategi pelayanan Penerapan strategi pelayanan yang efektif memerlukan beberapa hal sebagai berikut: a Struktur organisasi yang dapat menjadi media bagi berkembangnya budaya perusahaan yang menitikberatkan pada penyempurnaan yang terus-menerus, menjadi pemandu upaya-upaya perbaikan kualitas pelayanan, meningkatkan kemampuan teknis sumber daya guna mendukung upaya perbaikan kualitas pelayanan, serta memberikan jalan keluar atas berbagai persoalan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan. b Teknologi yang dapat diterapkan untuk memperbaiki sumber daya, metode kerja dan sistem informasi yang kesemuanya mendukung keberhasilan upaya perbaikan kualitas pelayanan. SDM yang memiliki sikap, prilaku, pengetahuan, dan kemampuan yang mendukung efektifitas relalisasi strategi pelayanan. 3. Uji Chi-Square Uji ini adalah uji independensi, di mana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain. Chi-square bukan merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya digunakan untuk menduga barangkali bahwa beberapa faktor, disamping faktor eror, dipandang mempengaruhi adanya hubungan. Selama hipotesis nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan variabel-variabelnya independen, uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa hubungan dari nilai pengamatan disebabkan oleh sampling error. Hipotesis nihil ditolak bila nilai X 2 yang dihitung dari sampel lebih besar dari nilai X 2 dalam tabel berdasarkan taraf signifikansi tertentu. Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian . Uji Chi Square juga mempunyai karakterisistik sendiri sebagai berikut: 1 Nilai Chi ‐Square selalu positif. 2 Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi ‐Square, yaitu distribusi Chi ‐Square dengan DK=1, 2, 3, dst. 3 Bentuk Distribusi Chi ‐Square adalah menjulur positip.Semakin besar derajat bebas, semakin mendekati distribusi normal. 4 df = k – 1, dimana k adalah jumlah kategori. Jadi bentuk distribusi chi square tidak ditentukan banyaknya sampel, melainkan banyaknya derajat bebas. Rumus untuk Chi Square menurut : Keterangan : X 2 : Nilai Chi-kuadrat f e : Frekuensi yang diharapkan f : Frekuensi yang diperoleh diamati 4. Analisis Kuadran Analisis kuadran atau Importance Performance Analysis IPA adalah sebuah teknik analisis deskriptif yang diperkenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James tahun 1977. Importance Performance Analysis adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka konsumen. Awalnya, Martilla dan James memaksudkan metode ini untuk digunakan dalam bidang riset pemasaran dan perilaku konsumen. Kendati demikian, pada perkembangan selanjutnya, kini penggunaannya telah meluas pada riset-riset pelayanan rumah sakit, pariwisata, sekolah, bahkan hingga analisis atas kinerja birokrasi publik pemerintahan. Hal menarik dari IPA adalah hasil penelitian disampaikan dalam bentuk kuadran 2 dimensi yang bersifat grafis dan mudah diinterpretasi. Hasil kuadran penelitian yang dicontohkan Martilla dan James sebagai berikut: Gambar III.1 Contoh hasil kuadran Martilla dan James Dalam menginterpretasi kuadran, keduanya merinci sebagai berikut: 1 Concentrate Here konsentrasi di sini. Faktor-faktor yang terletak dalam kuadran ini dianggap sebagai faktor yang penting dan atau diharapkan oleh konsumen tetapi kondisi persepsi dan atau kinerja aktual yang ada pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan. 2 Keep up with the good work pertahankan prestasi. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap penting dan diharapkan sebagai faktor penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai. 3 Low Priority prioritas rendah Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah sekaligus dianggap tidak terlalu penting dan atau terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut. 4 Possibly Overkill terlalu berlebih. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting dan atau tidak terlalu diharapkan sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan, semisal di kuadran B. Untuk menggambar analisis kuadran dibutuhkan langkah sebagai berikut: a. Plotting Data untuk Masing-masing Item Pertama, peneliti harus menentukan c-line untuk sumbu x dan c-line untuk sumbu y. Cara mencarinya adalah peneliti membuat tabel berikut: Tabel III.1 Plotting data untuk masing-masing item Perhatikan gambar di atas. Untuk Item1, Pernyataan P diisi dengan butir pernyataan 1 sesuai kuesioner, demikian pula dengan Pernyatan E. Lalu, Kolom mean persepsi p diisi dengan nilai mean ke-269 responden dalam menanggapi Pernyataan P1. Demikian pula dengan mean harapan e diisi dengan nilai mean ke-269 responden dalam menanggapi Pernyataan E1. Kolom gap p-e diisi dengan mean persepsi p dikurangi mean harapan e. Demikianlah, peneliti terus melanjutkannya hingga item 20. Hal yang terpenting adalah mengisi baris terbawah: C-Line. C-Line adalah sum20. Misalnya, C-Line untuk mean persepsi p adalah sum-nya yaitu 63,6520 yang adalah 3,18. C-Line untuk mean harapan e adalah sum-nya yaitu 78,7620 yang adalah 3,94. C-Line mean persepsi 3,18 akan menjadi c-line sumbu x. C-Line mean harapan 3,94 akan menjadi c-line sumbu y. Hasilnya akan seperti berikut ini: Gambar III.2 Kuadran hasil plotting data Setelah menaruh nilai 3,18 di sumbu x tariklah garis vertikal ke atas sehingga membelah kuadran menjadi sisi kiri dan sisi kanan. Setelah menaruh nilai 3,94 di sumbu y tariklah garis horisontal ke kanan sehingga membelah kuadran menjadi sisi atas dan sisi bawah. Kini kuadran 4 telah terbentuk dan langsung namai menjadi A, B, C, dan D. Plot-plot data dibuat menurut nilai yang tertera pada mean persepsi p dan mean harapan e masing-masing item. Mean p ditaruh di sumbu x, mean e ditaruh di sumbu y. Misalnya item 1 sumbu x nya 3,20 sumbu y nya 3,94. Dan seterusnya hingga ke-20 item ter-plot untuk masuk ke dalam kuadran. Kini peneliti tinggal menganalisis masing-masing item, apakah masuk kuadran A, B, C, atau D. Justru kinilah saat peneliti berargumentasi sesuai fakta kuadran. b. Plotting Data untuk Masing-masing Indikator Hal ini serupa seperti sebelumnya. C-line untuk sumbu x dan y adalah sama. Hanya saja plotting datanya yang berbeda. Perhitungannya jika peneliti menggunakan 5 indikator reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible maka mean persepsi dan mean harapan dibuat berdasarkan skor masing-masing indikator. Misalnya untuk indikator Reliability, peneliti mengukurnya lewat item1, item2, item3, dan item4. Peneliti cukup mencari rata-rata berdasarkan keempat item untuk mean persepsi p dan mean harapan e. Hasilnya sebagai berikut: Tabel III.2 Rata-rata indikator berdasarkan empat item untuk mean persepsi dan mean harapan Dapat diperhatikan, c-line untuk sumbu x dan sumbu y sama dengan bagi 20 item di atas. Hal yang berbeda adalah mean p dan mean e nya. Mean p untuk indikator Keandalan misalnya, diperoleh dari perhitungan mean p item1 + mean p item2 + mean p item3 + mean p item44 = 3,21. Demikian untuk mean e dan indikator- indikator selanjutnya. Untuk plotting data selanjutnya sama dengan cara di atas. Hanya saja, tentu plotting yang dihasilkan cuma 5 plot karena menggunakan 5 indikator. Dengan 5 indikator hasil plotting misalnya sebagai berikut: Gambar III.3 Hasil akhir analisis kuadran Martilla dan James 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Situasi krisis yang dimulai tahun 1998 yang berkembang menjurus kearah krisis multi dimensi dan menyebabkan sebagian besar masyarakat kecil semakin terpuruk ekonominya. Melihat hal seperti itu beberapa tokoh masyarakat a.1. Rm H Subiyanto DW, Pr dan saudara H Soetjipto awal tahun 2002 mencoba berpikir untuk ikut serta membantu mereka dengan cara yang paling mudah dan ringan namun juga mendidik mereka agar bersedia bergabung dan berkembang bersama-sama. Kemudian mereka berdua mengadakan kunjungan dan sosialisasi ke beberapa kelompok yang sudah ada dan melontarkan gagasan dibentuknya semacam paguyuban sosial ekonomi yang akan bersama-sama mengembangkan diri. Hal ini ditanggapi positif oleh sebagian masyarakat yang tertarik atas rencana program tersebut. Beberapa waktu kemudian dengan otoritasnya Rm H Subiyanto DW, Pr mengirim saudara C. Karyana dan saudara Anton Hari Supriyanto Juli tahun 2002 untuk mengikuti pelatihan dan magang di Kopdit Credit Union Sawiran, Malang, Jawa Timur. Setelah selesai pelatihan dan magang, awalnya mereka dipersiapkan untuk mengelola “Koperasi Simpan Pinjam” Melati. Namun nama ini dirasa kurang sesuai dengan semangatnya lalu diubah menjadi Koperasi Kredit Credit Union Sapulidi yang bergerak dalam usaha simpan pinjam. Filosofi nama ini adalah cerminan kesatuan kekuatan yang utuh dari berbagai kekuatan kecil, tanpa harus meninggalkan unsur-unsur yang ada di dalamnya, yakni bahwa setiap lidi mampu berbuat sesuai dengan kekuatannya. Pada awalnya pelayanan kepada anggota masih menumpang di ruang sekretariat Paroki Baciro dan ruang sekretariat Stasi Babarsari sebagai kantor pusat. Setelah 2 tahun menumpang dan karena sekretariat Stasi Babarsari sudah banyak aktivitasnya, maka Kopdit Sapulidi berani pindah untuk mengontrak ruangan sebagai kantor di jalan Kapas no. 7 Kledokan CT Depok Sleman, Yogyakarta. Di sini hanya 2 tahun karena kemudian tanah dan bangunannya dijual oleh sipemilik. Akhirnya Kopdit Sapulidi pindah lagi hanya dekat situ saja, yaitu jalan Kapas no.5 Ngentak CT Depok Sleman, Yogyakarta. Pada tahun 2009 di bulan Mei, Kopdit Sapulidi membeli tanah di jalan Seturan, utara Selokan Mataram di sebelah barat Happy Puppy Karaoke. Pada RAT X tutup buku tahun 2012, anggota Kopdit Sapulidi boleh bangga karena sudah mempunyai kantor sendiri yang megah.

B. Susunan Pengurus I Pertama Kopdit Sapulidi adalah:

Pelindung : Rm H Subiyanto DW, Pr H Soetjipto. Pengawas : Ketua : Constans JH Sekretaris : Ny. Z. Lingga Ratnani Anggota : FX. Rusdiyanto, SH Pengurus : Ketua : FX. Kun Supriyanta Sekretaris : P. Soemardi Bendahara : AG Jondit Yuliarto Anggota : Mat. Abd. Chaidir Pelaksana : Anton Hari Supriyanto Karyana.

C. Falsafah

Koperasi kredit dibentuk sebagai perwujudan dari komitmen atau cita-cita para anggotanya untuk pengembangan diri serta partisipasi dalam program perkuatan usaha kecil atau menengah di landasi oleh semangat kebersamaan dan kesetaraan untuk keluhuran umat manusia dalam tata nilai kebenaran dan keadilan.

D. Visi

Koperasi Sapulidi didirikan untuk tujuan meningkatkan produktivitas para anggota yang menjadi pelaku dalam perekonomian masyarakat menuju ekonomi keluarga yang sehat dan kuat demi kesejahteraan bersama.

E. Misi

Koperasi Sapulidi mendorong upaya pemberdayaan ekonomi keluarga dengan potensi ekonominya terutama yang berorientasi usaha kecil, melalui kegiatan jasa simpan pinjam.

F. Tujuan dan Sasaran

 Meningkatkan usahanya sebagai pelaku usaha kecil, menengah atau koperasi.  Mengembangkan usaha dan kemitraan dengan pengusaha kecil menengah dan lembaga ekonomi dan keuangan lain.  Meningkatkan kualitas dan jiwa kewirausahaan bagi anggota koperasi Sapulidi, pengurus, pengawas, pengelola koperasi, dan pengusaha kecil menengah.

G. Tiga Pilar Koperasi Kredit Sebagai Alat Pembangunan

 Pendidikan Usaha utama Koperasi Kredit dalam meningkatkan harkat hidup manusia yaitu lewat pendidikan anggota dengan tujuan agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban sebagai anggota Kopdit, agar lebih rasional bijaksana dalam mengatur keuangan rumah tangga dan usahanya serta mengetahui dan memahami laporan keuangan dan perkembangan Kopdit.  Setiakawan Solidaritas Kopdit tidak sekedar menghimpun simpanan dan memberi kredit pinjaman dari dan kepada anggota, namun yang paling diutamakan adalah bagaimana setiap anggota Kopdit memperhatikan kepentingan kelompok dari pada kepentingan diri sendiri. Sebagai anggota Kopdit selalu memotivasi agar tidak hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan harus saling melayani, dalam setiap agama apapun di dunia ini selalu diungkapkan penekanan persaudaraan antar sesama manusia.  Swadaya Kopdit selalu berusaha untuk sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri dalam pengertian bahwa anggota Kopdit selalu berusaha agar Kopditnya semakin besar dan sehat.

H. Susunan Pengawas, Pengurus, dan Pelaksana Kopdit Sapulidi Yogyakarta Periode 2012-2014

PENGURUS HARIAN Ketua I : AG. Jondit Yuliarto Ketua II : Thomas Sarbini Bendahara : Lucia Iswandari Sekretaris : Fx. Harso Susanto BAGIAN KREDIT I : Fx. Rusdiyanto II : C. Karyana BAGIAN PENDIDIKAN Monica Rubiyati PENGAWAS Ketua : J. Suharto Sekretaris : J. Buari Anggota : Rob. Bambang Suwarnio PENASEHAT 1. Hubertus Subiyanto DW, Pr 2. Gregorius Suprayitno, Pr 3. Heribertus Soetjipto PELAKSANA Manager : Antonius Hari Supriyanto Staff : Untari Dyah Ayu Pujihastuti Noramita Yulita Petugas Lapangan : Dhiyan Nurwitanto HS Andan Oktiviandi Yosef Kurniawan Kristiyanto