Analisis Laporan Keuangan 1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan.
D. Analisis Laporan Keuangan D.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah hubungan antara unsur-unsur
tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Menurut Leopold A.Bernsten Prastowo, 2002, 52 memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut: Financial statement analysis is the judgmental
process that aims to evaluate the current and past financial positions and results of operation of enterprise, whit primary objective of determining the best possible
estimate and predictions about future conditions and performance. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang
dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang
Prastowo, 2002:52.
D.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan.
Ada kesenjangan antara informasi yang disajikan laporan keuangan dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Di satu sisi laporan keuangan
menyajikan suatu informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara di sisi lain para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang
mungkin terjadi di masa depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi diperlukan suatu analisa terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian fungsi yang pertama dan yang utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data
menjadi informasi. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, namun
tujuan yang terpenting adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, serta mengurangi dan
mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak dapat dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan Prastowo, 2002:53.
D.3 Prosedur, Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan.
1. Prosedur Analisis Laporan Keuangan.
Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut Prastowo, 2002 :53-54 :
a. Memahami latar belakang perusahaan yang dianalisis mencakup
pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan
tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum
menganalisis laporan keuangan perusahaan. b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.
Kondisi yang perlu dipahami mencakup : 1 informasi mengenai kecenderungan trend industri di mana perusahaan beroperasi; 2
perubahan teknologi; 3 perubahan selera konsumen; 4 perubahan faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan perkapita, tingkat
bunga, tingkat inflasi, dan pajak; 5 perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.
c. Mempelajari dan me-review laporan keuangan. Sebelum berbagai
teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review
terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan
perusahaan yang dianalisis. Tujuan me-review ini adalah untuk mendapatkan gambaran data keuangan yang relevan yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. d. Menganalisis
laporan keuangan.
Setelah mengetahui
profil perusahaan
dan me-review
laporan keuangan,
maka dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil
tersebut. 2.
Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Secara
umum, metode
analisis laporan
keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal dan metode analisis vertikal Prastowo, 2002: 54-55.
a. Metode analisis horizontal dinamis.
Metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk
beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode horizontal karena analisis ini
membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut dinamis karena metode ini bergerak dari waktu ke waktu.
Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perubahan, analisis indeks trend, analisis sumber dan
penggunaan, dan analisis perubahan laba kotor. b. Metode analisis vertikal statis.
Metode analisis vertikal statis adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode
tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama , maka metode
ini disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama.
Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi ini antara lain teknik analisis persentase per-komponen Common-size, analisis rasio, dan
analisis Break-even.
D.4 Analisis Rasio Keuangan.
Untuk mengukur kinerja perusahaan perlu alat ukur yaitu rasio keuangan. Rasio akan menggambarkan posisi perusahaan pada periode tertentu. Biasanya
rasio akan digunakan perusahaan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun atau membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri yang
sejenis. Rasio perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang telah ada yaitu laporan neraca dan laporan rugi-laba dari perusahaan yang bersangkutan.
Rasio-rasio yang dikembangkan untuk menganalisis laporan keuangan pada perusahaan pada umumnya dikelompokkan menjadi 5 yaitu :
1. Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas
ini digunakan
untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.
2. Rasio Leverage.
Rasio Leverage ini digunakan untuk mengukur proporsi dana perusahaan yang bersumber dari hutang.
3. Rasio Aktivitas.
Rasio aktivitas ini digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan dana.
4. Rasio Keuntungan.
Rasio keuntungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal yang dimiliki,
baik modal asing maupun modal sendiri. 5.
Rasio Pasar. Rasio pasar ini digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai pasar
saham perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya. Dalam mengukur kinerja perusahaan berdampak baik atau tidak setelah
melakukan akuisisi, maka rasio yang dapat digunakan : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Earnings Per Share EPS.
Earnings Per Share menunjukkan bagian laba yang dinikmati oleh
pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Besar kecilnya EPS dipengaruhi oleh laba bersih dan jumlah lembar saham yang
dimiliki perusahaan. Jika perusahaan menambah modal saham dengan mengeluarkan lembar saham baru sementara laba tidak berubah maka
EPS akan semakin kecil. 2.
Dividend Per Share DPS .
Dividend Per
Share menunjukan
besarnya deviden
tunai yang
dibayarkan untuk setiap lembar saham. Jumlah inilah yang betul-betul dinikmati oleh pemegang saham atas dana yang mereka investasikan pada
perusahaan tersebut. 3.
Price Earnings Ratio PER . Price Earnings ratio
didapatkan dari hasil pembandingan antara harga per lembar saham dengan laba per lembar saham. PER mengindikasikan
tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi PER semakin prospektif perusahaan.
4. Market to Book Value.
Market to Book Value ini akan membandingkan antara nilai pasar
perusahaan dengan nilai bukunya. Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan
undervalued atau
overvalued .
Undervalued artinya
perusahaan dihargai terlalu rendah, karena nilai pasar perusahaan lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rendah dibanding dengan nilai bukunya. Sebaliknya overvalued terjadi ketika nilai pasar melebihi nilai buku perusahaan.
5. Net Profit Margin. Net Profit Margin
ini akan mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penjualan.