Pengambilan Sampel Pembuatan Serbuk Teh Hijau

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dari satu merk teh hijau merk X yang berasal dari satu perusahaan teh di Yogyakarta. Pengambilan sampel dari satu merk ini bertujuan untuk mengendalikan kualitas dan kadar senyawa kimia dalam sampel, sehingga variasi kandungan kimia dalam sampel kecil. Selain itu, pengambilan sampel dari satu perusahaan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan penelusuran asal-usul sampel dan cara pengolahannya secara jelas sehingga dapat digunakan sebagai penunjang informasi penelitian lebih lanjut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak, sehingga setiap bungkus teh hijau mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Pengambilan sampel secara acak didasarkan pada random numbers table lampiran 8 dan mengacu pada tabel Krecjie Sugiyono, 2005. Jumlah teh hijau yang digunakan adalah 100 bungkus dengan nomor batch yang sama. Berdasarkan tabel Krecjie, pengambilan sampel dari 100 populasi adalah 80 -nya. Hal ini berarti jika digunakan 100 bungkus teh hijau maka yang diambil sebagai sampel adalah 80 bungkus. Sampel hasil sampling tersebut kemudian dicampur dan secara acak diambil sesuai yang diperlukan 20 bungkus untuk diserbuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembuatan Serbuk Teh Hijau

Pembuatan serbuk bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan simplisia sehingga akan mengoptimalkan proses penyarian. Sampel teh hijau yang sudah dipilih diserbuk dengan menggunakan blender, kemudian diayak dengan derajat halus serbuk 418 menggunakan ayakan dengan nomor mesh 12 sampai 50. Derajat halus serbuk tersebut dipilih berdasarkan ketentuan umum Materia Medika Indonesia 1989 jilid V, yang menyatakan jika tidak dinyatakan lain maka simplisia harus dihaluskan menjadi serbuk 418. Nilai 418 ini menunjukkan jumlah lubang tiap cm dihitung searah panjang kawat. Konversi derajat halus serbuk ke nomor ayakan dilakukan dengan mengalikannya dengan 1 inci 2,54 cm. Dalam penelitian ini seharusnya digunakan ayakan dengan nomor mesh 10 sampai 45, namun karena keterbatasan alat maka nomor mesh yang digunakan adalah nomor mesh yang mendekati yaitu 12 sampai 50.

C. Preparasi Sampel 1. Pembuatan ekstrak etanol teh hijau

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Polivinil Pirolidon Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 76

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 70

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode Deoksiribosa dan penetapan kandungan fenolik total pada fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun jambu mete (Anacardium occidentale L.).

3 9 129

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode deoksiribosa dan penetapan kandungan fenolik total pada fraksi etil asetat ekstrak etanol buah jambu mete (Anacardium occidentale L.).

0 2 108

Uji aktivitas antioksidan dengan metode spektrofotometri visibel menggunakan deoksiribosa dan penentuan kadar flavonoid total fraksi etil asetat buah ketapang [Terminilia catappa L.].

4 22 122

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam dengan metode deoksiribosa.

0 2 95

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL A

0 0 6

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 93

Uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 90

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil fraksi etil asetat ekstrak metanolik alga coklat sargassum hystrix v. buxifolium [chauvin] j. argardh dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 111