Perumusan Masalah Keaslian Penelitian Manfaat Penelitian Teh Hijau

B. Perumusan Masalah

1. Apakah fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau mempunyai aktivitas antioksidan melalui uji penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa yang dinyatakan dengan scavenging? 2. Berapakah nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui uji penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa, yang dinyatakan sebagai effective scavenging 50 ES 5 0 ?

C. Keaslian Penelitian

Telah dilakukan beberapa penelitian tentang uji penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa yaitu validasi metode deoksiribosa sebagai uji penangkapan radikal hidroksil oleh vitamin C secara in vitro Purwantoko, 2006; uji penangkapan radikal hidroksil oleh fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak teh hitam dengan metode deoksiribosa Setyawati, 2007. Uji antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa yang dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaannya terletak pada sampel yang digunakan, yaitu fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau. Berdasarkan hal tersebut sejauh pengamatan penulis, uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa belum pernah dilakukan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis Melengkapi bukti-bukti ilmiah tentang aktivitas antioksidan ekstrak etanol teh hijau terutama dari fraksi etil asetat dan fraksi air. 2. Manfaat metodologis Memberikan informasi mengenai aplikasi penggunaan metode deoksiribosa sebagai uji antioksidan untuk bahan-bahan alam yang mengandung banyak senyawa. 3. Manfaat praktis Memberikan tambahan informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan teh hijau sebagai sumber antioksidan alami.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktivitas antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui uji penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa yang dinyatakan dengan scavenging. 2. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui uji penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa, yang dinyatakan sebagai effective scavenging 50 ES 50 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Teh Hijau

1. Klasifikasi teh dan proses pengolahannya

Teh hijau berasal dari tanaman teh yaitu dari suku Theacheae dengan nama ilmiah Camellia sinensis L. Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991. Komoditas teh dihasilkan dari pucuk daun tanaman teh melalui proses pengolahan tertentu. Secara umum berdasarkan caraproses pengolahannya, teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktivasi enzim oksidasefenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Teh hitam dibuat dengan cara memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatis terhadap kandungan katekin teh. Teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rolling penggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi Hartoyo, 2003.

2. Kandungan kimia teh hijau

Zat kimia yang terkandung dalam teh hijau adalah polifenol 30 katekin 0,10 ; epikatekin 0,54 ; epigalokatekin 6,35 ; epikatekin galat 1,08 ; epigalokatekin galat 3,53 , mirisetin 1,59 ; kuersetin 4,05 ; kemferol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI O O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8a A 1 2 3 4 5 6 10 4a B C 3,31 , kafein 4 , gula dan getah 3 , asam amino 7 , mineral 4 , protein 16 , lemak 8 , klorofil dan pigmen 1,5 , pati 0,5 , serat kasar, lignin, dan lain-lain 22 Indrawati dan Devijanti, 1996 cit Handajani, 2002.

3. Khasiat teh hijau

Teh hijau berkhasiat sebagai antioksidan, antimutagenik, antibakteri, hipokolesterolemik, dan pencegah kanker Hartoyo, 2003.

B. Flavonoid 1. Pengertian flavonoid

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Polivinil Pirolidon Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 76

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

1 12 70

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode Deoksiribosa dan penetapan kandungan fenolik total pada fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun jambu mete (Anacardium occidentale L.).

3 9 129

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode deoksiribosa dan penetapan kandungan fenolik total pada fraksi etil asetat ekstrak etanol buah jambu mete (Anacardium occidentale L.).

0 2 108

Uji aktivitas antioksidan dengan metode spektrofotometri visibel menggunakan deoksiribosa dan penentuan kadar flavonoid total fraksi etil asetat buah ketapang [Terminilia catappa L.].

4 22 122

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam dengan metode deoksiribosa.

0 2 95

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL A

0 0 6

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil oleh ekstrak etanol teh hijau dan teh hitam dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 93

Uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 90

Uji aktivitas penangkapan radikal hidroksil fraksi etil asetat ekstrak metanolik alga coklat sargassum hystrix v. buxifolium [chauvin] j. argardh dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 111