diperoleh digunakan untuk dianalisis dengan KLT multi eluen, reaksi warna dan spektrofotometri UV. Sisa serbuk disimpan.
7. Pemeriksaan kemurnian isolat
Kemurnian isolat flavonoida dapat diketahui menggunakan KLT multi eluen. KLT ini menggunakan fase gerak pertama BAW dan fase gerak kedua
asam asetat 15 dengan fase diam selulosa. Jika hasil dari kedua fase gerak tersebut adalah bercak tunggal maka dapat disimpulkan bahwa isolat flavonoida
tersebut sudah murni.
8. Reaksi warna flavonoida
Isolat flavonoida hasil pemisahan dianalisis dengan uji reaksi warna : a.
Tiga tetes larutan isolat pada plat tetes ditambah dengan 1 tetes larutan NaOH 1 Larutan NaOH 1 dibuat dengan melarutkan 1 g NaOH dalam
air bebas CO
2
hingga 100 ml. Warna yang terjadi dicatat. b.
Tiga tetes larutan isolat pada plat tetes ditambah dengan 1 tetes larutan H
2
SO
4
pekat. Warna yang terjadi dicatat. c.
Tiga tetes larutan isolat pada plat tetes ditambah sedikit serbuk Mg dan 2 tetes HCl pekat. Warna yang terjadi dicatat.
9. Identifikasi senyawa flavonoida dengan spektrofotometri ultraviolet
Mabry, Markham, Thomas, 1970
Identifikasi dan penentuan struktur parsial isolat flavonoida dilakukan dengan metode spektrofotometri UV dengan melarutkan isolat dalam metanol
dan berturut-turut dilakukan pemberian pereaksi geser atau diagnosis yaitu NaOH, AlCl
3
dan HCl, natrium asetat anhidrat dan H
3
BO
3
.
33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara pembuatan pereaksi geser : a. NaOH 2 M
Larutan NaOH 2 M dibuat dengan melarutkan 80,00 gram NaOH dalam air bebas CO
2
hingga 1000 ml. b. AlCl
3
Larutan AlCl
3
dibuat dengan melarutkan 5 gram AlCl
3
dalam metanol hingga 100 ml.
c. HCl Larutan HCl dibuat dengan menambahkan 50 ml HCl pekat ke dalam 100
ml aquadest. d. NaOAc
Digunakan serbuk NaOAc anhidrat. e. H
3
BO
3
Digunakan serbuk asam borat anhidrat. Tahap-tahap pengerjaan dengan spektrofotometri UV adalah sebagai berikut :
a. Tahap I
Larutan isolat flavonoida dalam metanol dimasukkan dalam kuvet sampel. Pada kuvet blanko dimasukkan metanol. Keduanya dibaca serapannya pada
panjang gelombang 200-500 nm. b.
Tahap II Larutan sampel dari tahap I ditambah 3 tetes pereaksi NaOH, dicampur dan
dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. Setelah 5 menit
34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembacaan serapan dilakukan kembali untuk mengetahui kemungkinan terjadinya dekomposisi flavonoida.
c. Tahap III
Larutan isolat flavonoida baru ditambah 6 tetes pereaksi AlCl
3
, dicampur dan dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm.
d. Tahap IV Larutan sampel dari tahap III ditambah 3 tetes pereaksi HCl, dicampur dan
dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm. e.
Tahap V Larutan isolat flavonoida baru dalam kuvet sampel ditambah serbuk NaOAc
anhidrat sampai kira-kira setinggi 2 mm dari dasar kuvet, dikocok dan dibaca serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm.
f. Tahap VI
Larutan sampel dari tahap V ditambah serbuk H
3
BO
3
dengan jumlah setengah dari jumlah NaOAc yang digunakan, dicampur dan dibaca
serapannya pada panjang gelombang 200-500 nm.
E. Analisis Data