pelarut yang paling kurang polar yang mungkin sekitar 5 ml pelarut untuk 1 g penjerap Hostettmann et al., 1995.
KLT preparatif adalah cara yang ideal untuk pemisahan cuplikan kecil 50 mg sampai 1 g dari senyawa yang kurang atsiri Gritter, Bobbitt, Schwarting,
1991. Walaupun KLTP dapat memisahkan bahan dalam jumlah gram, sebagian besar pemakaian hanya dalam jumlah miligram Hostettmann et al., 1995.
KLTP berguna untuk memisahkan campuran reaksi sehingga diperoleh senyawa murni untuk telaah pendahuluan, untuk menyiapkan cuplikan analisis,
untuk meneliti bahan alam yang lazimnya berjumlah kecil dan campurannya rumit, dan untuk memperoleh cuplikan yang murni untuk mengalibrasi KLT
kuantitatif Gritter et al., 1991. Beberapa keuntungan KLTP dari kromatografi kolom adalah pemisahan yang lebih baik karena pemisahan yang dihasilkan
berupa bercak yang tidak bergerak, mudah mengambil senyawa-senyawa yang terpisah secara individu dengan jalan mengeroknya dan mengumpulkan tiap-tiap
lapisan, dan peralatannya yang sederhana Gasparic et al., 1978.
G. Spektrofotometri Ultraviolet
1. Tinjauan umum
Spektrofotometri ultraviolet adalah interaksi molekul yang mempunyai gugus kromofor dengan radiasi elektromagnetik pada daerah ultraviolet yang
menyebabkan transisi elektromagnetik dan diperoleh spektra absorbsi elektron, karena transisi elektronik yang terjadi tergantung dari strukturnya dan jumlah
radiasi elektromagnetik yang diabsorbsi ada hubungan dengan jumlah molekul
19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengabsorbsi, maka spektra absorbsi dapat digunakan untuk analisa kualitatif yaitu memberikan informasi mengenai pola oksigenasi atau penentuan
kedudukan hidroksi fenol Sastrohamidjojo, 2001. Spektrum ultraviolet adalah suatu gambar antara panjang gelombang
atau frekuensi serapan lawan intensitas serapan Absorbansi. Absorbans suatu senyawa pada suatu panjang gelombang tertentu bertambah dengan banyaknya
molekul yang mengalami transisi. Oleh karena itu absorban bergantung pada struktur elektronik senyawanya dan juga pada kepekatan senyawa tersebut
Fessenden Fessenden, 1999. Transisi elektronik ditentukan oleh konfigurasi elektron dari orbital
molekul dan transisi vibrasi-rotasi ditentukan oleh gugusan-gugusan fungsional dari suatu molekul, jadi transisi ini ditentukan oleh struktur molekul sehingga
terdapat hubungan antara struktur molekul dengan frekuensi atau panjang gelombang. Hubungan ini merupakan dasar dari analisa kualitatif
Sastrohamidjojo, 1985. Terdapat pertalian antara panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan
cahaya yang dinyatakan oleh persamaan :
n c
=
ν λ
dimana c = kecepatan cahaya dalam hampa 2,9976 x 10
10
cmdet dan n adalah indeks bias perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa dengan
kecepatannya dalam media Sastrohamidjojo, 2001. Untuk melukiskan bagaimana radiasi elektromagnetik berinteraksi
dengan benda, adalah perlu memikirkan berkas sinar sebagai foton. Tenaga
20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setiap foton berbanding langsung dengan frekuensi radiasi dan hal ini dinyatakan dalam persamaan :
λ ν
n c
h h
E =
=
dimana E = tenaga foton dalam erg, ν = frekuensi radiasi elektromagnetik
dalam hertz, dan h = tetapan Planck, 6,624 x 10
-34
J-det. Foton yang memiliki frekuensi yang tinggi panjang gelombang pendek mempunyai tenaga yang
lebih tinggi daripada foton yang berfrekuensi rendah panjang gelombang panjang Sastrohamidjojo, 2001.
Kromofor merupakan gugus molekul suatu zat yang dapat menyerap sinar tampak dan UV. Molekul yang mengandung kromofor dinamakan
kromogen. Auksokrom merupakan gugus yang bila berdiri sendiri tidak dapat menyerap sinar tampak dan UV, tetapi jika terikat pada sebuah kromofor akan
merubah panjang gelombang dan intensitas resapan maksimum. Contoh auksokrom adalah gugus hidroksil, gugus amino, dan halogen. Serah terima
antara elektron n dan elektron π pada kromofor membentuk n- π konjugasi.
Perubahan spektrum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Pergeseran batokromik Pergeseran resapan ke arah panjang gelombang lebih panjang red shift.
b. Pergeseran hipsokromik
Pergeseran resapan ke arah panjang gelombang lebih pendek blue shift. c.
Efek hiperkromik Bertambahnya intensitas resapan gugus kromofor.
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Efek hipokromik
Berkurangnya intensitas resapan gugus kromofor. Intensitas resapan dinyatakan dalam absorbtivitas molar pada panjang
gelombang maksimum, semakin besar nilai absorbtivitas molar makin besar intensitasnya Christian, 2004.
2. Spektrum senyawa flavonoida