Identifikasi dengan reaksi warna

G. Identifikasi Senyawa Flavonoida

1. Identifikasi dengan reaksi warna

Sebelum dilakukan identifikasi dengan reaksi warna terlebih dahulu dipilih salah satu isolat dari keempat isolat untuk dianalisis lebih lanjut, yaitu isolat C. Pemilihan isolat C didasarkan pada ketidaksamaan penampakan bercak hasil KLT pendahuluan dan hasil scanning terhadap semua isolat dengan golongan flavonoida hiperin yang dibandingkan dengan pustaka acuan. Hiperin hyperoside; quercetin-3-O-galactoside merupakan flavonoida golongan flavonol. Sedangkan dari KLT pendahuluan dan hasil spektra untuk isolat C menunjukkan flavonoida golongan isoflavon. Sehingga dipilih isolat C yang tidak segolongan dengan hiperin. Pemilihan isolat C juga didasarkan pada jumlah isolat yang diperoleh dan manfaatnya yang lebih banyak dibanding dengan isolat B yang mengarah pada golongan flavanon dan dihidroflavonol.. Dengan pemilihan isolat C yang merupakan flavonoida golongan isoflavon maka diharapkan herba pegagan embun dapat dikembangkan menjadi salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit terkait dengan aktivitas yang dimiliki isoflavon. Reaksi warna pada isolat C dilakukan untuk lebih memantapkan bahwa senyawa flavonoida mengarah pada golongan tertentu. Reaksi warna tersebut hanya memberikan gambaran umum golongan senyawa flavonoida pada hidroksilasi dan substitusi senyawa tersebut. Isolat C diteteskan pada plat tetes, kemudian diberi pereaksi-pereaksi larutan NaOH, H 2 SO 4 pekat, logam Mg dan HCl Venkataraman, 1962. Dari data hasil dan dibandingkan dengan 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI acuan maka menunjukkan bahwa isolat C mengarah pada golongan isoflavon Gambar 7 Tabel X. Berdasarkan hasil KLT pendahuluan dan KLT multi eluen, kemungkinan isolat C adalah glikosida karena isolat C memiliki Rf yang hampir sama dengan rutin yang adalah glikosida. Rf rutin pada KLT pendahuluan dengan fase gerak BAW adalah 0,73 dan Rf isolat C pada KLT multi eluen dengan fase gerak BAW adalah 0,76. Pada KLT multi eluen dengan fase gerak asam asetat 15 juga menunjukkan bahwa isolat C adalah glikosida karena isolat C pada KLT multi eluen dengan fase gerak asam asetat 15 memiliki Rf yang lebih besar daripada Rf isolat C pada KLT multi eluen dengan fase gerak BAW. Rf isolat C pada KLT multi eluen dengan fase gerak asam asetat 15 adalah 0,84 dan Rf isolat C pada KLT multi eluen dengan fase gerak BAW adalah 0,76. Asam asetat 15 lebih polar daripada BAW sehingga semakin polar flavonoida maka Rfnya akan lebih tinggi pada asam asetat 15 . Kepolaran flavonoida dipengaruhi oleh banyaknya gugus hidroksil dan adanya gugus gula yang terikat pada struktur flavonoida. 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 7. Hasil reaksi warna Keterangan : 1. Isolat C ditambah dengan NaOH 2. Isolat C ditambah dengan H 2 SO 4 3. Isolat C ditambah dengan logam Mg dan HCl pekat Tabel X. Penampakan perubahan warna isolat setelah penambahan pereaksi Reaksi warna NaOH H 2 SO 4 p Mg - HCl p Isolat C Kuning → orange tua Kuning Kuning muda Pustaka Isoflavon Kuning Kuning Kuning Penambahan NaOH memberikan suasana basa. Dalam suasana tersebut, aglikon flavonoida yang mengandung gugus hidroksi bersifat asam larut dalam air membentuk warna kuning untuk isoflavon Gambar 8. Terjadinya warna kuning karena terbentuknya kuinoid. 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OH O O -Na -H 2 O O O OH O HO O O O O Na OH + Gambar 8. Reaksi yang terjadi setelah pemberian NaOH Penambahan H 2 SO 4 memberikan suasana asam. Dalam suasana tersebut, pada flavonoida terbentuk warna kuning untuk isoflavon Gambar 9. Dalam reaksi ini, H 2 SO 4 bertindak sebagai oksidator. Terjadinya warna kuning karena terbentuknya kuinoid. H 2 SO 4 H + O HO O OH HSO 4 [O] O O OH OH + + H O HO OH OH + H Gambar 9. Reaksi yang terjadi setelah penambahan asam sulfat pekat Dengan penambahan Mg pada suasana asam, memberikan warna kuning muda untuk isoflavon Gambar 10. Warna kuning muda terjadi karena 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terbentuknya kompleks Mg dengan isoflavon. Terbentuknya kompleks menyebabkan suatu senyawa menjadi berwarna. O O HO OH O OH O OH O O HO OH + H Cl O OH HO OH Mg MgCl 2 2 HCl O OH O OH Mg 2+ MgCl 2 2 Cl - MgCl 2 2 Cl - + + + + O OH O OH Mg Gambar 10. Reaksi yang terjadi setelah penambahan Mg dan HCl

2. Identifikasi dengan spektrofotometri ultraviolet