Kromatografi Lapis Tipis KLT

Tabel II. Penampakan warna golongan flavonoida dengan pereaksi Venkataraman, 1962 Reaksi warna Tipe flavonoida NaOH H 2 SO 4 pekat Logam Mg dan HCl Khalkon Dihidrokhalkon Auron Flavanon Flavon Flavonol Flavanonol Leukoantosianin Antosianidin dan antosianin Katekin Isoflavon Isoflavanon Jingga, merah Agak kuning Merah-ungu Kuning-jingga, jika dingin merah, dipanaskan ungu Kuning Kuning-jingga, bila teroksidasi coklat Kuning cepat menjadi coklat Kuning Biru-violet Kuning berubah merahcoklat Kuning Kuning Jingga, merah, atau magenta Agak kuning Merah-magenta Jingga Kuning-jingga, dengan berfluoresensi Kuning-jingga dengan fluoresensi Agak merah-kuning Merah tua Kuning-jingga Merah Kuning Kuning Tidak berwarna Tidak berwarna Tidak berwarna Merah-magenta, violet, biru Kuning, merah Merah-magenta Merah-magenta Merah muda Merah-merah muda Tidak berwarna Kuning Tidak berwarna

E. Kromatografi Lapis Tipis KLT

Kromatografi lapis tipis adalah metode pemisahan fisikokimia. Dalam berbagai jenis teknik kromatografi, KLT adalah yang paling cocok untuk analisis obat di laboratorium farmasi karena metodenya sederhana, cepat dalam 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pemisahan, sensitif, kecepatan pemisahan tinggi dan mudah untuk memperoleh kembali senyawa-senyawa yang dipisahkan dan memerlukan jumlah cuplikan yang sangat sedikit. KLT adalah suatu cara pemisahan yang berdasarkan atas pembagian campuran senyawa ke dalam dua fase yaitu fase diam padatcair dan fase bergerak cairgas. Adsorben yang umum digunakan antara lain silika gel, alumina, dan selulosa. Untuk penggunaan khusus digunakan sephadex atau resin penukar ion. Silika gel bersifat asam dan berguna untuk kromatografi pembagian maupun penyerapan. Alumina bersifat basa terutama digunakan untuk kromatografi penyerapan Harborne,1987. Fase gerak adalah medium angkut yang terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Fase gerak bergerak dalam fase diam disebabkan karena adanya gaya kapiler. Pelarut yang digunakan dengan tingkat mutu analitik. Pemilihan pelarut yang digunakan sebagai fase gerak tergantung dari sifat kelarutan komponen yang akan dipisahkan Stahl, 1985. Senyawa yang dideteksi biasanya sebagai bercak warna atau berfluoresensi pada UV setelah direaksikan dengan pereaksi semprot yang sesuai. Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dari zona-zona dan dicirikan oleh nilai- nilai hRf. Bilangan Rf adalah jarak yang ditempuh senyawa pada kromatografi, nisbi terhadap garis depan. Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak antar bercak pada titik awal dan jarak rambat bercak yang dihasilkan senyawa, dan jarak ini kemudian dibagi dengan jarak antara titik awal dan garis depan yaitu jarak yang ditempuh cairan pengembang Harborne, 1987. 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gerak fase rambat cm jarak bercak pusat titik cm jarak Rf = Stahl, 1985. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi lapis tipis yang juga mempengaruhi harga Rf antara lain struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan, sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya, tebal dan kerataan dari lapisan penyerap, pelarut dan derajat kemurniannya fase gerak, derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan, teknik percobaan, jumlah cuplikan yang digunakan, suhu dan kesetimbangan Sastrohamidjojo, 2001.

F. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif KLTP