akuadest sampai volume 50,0 mL. Campuran tersebut divortex setiap 15 menit, selama 30 detik, sebanyak 2 kali vortex. Kemudian disentrifus dengan kecepatan
4000 rpm selama 5 menit dan diambil bagian supernatannya. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang hasil scanning larutan baku dengan
menggunakan spektrofotometer visibel. Konsentrasi polifenol total dihitung ekivalen dengan phloroglucinol mg PEg fraksi.
F. Analisis hasil 1. Analisis hasil uji kualitatif senyawa fenolik
Apabila terbentuk warna hijau kebiruan atau hitam kehijauan setelah penambahan larutan FeCl
3
diasumsikan terbentuk endapan setelah penambahan garam gelatin maka terdapat senyawa tanin tipe katekol, sedangkan jika
terbentuk warna hitam kebiruan setelah penambahan larutan FeCl
3
diasumsikan terjadi endapan setelah penambahan garam gelatin maka terdapat senyawa tanin
tipe pirogalol. Apabila tidak ada endapan tetapi terjadi perubahan warna menjadi kehijauan atau hitam kebiruan maka tidak terdapat senyawa tanin Fong, 1992.
Apabila terbentuk endapan pada penambahan gelatin 1 menandakan adanya kandungan senyawa fenolik. Endapan yang timbul setelah penambahan
garam gelatin gelatin 1 dan NaCl 10 menunjukkan adanya kandungan fenolik berupa tanin Robinson, 1995.
2. Analisis hasil validasi metode
Validasi metode analisis dilihat dari linearitas. Linearitas dinyatakan sebagai koefisien korelasi r pada analisis regresi linier y = B x + A. Hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
linier yang ideal dicapai jika nilai B = 0 dan r = +1 atau -1 bergantung pada arah garis, sedangkan nilai A menunjukkan kepekaan analisis terutama instrumen yang
digunakan Harmita, 2004.
3. Analisis hasil penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga
coklat Sargassum polycystum C. Agardh
Kadar phlorotannin diperoleh dengan memasukkan nilai absorbansi sampel ke dalam persamaan kurva baku phloroglucinol. Konsentrasi polifenol
total dihitung ekivalen dengan phloroglucinol mg PEg fraksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PEMBAHASAN
A. Preparasi Sampel Alga Coklat
Sargassum polycystum C. Agardh
Simplisia alga coklat diambil dari Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada tanggal 21 Maret 2007. Alga coklat diambil pada daerah pantai beach area.
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel adalah air laut dalam keadaan surut pada pukul 16.00-17.00 WIB, musim penghujan dan suhu air laut 27
C. Identifikasi alga coklat dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan,
Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Dari hasil identifikasi diketahui alga coklat yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam genus Sargassum
dan spesies Sargassum polycystum C. Agardh lampiran 1. Daerah pantai tempat diambilnya sampel alga coklat bersubstrat karang
Secara ekologis, alga coklat berperan dalam pembentukan ekosistem terumbu karang dan tempat hidup biota laut antara lain sebagai tempat untuk meletakkan
benih ikan dan udang. Pengotor yang ada pada alga coklat dapat mempengaruhi reaksi yang
terjadi dalam penentuan kadar phlorotannin. Pasir pada habitat alga coklat mengandung silikat dan kalsium. Menurut Auterhoff dan van Joacim Knabe
1978, silikat dapat membentuk kompleks molibdat H
6
[SiMo
12
O
40
].n H
2
O dengan pereaksi Folin-Ciocalteu, sehingga bila tidak dihilangkan akan
mengganggu analisis sampel. Sedangkan kalsium dalam suasana basa dapat mengakibatkan terbentuknya endapan berupa kalsium fosfat Ca
3
PO
4 2
setelah
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI