Uji Kualitatif Senyawa Fenolik Alga

Standar Nasional Indonesia SNI 01-2690-1992 tentang rumput laut memberlakukan persyaratan kadar air yang berbeda dengan kisaran antara 15-35 tergantung pada genus alganya. SNI hanya mengatur 4 genus alga yang banyak dibudidayakan seperti Euchema, Gelidium, Gracilaria, dan Hypnea. Persyaratan kadar air genus Sargassum belum dicantumkan secara khusus. Kadar air yang berlebih di dalam alga dapat mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak kandungan kimia alga. Hasil pengukuran kadar air pada Sargassum polycystum C Agardh adalah 5,58 ± 1,3 bb. Kadar air tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI.

B. Uji Kualitatif Senyawa Fenolik Alga

Sargassum polycystum C. Agardh Senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder yang banyak ditemukan pada tanaman. Senyawa fenolik yang berguna bagi manusia adalah asam fenolik, flavonoid, dan polifenol dengan bobot molekul yang besar Svobodova, 2003. Penapisan fitokimia perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan senyawa fenolik pada simplisia. Penapisan fitokimia dilakukan dengan uji tanin karena phlorotannin merupakan tanin yang terdiri dari phloroglucinol yang berikatan bersama Mc Innes, Ragan, dan Walter, 1984. Penapisan fitokimia dilakukan dengan menggunakan gelatin 1, garam gelatin gelatin 1 dan NaCl 10, dan pereaksi FeCl 3 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HO OH OH FeCl 3 Fe 3+ HO O H O O OH O OH HO 3 + + 3HCl OH phloroglucinol kompleks berwarna biru-ungu Gambar 7. Reaksi fenol dengan pereaksi FeCl 3 Penambahan gelatin 1 akan menimbulkan endapan karena kandungan tanin dalam ekstrak. Namun protein dalam sampel juga dapat memberikan uji positif. Kepekaan reaksi dapat ditingkatkan dengan menambahkan sedikit natrium klorida Robinson, 1995. Penambahan NaCl 10 dimaksudkan untuk menghilangkan protein sehingga mencegah terjadinya reaksi positif palsu. Kandungan protein dalam sampel juga dapat menyebabkan terbentuknya endapan maka campuran disaring dan filtrat yang diperoleh ditambah gelatin. Hasil uji kualitatif menunjukkan setelah penambahan gelatin 1 terjadi endapan putih di dasar tabung, yang menunjukkan adanya senyawa fenol berupa tanin. Terbentuknya endapan disebabkan karena kemampuan tanin menyamak kulit. Selain itu, endapan menunjukkan adanya tanin yang tidak larut dengan gelatin dalam HCl atau NaCl. Tanin memiliki afinitas yang kuat terhadap gelatin sehingga mengalami presipitasi Thomas dan Frieden, 1923. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penambahan FeCl 3 menyebabkan perubahan warna menjadi coklat pekat akibat terbentuknya kompleks berwarna violet-biru yang menandakan adanya senyawa polifenol Robinson, 1995. C. Isolasi Crude Phlorotannin dari Sargassum polycystum C. Agardh