Transportasi Satuan Ruang Parkir

5 beralih ketempat lain. Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan antara 300-400 meter adalah jarak berjalan yang pada umumnya masih dianggap dekat Tamin,2000. Penyediaan tempat parkir di pinggur jalan pada lokasi tertentu baik badan jalan maupun dengan menggunakan sebagian dari perkerasan jalan, mengakibatkan turunnya kapasitas jalan, terhambatnya arus lalu lintas dan penggunaan jalan menjadi tidak efektif Abubakar, 1998. Menurut penempatannya parkir dibedakan menjadi 2 jenis yaitu parkir di badan jalan on street parking dan parkir di luar badan jalan off street parking.

2.2.1 Parkir Di Pinggir Jalan atau di Badan Jalan On Street Parking

Parkir di pinggir jalan atau di badan jalan ini biasanya terletak di sepanjang ruas jalan atau badan jalan. Parkir paling sering dilakukan oleh pelaku parkir bila tidak memadainya tempat parkir yang di sediakan. dan agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan tempat tujuan. Parkir jenis ini menguntungkan bagi para pelaku parkir yang dekat dengan tempat tujuannya. Tetapi hal ini dapat mengurangi kapasitas jalan dan mengganggu aktifitas lalu lintas. Akibatnya terjadi banyak masalah pada lalu lintas. Menurut Abubakar, dkk 1998, penggunaan badan jalan untuk fasilitas parkir kendaraan, hanya dapat dilakukan pada jalan kolektor atau lokal dengan memperhatikan kondisi jalan dan lingkungan, kondisi lalu lintas, dan aspek keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Menurut Oglesby parkir di jalan sulit dilakukan pada jalan dengan ruang terbatas sebab akan mengurangi kapasitas jalan. Parkir di pinggir jalan akan menimbulkan kemacetan dan kebingungan para pengemudi yang selanjutnya memperpanjang waktu tempuh dan kecelakaan. Parkir di tepi jalan sulit dilakukan pada jalan dengan ruas terbatas sebab akan mengurangi kapasitas jalan, sehingga parkir di pinggir jalan akan menyebabkan masalah kemacetan dan kebingungan pengemudi yang selanjutnya akan memperpanjang waktu tempuh dan memperbesar kecelakaan. Walaupun hanya beberapa kendaraan saja yang parkir di badan jalan tetapi kendaraan tersebut secara efektif telah mengurangi badan jalan Wells,1985. 6

2.3 Satuan Ruang Parkir

Satuan Ruang Parikr SRP adalah ukuran luas efektif untuk kebutuhan suatu kendaraan termasuk ruang bebas dan bukaan pintu mobil. Untuk menentukan SPR didasarkan pada pertimbangan seperti dimensi kendaraan dan ruang bebas parkir. Untuk ruang bebas kendaraan parkir, diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu mobil terbuka dan diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari dengan dinding atau kendaraan yang lewat lajur gang, untuk lebar buka pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Pada tempat dimana parkir dikendalikan maka ruang parkir harus diberikan marka pada permukaan jalan. Dalam hal ini karakteristik pengunaan kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Lebar bukaan pintu kendaraan Jenis Bukaan Pintu Penggunaan danatau Peruntukan Fasilitas Parkir Gol. Pintu depanbelakang Terbuka tahapan awal 55 cm -Karyawanpekerja kantoran -Tamupengunjung pusat kegiatan perkantoran, Perdagangan, pemerintahan, universitas I pintu belakang terbuka penuh 75 cm Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan atau rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceranswalayan, rumah sakit, bioskop II Pintu belakang terbuka penuh dan ditambah untuk pergerakan kursi roda Orang cacat III Sumber : Dirjen Perhubungan Darat 1998 Penentuan satuan ruang parkir SRP dibagi atas tiga jenis kendaraan seperti yang ada pada tabel berikut ini : 7 Tabel 2.2 Penentuan Satuan Ruang Parkir No. Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir m 2 1 a. Mobil Penumpang Golongan I 2,30 x 5,00 b. Mobil Penumpang Golongan II 2,50 x 5,00 c. Mobil Penumpang Golongan III 3,00 x 5,00 2 BusTruk 3,40 x 12,50 3 Sepeda Motor 0,75 x 2,00 Sumber : Dirjen Perhubungan Darat 1998 Berikut ini adalah gambar dimensi Satuan Ruang Parkir : Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir SRP untuk Sepeda Motor Sumber : Dirjen Perhubungan Darat 1998 Gambar 2.2 Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang dalam cm Sumber : Dirjen Perhubungan Darat 1998 Keterangan : B = Lebar total kendaraan O = Lebar bukaan pintu L = Panjang total kendaraan a1, a2 = Jarak bebas arah longitudinal R = Jarak bebas arah lateral 8 Dimana : 1. Golongan I : B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 2. Golongan II : B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 3. Golongan III : B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 50 a2 = 20

2.4 Standar Kebutuhan Parkir

Masalah parkir adalah masalah kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang parkir berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, tergantung beberapa hal, seperti: jenis pelayanan, tarif yang diberlakukan, ketersediaan ruang parkir, tingkat kepemilikan kendaraan, tingkat pendapatan masyarakat. Penyediaan ruang dalam kota dibatasi oleh wilayah kota yang ada dan tata guna lahannya Warpani, 1990. Standar kebutuhan parkir adalah jumlah luas areal parkir yang dibutuhkan untuk menampung kendaraan berdasarkan fasilitas dan tata guna lahan. Kebutuhan parkir ini berbeda-beda untuk setiap jenis dan fungsi tata guna lahan, daerahkawasan pada suatu negara, sehingga ada penelitian untuk mendapatkan standar kebutuhan parkir sesuai hal tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Parkir Beberapa Guna Lahan Guna Lahan Luas untuk parker Kawasan tempat kerja, usaha, ilmu pengetahuan, seni budaya, daerah perdagangan, jasa. dari luas lantai bangunan Untuk kawasan industri ringan, industri berat. dari luas lantai bangunan Tempat tinggal untuk umum: hotel, losmen dan sejenisnya. Tiap satu kamar, perlu satu petak parkir. Sumber : Warpani 1990 9

2.5 Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir merupakan sifat suatu parkir yang mendasar dan nantinya akan dapat memberikan suatu penilaian terhadap permasalahan parkir yang terjadi Hobbs,1974. Karakteristik parkir adalah hal-hal dasar yang dapat memberikan penilaian terhadap pelayanan parkir dan permasalahan parkir yang terjadi pada daerah studi. Berdasarkan karakteristik parkir ini dapat diketahui kondisi parkir yang terjadi pada lokasi studi seperti volume parkir, akumulasi parkir, lamanya parkir, tingkat pergantian parkir, kapasitas parkir, penyediaan ruang parkir, dan indeks parkir.

2.5.1 Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu. Waktu yang digunakan kendaraan untuk parkir, dalam menit atau jam, menyatakan lama parkir. Data jumlah parkir diperlukan untuk mengetahui penggunaan ruang parkir yang ada di lokasi penelitian Hobbs, 1997. Rumus yang digunakan : Volume = Nin + X Kendaraan 2.1 Keterangan : Nin : Jumlah kendaraan yang masuk X : Kendaraan yang sudah ada sebelum waktu survey

2.5.2 Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah seluruh dari kendaraan yang parkir selama periode tertentu. Dimana integrasi dari akumulasi parkir selama periode tertentu menunjukan beban parkir jumlah kendaraan parkir dalam satuan jam kendaraan per periode waktu tertentu Hobbs, 1995. Waktu yang biasanya digunakan untuk menghitung akumulasi parkir biasanya dalam menit atau jam untuk menyatakan lamanya parkir.

2.5.3 Tingkat Pergantian Parkir Parking Turn Over

tingkat pergantian parkir atau parking turn over adalah tingkat penggunaan ruang parkir yang diperoleh dari pembagian jumlah total kendaraan yang parkir dengan jumlah petak yang ada pada periode waktu tertentu. Persamaan yang akan digunakan Oppenlender, 1976 :