Proses Pembuatan Biografi Singkat Bapak Pauji Ginting

Gergaji besi obeng Pahat Gagak tua rol Bor tangan pisau Gambar 10 : peralatan yang digunakan

3.4.3 Proses Pembuatan

Universitas Sumatera Utara Dalam menghasilkan nada yang baik dan sempurna, kulcapi sebagai sebuah alat musik dibuat dengan perhitungan dan pengukuran yang akurat. Langkah ini menentukan kejernihan dan keotentikan nada yang akan dihasilkan sebuah kulcapi. Pada tahap awal, penentuan bahan dasar kulcapi akan menentukan hasil akhir gesture nada. Untuk itu, pemilihan atas bahan dasar perlu diperhatikan sebagai langkah utama sebelum melanjutkan proses pembuatan sebuah kulcapi. Di beberapa kalangan perajin dan ahli pembuatan kulcapi, jenis kayu tualang masih merupakan pilihan utama sebagai bahan dasar kulcapi. Meski terbilang langka, namun jenis kayu ini masih banyak ditemukan di dataran tinggi tanah karo. Sejak awal permulaan peradaban di Tanah karo, masyarakat memang sudah mengenal tualang sebagai jenis kayu yang populer. Jenis kayu ini dipercaya bisa menambah unsur magis dalam nada yang dihasilkan kulcapi. Selain itu, jenis kayu tualang ini mudah dibentuk dan diukir serta memiliki serat yang halus, sehingga meminimalisir resiko kegagalan dalam membentuk pola kulcapi. Penting diketahui, sebuah kulcapi terdiri dari atas satu rangkaian yang padu mulai dari takal kepala hingga tonggum. Tidak ada bagian yang terpisahkan sehingga diperlukan sambungan dengan menggunakan lem perekat, paku atau semacamnya. Secara keseluruhan, sebuah kulcapi memiliki ukuran panjang ideal 78 cm. Dengan ukuran kepala 9,8 cm sebagai pengikat pengatur senar. Serta 52 cm sebagai leher atau pembuku. Penghitungan jarak antara kepala hingga badan kulcapi juga menentukan warna nada yang akan dihasilkan kulcapi. Proses pembuatan kulcapi sepenuhnya dilakukan secara manual. Mulai dari pengukuran, pembentukan kayu dengan menggunakan parang hingga pengeboran yang menggunakan alat bor yang diputar. Pada tahap awal pengerjaannya, perajin kulcapi yang telah memilih kayu sebagai bahan dasar, kemudian membuat mal dan pola secara terukur. Alat seperti penggaris dan mistar digunakan dalam proses ini. pada tahap ini perajin kulcapi akan Universitas Sumatera Utara membuat ukuran di atas medium kayu secara simetris. Kemudian, perajin akan membentuk gambar kepala, hingga badan kulcapi. Gambar 11 : pengukuran dan pembuatan kerangka kulcapi Pada tahap selanjutnya, setelah pola dan ukuran ditemukan, perajn kulcapi mulai membentuk sebuah kulcapi yang padu, yakni mulai dari kepala hingga badan kulcapi. Seperti disebutkan di atas, sebuah kulcapi terdiri dari satu rangkaian yang tak terpisahkan, maka perajin membentuk sebuah pola dan langsung membentuk sebuah kulcapi. Pada proses ini, perajin kulcapi akan memotong kayu membentuk pola gambar yang sudah dibuatnya di atas kayu bahan dengan menggunakan parang. Pertama perajin akan membentuk bagian bawah kulcapi kemudian lanjut ke bagian tengah takkur sebagai tempat meletakkan senar nggoh yang terhubung ke kepala takkal kulcapi. Kelihaian menggunakan parang serta ketelitian dibutuhkan dalam proses ini. Ketidaktelitian akan menyebabkan pola yang sudah dibangun akan rusak dan cacat sehingga, perajin akan mengulang dari proses awal lagi untuk membuat sebuah kulcapi yang sempurna secara fisik. Universitas Sumatera Utara Gambar 12 : memotong balok dasar kulcapi Gambar 13 : bentuk kasar kulcapi Gambar 14: bentuk kasar bagian depan tonggum Gambar 15 : bentuk dasar kulcapi Setelah bentuk kasar sebuah kulcapi didapat, pada langkah selanjutnya perajin memulai pengerjaan yang membutuhkan ketelitian lebih tinggi. Perajin akan membuat tonggom atau lubang sebagai resonator. Dalam membuat resonator ini diperlukan cara ekstra hati-hati, proses pembuatan lubang dengan cara menggunakan pahat kayu kecil Universitas Sumatera Utara yang dipukul dengan menggunakan kayu atau palu kecil. Untuk menghasilkan bentuk trapezium yang sempurna, perajin membutuhkan ketelitian dan kecermatan. Langkah pertama dalam pembentukan dan pembuatan tonggum ini adalah dengan membuat pola trapesium di bagian bawah permukaan badan kulcapi. Biasanya, tonggum memiliki ukuran 13 cm yang membentang dan 4,5 cm yang membagi dua ukuran garis yang terbentang. Setelah pola terbentuk, perajin mulai memahat kayu mengikuti pola yang sudah dibuat. Kemudian, untuk selanjutnya, kayu yang sudah terpahat sesuai dengan garis pola itu dicungkil hingga memiliki kedalaman tertentu. Setelah lubang resonator terbentuk, pada selanjutnya adalah membuat badan yang akan menutupi lubang resonator takur sekaligus tempat meletakkan pengkait senar nggoh. Takur memiliki ukuran mengikuti lebar lubang resonator. Bila sebuah resonator memiliki ukuran panjang 13 cm, maka takur yang dibuat memiliki ukuran 28,5 cm. Ukuran ini akan membantang dan menutupi bagian lubang reonator. Biasanya perajin akan memberikan motif dan mozaik pada bagian ini. untuk membentuk sebuah mozaik tertentu, perajin menggunakan pahat kecil yang memungkinkan untuk dapat membentuk ukiran dengan tingkat kerumitan tertentu. Setelah bentuk utuh dari badan kulcapi ditentukan dan diperoleh, langkah selanjutnya, perajin akan membuat kepala kulcapi takkal. Takkal masih merupakan satu rangkaian dari sebuah kulcapi secara keseluruhan. Bila dalam pembuatan takkal ini, perajin melakukan kesalahan, maka sebuah kulcapi yang penuh dengan ukiran mozaik akan dianggap cacat. Oleh itu, perajin harus cermat melakukan pengukuran tempat penyetel senar ditempelkan. Pada takur ini, untuk menambah nilai artistik, perajin juga akan membentuk motif yang bernilai seni tinggi. Kepala kulcapi akan dibentuk dan dipahat sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Ukuran ideal sebuah kepala kulcapi adalah 9,5 cm hingga ke pangkal leher. Universitas Sumatera Utara Gambar 16 : membuat lobang resonator kulcapi tonggum Selanjutnya, pengerjaan sebuah kulcapi yang sudah nyaris rampung tersebut akan dilanjutkan dengan pembuatan leher dan ruasnya tembuku. Kulcapi memiliki lima ruas leher yang akan menghasilkan nada. Luas ruas leher pertama adalah 4, 5 cm. Ruas ini adalah yang terluas dari empat ruas lainnya yang masing-masing berukuran 2,2 cm ruas kedua, 2,5 cm ruas ketiga, 2,25 cm ruas keempat dan 2,4 untuk ruas ke lima. Tinggi jarak antara pembatas tembuku dengan permukaan kulcapi adalah 1 cm dan 2 cm. Gambar 17 : membuat ruas tembuku dan memasang grip kulcapi Penyetel senar pada era modern ini, bisa menggunakan penyetel senar yang biasa dipakai gitar atau biola. Sementara itu senar yang pada masa lalu terbuat dari bahan dasar akar pohon enau sudah jamak diganti dengan menggunakan senar yang juga dipakai oleh alat musik petik lain, seperti gitar. Setelah sebuah kulcapi selesai dibuat, pada tahap akhir penyelesaiannya, sebuah kulcapi yang sudah jadi permukaannya akan diperhalus dengan menggunakan amplas atau ketas pasir. Ini adalah proses terakhir sebelum akhirnya perajin akan menentukan jenis dan warna cat yang akan dioleskan di atas permukaan kulcapi. Universitas Sumatera Utara Gambar 18 : memasang setelan kulcapi Gambar 19 : urutan bentuk kulcapi

3.4.4 Nada Yang Dihasilkan