pada senar ke 2 hal ini dimaksudkan agar si pemain kulcapi dapat menghasilkan rengget jika inngin memeinkan melodi pada lagu-lagu lainnya.
Jika tahap dasar dan tahap permainan melodi dsara sudah dilalui maka untuk memainkan melodi-melodi lainnya diamainkan sesui dengan lagu-lagu yang
diinginkan, pada tahap ini improvisasi sangat diperlukan agar melodi yang dihasilkan tidak membosankan.
3.5.2 Posisi Memainkan
Kulcapi diletakkan tegak urus dengan badan, tangan kiri diposisikan di leher kulcapi, jari kecuali ibu jari menekan senar leher kulcapi bagian depan sedangkan
ibu jari menekan leher kulcapi bagian belakang kulcapi, tangan kanan diletakkan di nggoh, jari telunjuk dan ibu jari memegang kuir-kuir sejenis alat pick gitar yang
berfungsi untuk memetik senar kulcapi sedangkan jari yang lain diposisikan di bawah badan kulcapi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 20 : Posisi memainkan kulcapi
Posisi jari kiri bagian depan posisi ibu jari
Universitas Sumatera Utara
Posisi jari kanan
3.5.3 Teknik Memainkan Kulcapi
Untuk memainkan kulcapi tentunya mempunyai teknik agar si pemain kulcapi bisa bermain kulcapi dengan maksimal. Teknik memainkan kulcapi tidak jauh berbeda
dengan bermain gitar pada umumnya yaitu jari kiri menekan leher kulcapi untuk memainkan melodi dan jari kaaan untuk memetik senar dekung kulcapi, namun
sedikit berbeda dengan posisi badan saat memainkan kulcapi. Posisi badan saat memainkan kulcapi adalah dengan duduk bersila dan setengah baju dibuka agar
tonggum resonator kulcapi bisa meempel langsung dengan perut si pemain. Hal tersebut dilakukan agar suara kulcapi yang dihasilkan bisa lebih nyaring dan efek
gaung yang dikeluarkan bisa lebih maksimal jika diperukan, namun saat ini posisi tersebut sudah jaranng sekali dilakukan para pemain kulcapi karena di bagian tonggum
kulcapi sudah dipasang spul pengeras suara sehingga suara yang dihasilkan sudahlah nyaring seperti selera pemain kulcapi, namun ada juga pemain kulcapi yang bermain
dengan posisi berdiri tetapi bagian tonggum tetap ditekan ke bagian perut..
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KULCAPI PADA MASYARAKAT KARO.
4.1 Eksistensi Kulcapi pada Masyarakat Karo.
Pada awalnya kulcapi hanya dimainkan tunggal tanpa diiringi music tradisional lain seperti keteng-keteng, mangkuk, gendang singindungi, gendang singanaki, maupun
gung dan penganak. Pada saat itu Kulcapi dimainkan sekaligus bercerita tentang sebuah legenda Karo di kesain kuta, beberapa legenda yang diceritakan sambil
memainkan kulcapi adalah, perkatimbung beru Tarigan, penganjak kuda sitajor. Namun seiring dengan perjalanan kulcapi akhirnya dimainkan dengan diiringi music
lain yaitu keteng-keteng dan mangkuk yang kemudian menghasilkan ansambel gendang Kulcapi ansambel inilah yang kemudian dipakai oleh masyarakat karo untuk
mengiringi upacara ritual erpangir kulau. Pada tahun 1970-an menurut Sorensen Tarigan, kulcapi pertama kali di
gabungkan dengan gendang sarune dimana pada ansambel gendang sarune, melodi dibawa bersahut-sahutan antara kulcapi dengan sarune. Pada saat itu penggabungan ini
diiringi oleh Alm. Djasa Tarigan sebagai pemain kulcapi. Setelah digabungkan dengan ansambel gendang sarune, pada tahun 1990-an
kulcapi dipakai untuk menambah melodi pada alat musik modern yakni keboard yang pada saat itu masih memakai merk Yamaha type PSS dan PSR hingga kemudian
dipakai keyboard merk Technics type KN 2000 dan sekarang KN 2600. Penggabungan ini juga awalnya digunakan oleh Alm. Djasa Tarigan dan awalnya mendapat respon
positif oleh masyarakat Karo sehingga pada saat itu pekerjaan Alm Djasa Tarigan bermain kulcapi untuk mengiringi hiburan gendang guro – guro aron masyarakat Karo
sangatlah padat, dalam satu hari bisa mendapat panggilan hingga 4 samapi 5 kali kali. Hal ini diutarakan oleh Alm. Djasa Tarigan semasa hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
Hingga pada saat ini setelah keluar keyboard type baru bermerk Technics, suara kulcapi tergantikan oleh melodi yang dihasilkan tuts keyboard tersebut, sehingga
masyarakat karo di beberapa daerah sudah jarang memanggil pemain Kulcapi untuk mengiringi pesta hiburan gendang guro-guro aron, bahkan ada juga yang sudah
memakai keboard untuk mengiringi ritual erpangir kulau tanpa kulcapi maupun keteng- keteng secara total.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1991 : 253 bahwa eksistensi adalah keberadaan. Eksistensi kulcapi pada masyarakat Karo bisa dikatakan
sudah hampir punah. Hal ini dapat dilihat jika dibandingkan dengan permintaan music tradisional Karo khususnya kulcapi pada acara hiburan gendang guro-guro aron
maupun upacara ritual Karo yang sangat sulit untuk menemukan pemain kulcapi. keberadaan ini disebabkan oleh factor yang sudah dijelaskan di atas sebelumnya, yaitu
suara kulcapi yang digantikan oleh music modern yakni keyboard. Selain itu pelatihan untuk bermain kulcapi sangat sulit untuk ditemukan. Adapun beberapa pemain kulcapi
yang dipanggil masyarakat karo untuk mengiringi acara hiburan kebanyakan dari mereka belajar secara otodidak, sedangkan untuk acara ritual belajar secara tertutup
atau belajar pribadi bukan massal kepada Alm. Djasa Tarigan semasa hidup. Namun saat ini, Kulcapi sudah diproduksi oleh beberapa pengrajin alat musik
tradisional Karo, beberapa diantaranya adalah Bapak Pauji Ginting Pancur Batu , Bp. Dep Tarigan Berastagi , Baji Sembiring Pelawi Seberaya , Pulungeta Sembiring
Medan , Bangun Tarigan Kabanjahe , dan pengrajin lain diluar sepengetahuan penulis . Jika Kulcapi diproduksi tanpa adanya pelatihan kulcapi, hal ini bisa
saja mengurangi nilai kulcapi sebagai alat musik tradisional Karo atau dengan kata lain bisa menggeser nilai kulcapi, yang awalnya sebagai alat music tradisional Karo
menjadi alat souvenir atau pajangan dinding.
4.2 Fungsi Kulcapi pada Masyarakat Karo
Menurut Allan P. Merriam 1964:219-226 fungsi music dapat dibagikan dalam 10 kategori yaitu
Universitas Sumatera Utara
1. Fungsi Pengungkapan Emosional 2. Fungsi penghayatan Estetis
3. Fungsi Hiburan 4. Fungsi Komunikasi
5. Fungsi Perlambangan 6. Fungsi Reaksi Jasmani
7. Fungsi yang berkaitan dengan reaksi social 8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan
9. Fungsi kesinambungan budaya 10. Fungsi Pengintegrasian masyarakat
Kulcapi dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi yaitu, fungsi pengungkapan emosional, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi reaksi jasmani, fungsi
pengesahan lembaga social dan upacara keagamaan.
4.2.1 Fungsi Pengungkapan emosional
Dalam penyajiannya, Kulcapi dapat dimainkan secara ansambel maupun tunggal. Fungsi pengungkapan emosional kulcapi dimainkan secara tunggal. Jika meminkan
lagu-kagu sedsih pemian kulcapi dapat ikut merasa sedih, atau ketika rindu terhadap sesorang kulcapi dapat dipakai untuk membayangkan orang yang dimkasud.
4.2.2 Fungsi Hiburan
Saat dimainkan secara ansambel, baik dengan gendang tradisi maupun musik modern, kulcapi sangat diminati msyarakat sebagai music hiburan. Hal ini terlihat
semakin banyaknya permintaan masyarakat Karo terhadap pemain kulcapi untuk mengiringi dalam berbagai acara adat maupun acara gendang guro-guro aron, selain itu
rekaman musik daerah karo bernuansa gendang keboard semakin marak dengan digabungkannya kulcapi dengan music keyboard.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Fungsi Komunikasi
Dalam lagu penganjak kuda sitajor, dan lagu perkatimbung beru tarigan berisi tentang sebuah legenda pada Kebudayaan Karo, dimana si pemain kulcapi bercerita
sambil bermain kulcapi di halaman kampong, kulcapi dimainkan saat menirukan berbagai suasana pada cerita tersebut ataupun menirukan suara actor yang terlibat pada
cerita tersebut, sebagai contoh pada lagu penganjak kuda sitajor, kulcapi sering seklai dipkai untuk menirukan suara kuda ataupun hentakan kaki kuda. Selain itu kulcapi
dipakai di saat actor utama dalam cerita kalah dalam perang yang terdapat pada lagu musuh suka.
4.2.4 Fungsi Reaksi Jasmani