Klasifikasi Kulcapi Konstruksi bagian-bagian kulcapi Ukuran bagian-bagian kulcapi Eksistensi Kulcapi pada Masyarakat Karo.

BAB III. KAJIAN ORGANOLOGIS KULCAPI.

3.1 Klasifikasi Kulcapi

Dalam mengklasifikasikan instrumen sarunei, penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Curt Sach dan Hornbostel 1961 yaitu: ”Sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu: Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri, Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara, Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah kulit atau membran, Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai. Mengacu pada teori tersebut, maka kulcapi diklasifikasikan sebagai alat music kordofon karena senar adalah sebagai sumber utama penggetar bunyinya berasal dari senar. Sesuai dengan bentuknya kulcapi merupakan alat music lutes yang memiliki leher neck dan posisi dawainya sejajar dengan kotak resonatornya dengan bahasa lain yang lebih rinci kulcapi dikategorikan sebagai two-strenged fretted-necked lute

3.2 Konstruksi bagian-bagian kulcapi

Untuk membahas bagian konstruksi ini, penulis mengacu pada Kulcapi buatan bapak Pauji Ginting Universitas Sumatera Utara Gambar 1 : konstruksi bagian-bagian kulcapi Instrumen Kulcapi ini memiliki bagian-bagian , antara lain : • kepala takal Gambar 2 : bagian kepala kulcapi • leher kerahung Gambar 3 : bagian leher kulcapi • Tembuku Gambar 4 : tembuku Universitas Sumatera Utara • Nggoh Gambar 5 : nggoh • Takkur Gambar 6 : Takkur • Tonggum resonator . Gambar 7 : tonggum

3.3 Ukuran bagian-bagian kulcapi

Universitas Sumatera Utara 1. 78 cm 2. 3. Universitas Sumatera Utara 4 5. 6. Universitas Sumatera Utara 7. 8. 9. Gambar 8 : ukuran bagian-bagian kulcapi

3.4 Teknik Pembuatan Kulcapi

Teknik pembuatan Kulcapi masih sederhana, dan secara umum proses pengerjaannya dikerjakan dengan tangan, berikut akan dijelaskan bahan-bahan dan peralatn yang digunakn dalam membuat kulcapi Universitas Sumatera Utara

3.4.1 Bahan baku yang digunakan

Bahan pembuat keseluruhan kulcapi terdiri dari beberapa bagian bahan yakni : Bahan pembuat badan kulcapi, bahan pembuat tutup, dekung senar, kupingan tuning peg, kuir-kuir pick

3.4.1.1 Bahan Pembuat Badan Kulcapi

Untuk membuat badan kulcapi dibutuhkan kayu pilihan, hal ini dimaksud agar daya tahan kulcapi maupun suara yang dihasilkan kulcapi nantinya berkualitas bagus. Adapun bahan pembuat kulcapi yang umum dipergunakan adalah : Kayu tualang kompassia excelsa, kayu johar senna sp, dan kayu nangka Artocarpus heterophyllus.

3.4.1.2 Bahan Pembuat Tutup Kulcapi

Untuk membuat tutup kulcapi dibutuhkan kayu berbeda dari badan kulcapi karena memang badan dengan tutup kulcapi dibuat terpisah. Kayu yang dimaksud biasanya lunak, hal ini dimaksud agar suara yang yang dihasilkan kulcapi nantinya nyaring karena pda tutup kulcapi di depan, di belakang berfungsi sebagai resonator tonggum, jenis kayu yang biasa dipakai adalah jelutung Dyera costulata

3.4.1.3 Bahan Pembuat Setelan tuning peg

Bahan ini awalnya terbuat dari kayu. Namun oleh pembuat diganti dengan kupingan gitar agar lebih simpel. Alat ini berfungsi untuk menyetel tali rendahnya tali kulcapi yang dipasang. Bahan ini terbuat dari besi.

3.4.1.4 Bahan Pembuat Dekung senar

Bahan ini terbuat dari stanless, atau biasa dipakai pada senar gitar

3.4.1.5 Bahan Pembuat kuir-kuir pick

Bahan ini terbuat dari tanduk dan berfungsi sebagai pick atau memetik senar kulcapi pada tangan kanan Kayu utama kayu tambahan Universitas Sumatera Utara Dekung senar gitar setelan tuning peg gitar Gambar 9 : bahan yang digunakan 3.4.2 Peralatan yang digunakan 3.4.2. 1 Sekin Parang Parang yang digunakan adalah parang yang berukuran besar. Alat ini berfungsi untuk memotong balok yang sudah digambar membentuk kerangka kulcapi seterusnya alat ini juga digunakan untuk membentuk kulcapi dari gambar kerangka yang sudah digambar pada balok kayu.

3.4.2.2 Gergaji

Dalam pembuatan kulcapi terdapat dua jenis gergaji sesuai dengan fungsinya yaitu gergaji kayu yag berfungsi untuk memotong bagian-bagian kulcapi yang sudah dibentuk dan gergaji besi untuk menghasulkan badan kulcapi sebelum dihasulkan dengan amplas atau kertas pasir.

3.4.2.3 Pahat

Pahat berfungsi untuk mementuk lobang resonator tonggummaupun bagian ekor kulcapi yang ditempah sedemikian sehingga berbentuk seperti letter U agar dalam proses pembuatan tonggum kulcapi dapat dibentuk sesuai dengan gambar yang sudah dibuat sedangkan untuk memahat bagian-bagian kecil resonator diguanakan pahat yang berbentuk lurus.

3.4.2.4 Rol lenar Penggaris

Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur bagian bagian Kulcapi sehingga sesuai dengan kerangkanya, maka digunakan rol. Rol yang digunakan adalah rol yang berukuran 50 cm ataupun disesuaikan dengan ukuran kulcapi yang akan ditempah.

3.4.2.5 Kertas pasir

Agar bagian-bagian kulcapi halus setelah dihaluskan dengan gergaji besi maka digunakan kertas pasir supaya serpihan serpihan kayu bias lepas dari badan kulcapi.

3.4.2.6 Bor tangan

Sebelum dibentuk dengan pahat resonator kulcapi dilobagi dengan bor tangan, selain itu bor tangan juga berfungsi untuk melobagi bagian kepala kulcapi sebagai tempat setelankupingan kulcapi.

3.4.2.7 Kikir

Kikir digunakan untuk membuat tempat grip pada leher kulcapi, setelah itu dipasang grip agar menghasilkan melodi-melodi yang diinginkan.

3.4.2.8 Obeng

Obeng digunakn untuk memasang setelankupingan kulcapi, sedangkan jenis obeng yang digunakan adalah obeng bunga.

3.4.2.9 Gagak tua

Untuk memotong grip kulcapi agar sesuai dengan lebar bagian leher kulcapi maka digunakan Gagak tua.

3.4.2.10 Pisau

Terdapat berbagai jenis pisau yang digunakan. Pisau ini berfungsi untuk memperhalus seluruh bagian kulcapi. Parang Universitas Sumatera Utara Gergaji besi obeng Pahat Gagak tua rol Bor tangan pisau Gambar 10 : peralatan yang digunakan

3.4.3 Proses Pembuatan

Universitas Sumatera Utara Dalam menghasilkan nada yang baik dan sempurna, kulcapi sebagai sebuah alat musik dibuat dengan perhitungan dan pengukuran yang akurat. Langkah ini menentukan kejernihan dan keotentikan nada yang akan dihasilkan sebuah kulcapi. Pada tahap awal, penentuan bahan dasar kulcapi akan menentukan hasil akhir gesture nada. Untuk itu, pemilihan atas bahan dasar perlu diperhatikan sebagai langkah utama sebelum melanjutkan proses pembuatan sebuah kulcapi. Di beberapa kalangan perajin dan ahli pembuatan kulcapi, jenis kayu tualang masih merupakan pilihan utama sebagai bahan dasar kulcapi. Meski terbilang langka, namun jenis kayu ini masih banyak ditemukan di dataran tinggi tanah karo. Sejak awal permulaan peradaban di Tanah karo, masyarakat memang sudah mengenal tualang sebagai jenis kayu yang populer. Jenis kayu ini dipercaya bisa menambah unsur magis dalam nada yang dihasilkan kulcapi. Selain itu, jenis kayu tualang ini mudah dibentuk dan diukir serta memiliki serat yang halus, sehingga meminimalisir resiko kegagalan dalam membentuk pola kulcapi. Penting diketahui, sebuah kulcapi terdiri dari atas satu rangkaian yang padu mulai dari takal kepala hingga tonggum. Tidak ada bagian yang terpisahkan sehingga diperlukan sambungan dengan menggunakan lem perekat, paku atau semacamnya. Secara keseluruhan, sebuah kulcapi memiliki ukuran panjang ideal 78 cm. Dengan ukuran kepala 9,8 cm sebagai pengikat pengatur senar. Serta 52 cm sebagai leher atau pembuku. Penghitungan jarak antara kepala hingga badan kulcapi juga menentukan warna nada yang akan dihasilkan kulcapi. Proses pembuatan kulcapi sepenuhnya dilakukan secara manual. Mulai dari pengukuran, pembentukan kayu dengan menggunakan parang hingga pengeboran yang menggunakan alat bor yang diputar. Pada tahap awal pengerjaannya, perajin kulcapi yang telah memilih kayu sebagai bahan dasar, kemudian membuat mal dan pola secara terukur. Alat seperti penggaris dan mistar digunakan dalam proses ini. pada tahap ini perajin kulcapi akan Universitas Sumatera Utara membuat ukuran di atas medium kayu secara simetris. Kemudian, perajin akan membentuk gambar kepala, hingga badan kulcapi. Gambar 11 : pengukuran dan pembuatan kerangka kulcapi Pada tahap selanjutnya, setelah pola dan ukuran ditemukan, perajn kulcapi mulai membentuk sebuah kulcapi yang padu, yakni mulai dari kepala hingga badan kulcapi. Seperti disebutkan di atas, sebuah kulcapi terdiri dari satu rangkaian yang tak terpisahkan, maka perajin membentuk sebuah pola dan langsung membentuk sebuah kulcapi. Pada proses ini, perajin kulcapi akan memotong kayu membentuk pola gambar yang sudah dibuatnya di atas kayu bahan dengan menggunakan parang. Pertama perajin akan membentuk bagian bawah kulcapi kemudian lanjut ke bagian tengah takkur sebagai tempat meletakkan senar nggoh yang terhubung ke kepala takkal kulcapi. Kelihaian menggunakan parang serta ketelitian dibutuhkan dalam proses ini. Ketidaktelitian akan menyebabkan pola yang sudah dibangun akan rusak dan cacat sehingga, perajin akan mengulang dari proses awal lagi untuk membuat sebuah kulcapi yang sempurna secara fisik. Universitas Sumatera Utara Gambar 12 : memotong balok dasar kulcapi Gambar 13 : bentuk kasar kulcapi Gambar 14: bentuk kasar bagian depan tonggum Gambar 15 : bentuk dasar kulcapi Setelah bentuk kasar sebuah kulcapi didapat, pada langkah selanjutnya perajin memulai pengerjaan yang membutuhkan ketelitian lebih tinggi. Perajin akan membuat tonggom atau lubang sebagai resonator. Dalam membuat resonator ini diperlukan cara ekstra hati-hati, proses pembuatan lubang dengan cara menggunakan pahat kayu kecil Universitas Sumatera Utara yang dipukul dengan menggunakan kayu atau palu kecil. Untuk menghasilkan bentuk trapezium yang sempurna, perajin membutuhkan ketelitian dan kecermatan. Langkah pertama dalam pembentukan dan pembuatan tonggum ini adalah dengan membuat pola trapesium di bagian bawah permukaan badan kulcapi. Biasanya, tonggum memiliki ukuran 13 cm yang membentang dan 4,5 cm yang membagi dua ukuran garis yang terbentang. Setelah pola terbentuk, perajin mulai memahat kayu mengikuti pola yang sudah dibuat. Kemudian, untuk selanjutnya, kayu yang sudah terpahat sesuai dengan garis pola itu dicungkil hingga memiliki kedalaman tertentu. Setelah lubang resonator terbentuk, pada selanjutnya adalah membuat badan yang akan menutupi lubang resonator takur sekaligus tempat meletakkan pengkait senar nggoh. Takur memiliki ukuran mengikuti lebar lubang resonator. Bila sebuah resonator memiliki ukuran panjang 13 cm, maka takur yang dibuat memiliki ukuran 28,5 cm. Ukuran ini akan membantang dan menutupi bagian lubang reonator. Biasanya perajin akan memberikan motif dan mozaik pada bagian ini. untuk membentuk sebuah mozaik tertentu, perajin menggunakan pahat kecil yang memungkinkan untuk dapat membentuk ukiran dengan tingkat kerumitan tertentu. Setelah bentuk utuh dari badan kulcapi ditentukan dan diperoleh, langkah selanjutnya, perajin akan membuat kepala kulcapi takkal. Takkal masih merupakan satu rangkaian dari sebuah kulcapi secara keseluruhan. Bila dalam pembuatan takkal ini, perajin melakukan kesalahan, maka sebuah kulcapi yang penuh dengan ukiran mozaik akan dianggap cacat. Oleh itu, perajin harus cermat melakukan pengukuran tempat penyetel senar ditempelkan. Pada takur ini, untuk menambah nilai artistik, perajin juga akan membentuk motif yang bernilai seni tinggi. Kepala kulcapi akan dibentuk dan dipahat sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Ukuran ideal sebuah kepala kulcapi adalah 9,5 cm hingga ke pangkal leher. Universitas Sumatera Utara Gambar 16 : membuat lobang resonator kulcapi tonggum Selanjutnya, pengerjaan sebuah kulcapi yang sudah nyaris rampung tersebut akan dilanjutkan dengan pembuatan leher dan ruasnya tembuku. Kulcapi memiliki lima ruas leher yang akan menghasilkan nada. Luas ruas leher pertama adalah 4, 5 cm. Ruas ini adalah yang terluas dari empat ruas lainnya yang masing-masing berukuran 2,2 cm ruas kedua, 2,5 cm ruas ketiga, 2,25 cm ruas keempat dan 2,4 untuk ruas ke lima. Tinggi jarak antara pembatas tembuku dengan permukaan kulcapi adalah 1 cm dan 2 cm. Gambar 17 : membuat ruas tembuku dan memasang grip kulcapi Penyetel senar pada era modern ini, bisa menggunakan penyetel senar yang biasa dipakai gitar atau biola. Sementara itu senar yang pada masa lalu terbuat dari bahan dasar akar pohon enau sudah jamak diganti dengan menggunakan senar yang juga dipakai oleh alat musik petik lain, seperti gitar. Setelah sebuah kulcapi selesai dibuat, pada tahap akhir penyelesaiannya, sebuah kulcapi yang sudah jadi permukaannya akan diperhalus dengan menggunakan amplas atau ketas pasir. Ini adalah proses terakhir sebelum akhirnya perajin akan menentukan jenis dan warna cat yang akan dioleskan di atas permukaan kulcapi. Universitas Sumatera Utara Gambar 18 : memasang setelan kulcapi Gambar 19 : urutan bentuk kulcapi

3.4.4 Nada Yang Dihasilkan

Sebagai informasi perlu saya beritahukan bahwa penjelasan nada yang akan penulis jelaskan merupakan penjelasan berdasarkan kesimpulan pribadi dan tidak memiliki referensi formal yang resmi dan berdasarkan pada instrument kulcapi yang penulis miliki sendiri, sehingga ketidaksesuain mungkin saja terjadi dikarenakan oleh peletakan fret pada finger board yang berbeda jarak dan ukurannya pada masing-masing kulcapi tergantung pada si pembuat kulcapi sendiri, karna seperti yang kita ketahui belum ada standarisasi yang baku dan formal pada pembuatan kulcapi. Universitas Sumatera Utara Sejatinya pada kulcapi karo pada awalnya tidak pernah dipasangkan fretpembatas nada seperti yang banyak kita temukan sekarang ini, sehingga dalam penentuan nada ketika bermain sebenarnya lebih mirip biola daripada gitar. Namun untuk memudahkan pemain dan kejelasan bunyi yang dihasilkan maka banyak pembuat kulcapi sekarang yang sengaja menambahkan sendiri fret pada finger board kulcapi karo. Pada umumnya terdapat 5 fret yang dipasang pada kulcapi, namun untuk mencapai nada satu oktav kita harus memainkannya sampai pada fret 9 pada fret transparent yang tidak terpasang. Namun secara umum nada pada kulcapi karo dapat dijelaskan sebagai berikut: Contoh, untuk interval nada mayor dimana: do=C dapat ditulis sbb: Penyeteman nada pada setiap fret kulcapi pada umumnya dapat dilihat seperti gambar berikut: Contoh lagu : Penganjak kuda sitajor

3.4.5 Wilayah Nada

Nada yang sering digunakan dalam penganjak kuda sitajor adalah mi –sol – la dalam tangga nada pentatonic. Hanya saja banyak pengulangan-pengulangn nada dalam tiap-tiap permainannya, juga ornamentasi rengget nada sehingga nada yang dihasilkan seolah-olah berbeda Universitas Sumatera Utara 3.5 Kajian Fungsional 3.5.1 Proses Belajar Menurut Sorensen Tarigan, proses belajar kulcapi memiliki beberapa tahap yakni, teknik dasar, teknik bermain melodi dan teknik pengembangan melodi, tahap tersebut beliau pelajari dari Alm. Tukang Ginting dan Alm. DJasa Tarigan. Teknik dasar merupakan sebuah awal untuk pemain kulcapi sebelum selanjutnya bermain-main dengan nada yang dihasilkan kulcapi, adapun teknik dasar yang dimaksud adalah posisi tangan kanan memainkan kedua senar kulcapi dengan menggunakan pick mengikuti irama gung dan penganak layaknya gendang sarune pada lagu gendang silengguri , dimana senar 1 dianggap sebagai penganak sedangkan senar dua sebagai gung setelah mahir pada tahap ini, pemain kulcapi diajak untuk memainkan senar kulcapi dengan gerakan pick ke atas dan ke bawah pada senar 1. Kedua tahap ini masih dalam posisi free yaitu tanpa menekan satupun tembuku kulcapi yang berfungsi untuk menghasilkan nada kulcapi. Setelah mahir dengan tangan kanan, maka pemain kulcapi pertama memainkan kulcapi di ikuti tangan kiri untuk menghasilkan nada rengget dalammenghasilakn rengget terdapatdi dalamnya 5 jenis posisi tangan kiri. Pertama yaitu dengan menekan fret 1 menggunkan jari telunjuk pada tembuku kulcapi dan senar 1 tetapi dengan setengah tekanan sedangkan jari kanan memetik kedua senar kulcapi tetapi ditekankan pada senar 1. Kedua jari manis pada fret 4, cara memainkannya sama persis dengan tahap pertama yaitu memainkan senar satu dengan posisi jari manis tangan kanan pada setengah tekanan. Ketiga jari manis menekan penuh fret 4 sedangkan jari kelingking pada posisi setengah tekanan tetap pada senar 1. Keempatjari telunjuk pada fret 2 jari manis pada fret 4 jari mtengah pada fret 3, pada ketiga jari ini hanya jari tengah dengan setengah tekanan dengan mengikuti irama gendang silengguri. Kelima jari telunjuk pada fret 3 dengan tekanan penuh. Setelah melwati tahap dasar permainan kulcapi maka pemain kulcapi dituntun untuk memainkan melodi yaitu dengan memainkan melodi odak-odak bernada mayor Universitas Sumatera Utara pada senar ke 2 hal ini dimaksudkan agar si pemain kulcapi dapat menghasilkan rengget jika inngin memeinkan melodi pada lagu-lagu lainnya. Jika tahap dasar dan tahap permainan melodi dsara sudah dilalui maka untuk memainkan melodi-melodi lainnya diamainkan sesui dengan lagu-lagu yang diinginkan, pada tahap ini improvisasi sangat diperlukan agar melodi yang dihasilkan tidak membosankan.

3.5.2 Posisi Memainkan

Kulcapi diletakkan tegak urus dengan badan, tangan kiri diposisikan di leher kulcapi, jari kecuali ibu jari menekan senar leher kulcapi bagian depan sedangkan ibu jari menekan leher kulcapi bagian belakang kulcapi, tangan kanan diletakkan di nggoh, jari telunjuk dan ibu jari memegang kuir-kuir sejenis alat pick gitar yang berfungsi untuk memetik senar kulcapi sedangkan jari yang lain diposisikan di bawah badan kulcapi Universitas Sumatera Utara Gambar 20 : Posisi memainkan kulcapi Posisi jari kiri bagian depan posisi ibu jari Universitas Sumatera Utara Posisi jari kanan

3.5.3 Teknik Memainkan Kulcapi

Untuk memainkan kulcapi tentunya mempunyai teknik agar si pemain kulcapi bisa bermain kulcapi dengan maksimal. Teknik memainkan kulcapi tidak jauh berbeda dengan bermain gitar pada umumnya yaitu jari kiri menekan leher kulcapi untuk memainkan melodi dan jari kaaan untuk memetik senar dekung kulcapi, namun sedikit berbeda dengan posisi badan saat memainkan kulcapi. Posisi badan saat memainkan kulcapi adalah dengan duduk bersila dan setengah baju dibuka agar tonggum resonator kulcapi bisa meempel langsung dengan perut si pemain. Hal tersebut dilakukan agar suara kulcapi yang dihasilkan bisa lebih nyaring dan efek gaung yang dikeluarkan bisa lebih maksimal jika diperukan, namun saat ini posisi tersebut sudah jaranng sekali dilakukan para pemain kulcapi karena di bagian tonggum kulcapi sudah dipasang spul pengeras suara sehingga suara yang dihasilkan sudahlah nyaring seperti selera pemain kulcapi, namun ada juga pemain kulcapi yang bermain dengan posisi berdiri tetapi bagian tonggum tetap ditekan ke bagian perut.. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KULCAPI PADA MASYARAKAT KARO.

4.1 Eksistensi Kulcapi pada Masyarakat Karo.

Pada awalnya kulcapi hanya dimainkan tunggal tanpa diiringi music tradisional lain seperti keteng-keteng, mangkuk, gendang singindungi, gendang singanaki, maupun gung dan penganak. Pada saat itu Kulcapi dimainkan sekaligus bercerita tentang sebuah legenda Karo di kesain kuta, beberapa legenda yang diceritakan sambil memainkan kulcapi adalah, perkatimbung beru Tarigan, penganjak kuda sitajor. Namun seiring dengan perjalanan kulcapi akhirnya dimainkan dengan diiringi music lain yaitu keteng-keteng dan mangkuk yang kemudian menghasilkan ansambel gendang Kulcapi ansambel inilah yang kemudian dipakai oleh masyarakat karo untuk mengiringi upacara ritual erpangir kulau. Pada tahun 1970-an menurut Sorensen Tarigan, kulcapi pertama kali di gabungkan dengan gendang sarune dimana pada ansambel gendang sarune, melodi dibawa bersahut-sahutan antara kulcapi dengan sarune. Pada saat itu penggabungan ini diiringi oleh Alm. Djasa Tarigan sebagai pemain kulcapi. Setelah digabungkan dengan ansambel gendang sarune, pada tahun 1990-an kulcapi dipakai untuk menambah melodi pada alat musik modern yakni keboard yang pada saat itu masih memakai merk Yamaha type PSS dan PSR hingga kemudian dipakai keyboard merk Technics type KN 2000 dan sekarang KN 2600. Penggabungan ini juga awalnya digunakan oleh Alm. Djasa Tarigan dan awalnya mendapat respon positif oleh masyarakat Karo sehingga pada saat itu pekerjaan Alm Djasa Tarigan bermain kulcapi untuk mengiringi hiburan gendang guro – guro aron masyarakat Karo sangatlah padat, dalam satu hari bisa mendapat panggilan hingga 4 samapi 5 kali kali. Hal ini diutarakan oleh Alm. Djasa Tarigan semasa hidupnya. Universitas Sumatera Utara Hingga pada saat ini setelah keluar keyboard type baru bermerk Technics, suara kulcapi tergantikan oleh melodi yang dihasilkan tuts keyboard tersebut, sehingga masyarakat karo di beberapa daerah sudah jarang memanggil pemain Kulcapi untuk mengiringi pesta hiburan gendang guro-guro aron, bahkan ada juga yang sudah memakai keboard untuk mengiringi ritual erpangir kulau tanpa kulcapi maupun keteng- keteng secara total. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1991 : 253 bahwa eksistensi adalah keberadaan. Eksistensi kulcapi pada masyarakat Karo bisa dikatakan sudah hampir punah. Hal ini dapat dilihat jika dibandingkan dengan permintaan music tradisional Karo khususnya kulcapi pada acara hiburan gendang guro-guro aron maupun upacara ritual Karo yang sangat sulit untuk menemukan pemain kulcapi. keberadaan ini disebabkan oleh factor yang sudah dijelaskan di atas sebelumnya, yaitu suara kulcapi yang digantikan oleh music modern yakni keyboard. Selain itu pelatihan untuk bermain kulcapi sangat sulit untuk ditemukan. Adapun beberapa pemain kulcapi yang dipanggil masyarakat karo untuk mengiringi acara hiburan kebanyakan dari mereka belajar secara otodidak, sedangkan untuk acara ritual belajar secara tertutup atau belajar pribadi bukan massal kepada Alm. Djasa Tarigan semasa hidup. Namun saat ini, Kulcapi sudah diproduksi oleh beberapa pengrajin alat musik tradisional Karo, beberapa diantaranya adalah Bapak Pauji Ginting Pancur Batu , Bp. Dep Tarigan Berastagi , Baji Sembiring Pelawi Seberaya , Pulungeta Sembiring Medan , Bangun Tarigan Kabanjahe , dan pengrajin lain diluar sepengetahuan penulis . Jika Kulcapi diproduksi tanpa adanya pelatihan kulcapi, hal ini bisa saja mengurangi nilai kulcapi sebagai alat musik tradisional Karo atau dengan kata lain bisa menggeser nilai kulcapi, yang awalnya sebagai alat music tradisional Karo menjadi alat souvenir atau pajangan dinding.

4.2 Fungsi Kulcapi pada Masyarakat Karo