Metodologi Penelitian Retret audio visual sebagai salah satu alternatif dalam memperkembangkan iman kaum remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya.

Interview wawancara Kuesioner angket Observasi Gabungan dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semi terbuka, yakni gabungan dari Kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan peluangkesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan jawabannya sendiri. Sedangkan kuesioner tertutup adalah Kuesioner yang sudah memberikan peluang jawaban untuk dipilih oleh responden Sugiyono, 2010: 142. a. Teknik Teknik penarikan sampel yang dipilih adalah teknik sampling nonrandom, adapun sampling nonrandom yang dipilih adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu teknik yang digunakan apabila anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitiannya Husaini, dkk 2008: 45. Penulis menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara terpimpin untuk mendapatkan data mengenai kegiatan retret yang pernah dilakukan atau diadakan di Paroki Hati kudus Yesus Tasikmalaya. Setelah mendapatkan data, penulis melakukan analisis terhadap data yang telah didapatkan. Macam Teknik Pengumpulan Data b. Alat Pengumpulan Data Alatinstrumen yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti yaitu skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena yang terjadi. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiyono 2010: 133. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa: a. Sangat Setuju a. Selalu b. Setuju b. Sering c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang d. Sangat tidak setuju d. Tidak pernah a. Sangat positif a. Sangat baik b. Positif b. Baik c. Negatif c. Tidak baik d. Sangat negatif d. Sangat tidak baik Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Tabel 1. Skor Kuesioner Untuk pertanyaanpernyataan positif No. Frekuensi Skor 1. Setujuselalusangat positif 5 2. Setujuseringpositif 4 3. Ragu-ragukadang-kadangnetral 3 4. Tidak setujutidak pernahnegatif 2 5. Sangat tidak setujutidak pernah 1 Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

7. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian pada bulan Mei dan bulan Juli 2013, di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya, Jawa Barat.

8. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi yaitu kumpulan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono 2010: 117. Jadi populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau objek itu. Kerlinger 1973 mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik. Gay 1976 populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka populasi subjek dalam penelitian ini adalah kaum remaja Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya yang berusia antara 12 – 20 tahun.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena ketrbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu Sugiyono 2010: 118. Menurut Ary, Jacob dan Razavieh, 1981 mendefinisikan sampelsampling adalah proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Ferguson 1976 sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi atau porsi dari suatu populasi. Adapun yang menjadi sampel objek penelitian adalah perkembangan iman kaum remaja.

9. Identifikasi Variabel

Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto,1991:102. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu retret sebagai variabel bebas dan perkembangan iman kaum remaja sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut:

a. Retret

Retret merupakan proses menyampaikan ide melalui perasaan orang maka pengalaman peserta itulah yang menjadi titik tolaknya. Caranya adalah peserta diajak untuk undur diri dari aktivitas sehari-hari ketempat yang tenang, tidak berisik, sehingga dapat berjumpa dengan Allah. Dalam retret orang dapat berkomunikasi dengan Allah dan mendengarkan sapaan Allah kepadanya. Pengukuran menggunakan indikator-indikator yang meliputi sikap, tindakan, perasaan, kepedulian terhadap situasi sosial dan kehidupan dirinya dirumuskan dalam kuesioner.

b. Perkembangan Iman Remaja

Perkembangan iman diartikan sebagai suatu proses perubahan yang mengarah kepada kemajuan. Dalam perkembangan selalu membandingkan keadaan sebelum dengan keadaan sesudahnya. Di sini perkembangan dipakai untuk mengetahui perbandingan keadaan sebelum seseorang mengalami perubahan dalam sikap dan tindakan dengan sikap dan tindakan setelah mengikuti retret.

10. Definisi Operasional Variabel

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu retret dan perkembangan iman kaum remaja. Variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut: c. Retret merupakan suatu proses untuk merefleksikan pengalaman iman dari peserta atau tema-tema permasalahan yang muncul kemudian direfleksikan dengan bantuan Kitab Suci. d. Perkembangan iman kaum remaja diartikan sebagai suatu proses perubahan yang mengarah kepada kemajuan hasil yang diperoleh setelah mengalami dan melewati suatu proses retret. Tabel 2. Variabel Penelitian No. VariabelAspek yang diungkap No. Item Jumlah 1 2 3 4 1. Pandangan remaja seputar kehidupan remaja 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10 2. Pandangan remaja terhadap retret 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 10 3. Pengalaman remaja dalam mengikuti retret 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 10 4. Pengalaman remaja sesudah mengikuti retret 31, 32, 33, 34, 35 5 Jumlah 35

11. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan menggunakan angket dan wawancara. Dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ordinal adalah skala yang mempunyai fungsi mengurutkan dan juga membedakan, selain itu skala ordinal juga sering digunakan dalam kegiatan penelitian maupun analisis kebutuhan Sukardi, 2003: 94. Angket atau kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Angket atau kuesioner disebut juga “Interview tertulis”. Berdasarkan isian atau jawaban atas pertanyaan tersebut informasi seseorang tentang sikap, perasaan, minat dan sebagainya yang dapat diketahui. Sedangkan wawancara dilakukan dengan berpegang pada pedoman wawancara. Tabel 3. Contoh Pertanyaan Wawancara No Contoh Soal pertanyaan No Item 1. Menurut Anda retret yang pernah kamu ikuti itu menarik atau tidak? 1 2. Hal apa saja yang perlu dikembangkan dari metode retret itu? 1 3. Metode retret seperti apa yang Anda harapkan? 1 4. Apakah Anda mengenal istilah audio visual? 1 5. Apakah Anda tahu retret audio visual? 1 Jumlah 5

C. Laporan Hasil Penelitian dengan Kuesioner

Hasil penelitian dari 20 responden remaja yang berusia 12 sampai 21 tahun di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya, di berbagai Stasi yang ada tertera pada tabel berikut ini:

1. Pemahaman Remaja Paroki Hati kudus Yesus Tasikmalaya Tentang

Pengertian Remaja, Ciri-ciri Remaja Tabel 4. Pemahaman Tentang Remaja N= 20 No Pernyataan Jawaban Jmlh 1 2 3 4 5 1. Remaja adalah anak belasan tahun Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 15 4 1 75 20 5 2. Remaja adalah orang yang aktif Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 11 8 1 55 40 5 3. Remaja suka mencoba hal yang baru Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 13 7 65 35 4. Remaja senang diakui Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 8 8 4 40 40 20 5. Remaja senang dipuji Sangat Setuju Setuju 4 13 20 65 Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 2 1 10 5 6. Remaja ingin dihargai Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 8 11 1 40 55 5 7. Remaja ingin didengar Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 10 10 50 50 8. Remaja tidak bisa disuruh diam dalam jangka waktu yang lama Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 3 14 1 2 15 70 5 10 9. Remaja mudah merasa bosan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 7 12 1 35 60 5 10. Remaja tidak senang diceramahi Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 10 1 45 50 5 Dari tabel di atas memperlihatkan sejauh mana pemahaman dan pengetahuan para remaja yang berada di wilayah Paroki Hati Kudus Yesus, Tasikmalaya terhadap pengertian remaja, ciri-ciri remaja, perkembangan remaja, dan pertumbuhan remaja. Berdasarkan penelitian yang diperoleh pada no 1, penulis melihat bahwa 15 75 responden sangat setuju para remaja berusia belasan tahun. Sedangkan pada no item 2 dan 3 memperlihatkan 11 55 dan 13 65 responden sangat setuju mengenai remaja adalah orang yang aktif dan senang mencoba hal yang baru. Melihat hal tersebut remaja memahami bahwa dirinya bukan orang-orang yang malas, mereka cenderung lebih kreatif. Pada no item 4, masing-masing 8 40 responden menjawab sangat setuju dan setuju dalam hal remaja senang diakui, ini berarti remaja ingin dirinya selalu ada buat orang lain. Mereka akan mudah ambil bagian dalam lingkup masyarakat jika keberadaan mereka diakui. Sedangkan pada tabel no item 5 dan 6, sekitar 13 dan 11 responden atau 65 dan 55 memberikan penilaian bahwa remaja senang dipuji dan dihargai. Ini mau menggambarkan bahwa remaja memiliki pemahaman dalam memacu dan memotivasi dirinya untuk berkembang tentunya dalam hal positif. Pada tabel no item 7, sebanyak 10 50 responden mengatakan sangat setuju dan setuju bahwa remaja ingin didengarkan. Pada no item 8, 9, dan 10 sebanyak 14, 12, 10 70, 60, 50 responden mengatakan setuju bahwa remaja tidak bisa disuruh diam dalam jangka waktu yang lama, juga mudah merasa bosan dan tidak senang diceramahi. Hal ini menggambarkan ciri remaja yang aktif dan suka mencoba hal yang baru, maka ini sangat berkesinambungan atau berkaitan bahwa remaja dalam perkembangannya mampu menciptakan daya kreasi, kemampuan yang dimilikinya. Selain itu remaja tidak suka diceramahi, namun dibimbing dan diarahkan supaya mereka memahami, mengerti dalam menentukan langkah selanjutnya ke arah yang benar. Dari tabel di atas hampir 85 - 90 merupakan hasil jawaban mereka dengan pernyataan sangat setuju dan setuju. Hal ini mau mengatakan bahwa mereka sudah memahami dan mengerti akan pemahaman rermaja yang menurut mereka adalah bagian dari karakteristik, gaya, sikap atau sifat-sifat yang ada dalam diri remaja. Selain memiliki pemahaman yang benar mengenai pengertian remaja, ciri-ciri remaja, ini akan sangat membantu remaja dalam memahami diri, menerima diri, menjalin relasi dengan orang lain, dan juga membantu remaja supaya memilik persepsi yang realistis, mampu menentukan arah dan tujuan hidup, dapat mengembangkan bakat dan talenta, serta bertanggungjawab terhadap tugas yang dilimpahkan kepadanya, dan mampu dalam mengatasi masalah-masalah sosial. Penulis melihat bahwa pada umumnya remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya sudah memahami tentang diri mereka sebagai remaja. Mereka memahami bahwa remaja adalah orang yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dalam segala aspek kehidupan baik itu perkembangan fisik, emosi, kognitif, moral, maupun sosial. Selain memiliki pemahaman yang benar mengenai diri sendiri, remaja juga sangat penting memahami ciri-ciri yang dimilikinya sebagai sesuatu yang tidak dapat terlepaskan dari dirinya, hal ini sangat penting bagi perkembangan remaja, karena ini akan sangat membantu mereka dalam menentukan masa depan mereka.

2. Pemahaman Remaja Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya Tentang

Pengertian Retret, Ciri-ciri Retret, Tujuan Retret Tabel 5. Pemahaman Tentang Retret N = 20 No Pernyataan Jawaban Jmlh 1 2 3 4 5 11. Retret adalah salah satu kegiatan pengembangan hidup rohani. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 18 2 90 10 12. Retret tidak harus diisi dengan doa Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu 3 13 15 65 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 4 20 13. Retret biasanya diadakan di tempat sepi dan jauh dari keramaian Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 11 8 1 55 40 5 14. retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan spiritual, stres, kesehatan, gaya hidup, ataupun hal-hal sosial. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 11 45 55 15. Tujuan utama retret adalah untuk bertemu Tuhan secara pribadi dan menemukan kehendakNya agar dapat hidup menurut kehendakNya Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 15 5 75 25 16. Dalam proses retret biasanya ada doa, keheningan, keterbukaan kepada Allah, kejujuran, kekebasan, dll Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 14 6 70 30 17. Retret harus sesuai dengan kebutuhan peserta. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 7 12 1 35 60 5 18. Materi, sarana, audio visual sebagai sarana dalam proses retret. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 11 45 55 19. Dalam retret kita belajar berdoa, mengandalkan pemilihan hidup, untuk penyegaran rohani, untuk mengenal siapakah aku, dll. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 14 6 70 30 20. Retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri ataupun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah kelompokkomunitas. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 11 45 55 Dari tabel di atas no item 1 sebanyak 18 90 responden mengatakan sangat setuju dalam pengertian retret sebagai salah satu kegiatan pengembangan hidup rohani. Remaja memahami benar mengenai pengertian retret dan hanya 2 10 saja yang menyatakan setuju, maka kita dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan para remaja mengenai retret. Pada no item 2 bahwa retret tidak harus diisi dengan doa sekitar 13 65 responden dan 4 20 responden mengatakan tidak setuju jika dalam retret tidak diisi dengan doa. Dari item ini remaja mau mencari suasana retret yang berbeda dari yang sebelumnya. Sedangkan pada no item 13 jawaban yang dipilih 11 55 responden sangat setuju dengan retret biasanya diadakan di tempat sepi dan jauh dari keramaian berbanding dengan 8 40 mengatakan setuju dan hanya 1 5 yang menjawab ragu-ragu. Maka untuk membina perkembangan iman remaja dengan kegiatan retret perlu dilakukan di tempat yang benar-benar mendukung proses tumbuh dan berkembang iman remaja. Sebanyak 11 55 responden mengatakan setuju dan 9 45 responden menjawab sangat setuju pada no item 14, kalau retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan spiritual, stress, kesehatan, gaya hidup, ataupun hal-hal sosial. Retret dapat mendukung permasalahan dalam diri remaja untuk mencoba kembali menyusun langkah-langkah yang lebih baik lagi sehingga membuat mereka dapat menjalani hidup yang penuh makna. Sedangkan pada no item 15 dan 16 sekitar 15 dan 14 75 dan 70 responden menjawab sangat setuju dengan tujuan retret adalah bertemu dengan Tuhan secara pribadi dan dalam proses retret yang biasanya ada doa, keheningan, keterbukaan kepada Allah, kejujuran, kebebasan dan lain-lain.