perkembangan iman melalui kegiatan-kegiatan rohani salah satu kegiatan rohani yang mendukung perkembangan iman remaja adalah retret.
Bertolak dari pemikiran di atas, penulis mengangkat tema ini untuk skrispi dengan judul “RETRET AUDIO VISUAL SEBAGAI SALAH SATU
ALTERNATIF DALAM MEMPERKEMBANGKAN IMAN KAUM REMAJA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS TASIKMALAYA”.
Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi perkembangan iman remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya.
Sebagaimana jalan alternatif bisa dilalui oleh kendaraan sesuai dengan kebutuhan, begitu juga retret audio visual ini dapat dijadikan alternatif dalam
mengembangkan iman kaum remaja.
B. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apa yang dimaksud retret audio visual? 2.
Apa yang dimaksud iman? 3.
Seberapa besar pengaruh retret yang sudah pernah dilakukan terhadap perkembangan iman kaum remaja di Paroki Tasikmalaya Jawa Barat?
4. Bagaimana mengembangkan iman kaum remaja di Paroki Hati Kudus Yesus
Tasikmalaya?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah: 1.
Mengerti dan memahami pengertian retret audio visual.
2. Memahami pengertian iman.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh retret terhadap perkembangan iman
kaum muda di Paroki Tasikmalaya Jawa Barat 4.
Menawarkan program retret audio visual untuk mengembangkan iman kaum remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan adalah: 1.
Bagi remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya: menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang retret audio visual. Remaja
dapat mencintai diri, sesama, dan lingkungan hidupnya, yang pada muaranya mereka ungkapkan dan wujudkan dalam sikap dan tingkah laku dalam hidup
sehari-hari, dan menyerahkan diri secara penuh kepada Tuhan. 2.
Bagi pembinaan iman remaja: dapat menambah pemahaman yang cukup tentang mewujudkan iman secara konkret yang merupakan jawaban dan
tanggapan manusia terhadap Tuhan, sehingga mampu menerapkan imannya dalam kehidupan sehari-harinya, kreatif, tidak mudah ikut-ikutan, jauh dari
perasaan takut dalam menghadapi situasi baru dan mempergunakan imannya sebagai sumber bagi motivasi dan inspirasi baru
3. Bagi Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya: sebagai sumbangan dalam
membantu mengembangkan, memperkaya, meningkatkan kegiatan-kegiatan rohani dalam mengembangkan iman remaja yang semakin matang.
4. Bagi penulis: dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang
semakin luas mengenai retret audio visual ini sebagai alternatif dalam
mengembangkan iman remaja, sehingga penulis dapat membantu dalam membentuk pribadi-pribadi remaja yang semakin dewasa.
5. Bagi pembaca: diharapkan juga penulisan ini dapat menjadi bahan referensi,
bekal untuk lebih meningkatkan kualitas perkembangan iman Kristiani remaja di mana pun.
E. Metode Penulisan
Metode yang dipakai adalah metode analisis deskriptif yaitu memaparkan dan menganalisis permasalahan yang ada sehingga ditemukan pemecahan yang
tepat dan sesuai. Metode deskriptif dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan sistematika fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti
secara tepat Sukardi, 2003: 157. Penggabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Penulis menggunakan metode kuantitatif Sugiyono, 1999:135, yaitu
angket ialah daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden. Jenis angket yang digunakan bersifat tertutup dengan menggunakan checklist.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh kemudian penulis diskripsikan ke dalam
suatu bentuk laporan disertai analisanya. Penulis mengadakan penelitian terhadap kaum remaja yang berada di Paroki Tasikmalaya Jawa Barat.
F. Sistematika Penulisan
Tulisan ini mengambil judul “Retret Audio Visual sebagai Salah Satu Alternatif dalam Memperkembangkan Iman Kaum Remaja di Paroki Hati Kudus
Yesus Tasikmalya” dan dikembangkan menjadi bab berikut:
Bab I: Pendahuluan Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II: Kajian Pustaka dan Hipotesis Dalam bab ini disajikan pengertian retret, tujuan retret, persyaratan dasar
dalam retret, materi-metode dan sarana retret. Pengertian retret audio visual; audio visual sebagai sarana retret, ciri retret audio visual, proses
retret audio visual “symbolic way”. Pengertian remaja, ciri-ciri remaja, perkembangan kaum remaja, permasalahan kaum remaja. Penghayatan
iman kaum remaja, pengertian iman, aspek-aspek iman, penghayatan iman, kesimpulan.
Bab III: Metode Penelitian Dalam bab ini disajikan Gambaran umum Paroki hati Kudus Yesus
Tasikmalaya, sejarah singkat Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya, letak dan batas-batas geografis, keadaan kaum remaja di Paroki Hati Kudus
Yesus Tasikmalaya, kegiatan retret di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya. Metodologi penelitian yang meliputi: Latar belakang
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, desain penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, instrumen penelitian. Laporan hasil penelitian dengan kuesioner, laporan
hasil penelitian dengan wawancara. Pembahasan hasil penelitian
wawancara dan kuesioner. Kesimpulan hasil penelitian. Refleksi kateketis hasil penelitian.
Bab IV: Usulan Program Dalam bab ini berisikan alternatif bentuk program retret bagi
perkembangan iman kaum remaja. Latar belakang pemilihan program. Tujuan pemilihan program. Usulan program retret audio visual. Matrik
program retret audio visual yang meliputi: pemikiran dasar, matrik program retret audio visual dan contoh satuan pendampingan.
Bab V: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II RETRET AUDIO VISUAL DAN
PERKEMBANGAN IMAN KAUM REMAJA
A. Kajian Pustaka
1. Retret Audio Visual
a. Pengertian Retret
Retret berasal dari kata latin Retrare yang berarti “Mengundurkan Diri”. Mengundurkan diri dapat diasumsikan sebagai menyepi; menjauhkan diri dari
kesibukan sehari-hari; meninggalkan dunia ramai Tangdilitin, 1984: 94. Mengundurkan diri mempunyai arti:
1 Mengundurkan diri berarti: mundur dari aktivitas hidup sehari-hari. Secara
khusus meluangkan waktu untuk mengolah diri dan hidupnya. 2 Mengundurkan diri
berarti: proses refleksi atas pengalaman yang pernah dialami sebagai upaya memperdalam pertanyaan mengenai hakekat dan kualitas
keberadaan hidupnya. 3 Mengundurkan diri
berarti: secara khusus membangun sebuah disposisi batin untuk bertemu dengan Allah, sumber seluruh kehidupannya mencari makna
hidup yang paling dalam Retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya
berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan biasanya. Kegiatan retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri
atau pun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah
kelompokkomunitas. Retret dapat dilakukan dalam kesunyian, atau dalam