Manfaat Penulisan Retret audio visual sebagai salah satu alternatif dalam memperkembangkan iman kaum remaja di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya.

suasana berbagi pengalaman, tergantung dari kebiasaan yang dilakukan oleh pendampingnya. Bila retret diartikan sebagai kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan atau menemui Tuhan, maka yang memberi retret adalah Tuhan sendiri. Tuhanlah yang memanggil dan menemui peserta.

b. Tujuan Retret

Setiap retret memiliki suatu tujuan. Ada dua tujuan retret, yaitu: 1 Tujuan utama: untuk bertemu Tuhan secara pribadi dan menemukan kehendak-Nya agar dapat hidup menurut kehendak-Nya. 2 Tujuan sekunder Tujuan Pribadi : - Untuk mengadakan pemilihan hidup, - Untuk penyegaran hidup rohani, - Untuk belajar berdoa, - Untuk mengenal siapakah aku, - Dan lain-lain. Dengan demikian retret dimaksudkan untuk mengajak orang mengundurkan diri dari aktivitas sehari-hari sehingga dapat berjumpa dengan Allah. Dalam retret orang dapat berkomunikasi dengan Allah dan mendengarkan sapaan Allah kepadanya.

c. Persyaratan Dasar dalam Retret

1 Proses doa Dalam proses doa, orang meninjau karya Allah, cara Allah berkarya serta bimbingan-Nya dan tanggapannya atas karya Allah itu. Doa berarti berbicara dengan Allah, mengangkat hati, mengarahkan hati kepada Tuhan, sebagai kata cinta seorang anak kepada Bapanya. Maka doa dapat timbul dari kesusahan hati yang bingung, tetapi juga dari kegembiraan jiwa yang menuju ke masa depan yang bahagia. Dalam proses doa seperti dalam retret kita menemukan kembali diri dan hidup kita di jalan menuju kepada Allah. 2 Keheningan Keheningan yang dimaksud meliputi dua hal, yaitu: i Keheningan sebagai suasana yang dibangun sehingga peserta semakin mampu untuk masuk dalam renungan dan doa-doa secara lebih nyaman. Dengan demikian peserta semakin mampu untuk masuk dalam renungan dan doa-doa secara lebih enak. ii Keheningan sebagai proses batin; dimaksudkan sebagai upaya pribadi yang siap untuk mengolah hidupnya bersama dengan Allah. 3 Keterbukaan Keterbukaan yang dimaksud meliputi dua hal, yaitu: i Keterbukaan hati terhadap Allah merupakan bagian penting karena dalam retret “guru” utamanya adalah Allah sendiri. Untuk itu hati yang terbuka dimaksudkan sebagai sebuah bentuk kesiapan hati untuk diajar oleh Allah. ii Keterbukaan hati terhadap pendamping; pendamping berperan sebagai pengantar peserta dalam mengalami perjumpaan dengan Allah. Keterbukaan terhadap pendamping diperlukan sebagai bentuk pengolahan bersama.