Tugas-tugas Perkembangan Usia Remaja

masa pacaran merupakan masa dimana seseorang boleh mencintai maupun dicintai oleh kekasihnya. Dalam hal ini bentuk ungkapan rasa cinta dapat dinyatakan denagn berbagai cara, misalnya pemberian hadiah bunga, berpelukan, berciuman, dan bahkan melakukan hubungan seksual. Dengan anggapan yang salah ini, maka juga akan menyebabkan tindakan yang salah pula. 2 Kedua karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama denga baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Dalam hatinya selalu ingat terhadap Tuhan, sebab Tuhan selalu mengetahui setiap perbuatan manusia. Oleh karena itu ia tidak akan melakukan hubungan seksual dengan pacarnya sebelum menikah secara resmi. 3 Ketiga, masa remaja terjadi kematangan biologis. Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruh oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat negatife, yakni terjadi hubungan seksual pranikah di masa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagiaan remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.

D. Pemaknaan Hidup 1. Pengertian Makna Hidup

Frankl adalah orang yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang makna hidup meaning of life dengan teorinya yang diberi nama Logotheraphy. Frankl 2003 menyimpulkan bahwa kehidupan yang sehat adalah kehidupan yang penuh makna. Hanya dengan makna yang baik orang akan menjadi insan yang berguna tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Makna hidup dapat diwujudkan dalam sebuah keinginan untuk menjadi orang yang berguna untuk orang lainnya, apakah itu anak, istri, keluarga dekat, komunitas, negara dan bahkan umat manusia. Menurut Frankl 2003 berpendapat bahwa makna hidup satu orang berbeda dengan yang lainnya dari hari ke hari dan jam ke jam. Masalahnya karena yang dimaksud bukan makna hidup dalam arti umum melainkan makna hidup dalam arti khusus dari hidup seseorang pada suatu waktu. Manusia pada umumnya mendambakan kehidupan yang bermakna, karena hal ini dapat dijadikan motivasi pada diri sendiri untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Dalam mencapai tujuan hidup bagi kalangan yang tidak menghargai nila-nilai keagamaan mungkin saja beranggapan bahwa alam semesta ekosistem pandangan filsafat dan ideologi tertentu memiliki nilai universal dan paripurna. Atas dasar ini kalangan tersebut menjadikannya sebagai landasan dan sumber makna