Karakteristik Remaja Hakikat Remaja 1.

meningkatkan gairah seksual bagi persiapan hubungan seksual yaitu: berpegangan tangan, saling memeluk tangan di luar baju, berciuman, saling membelai atau meraba dengan tangan di dalam baju yang lain. Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, bentuk tingkah laku ini bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku kencan, bercumbu dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan, atau diri sendiri.

2. Definisi Seks Pranikah

Wirawan 1981 mengatakan seks pranikah secara umum dapat diartikan sebagai hubungan seks yang dilakukan remaja sebelum menikah. Perilaku seks pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas atau karena pengaruh kelompok konformitas, dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.

3. Faktor Pemicu Seks Pranikah

Menurut Wirawan 1981 ada 2 faktor yang mempengaruhi seks pranikah: a. Faktor eksternal 1 Faktor dari luar, yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orang tua yang menyebabkan remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan 2 Faktor perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar kemungkinan remaja mengakses apa saja termasuk hal-hal yang negatif. Remaja dewasa ini, dapat dengan mudah mengakses situs, gambar atau juga tayangan porno lewat internet dalam hp masing-masing. 3 Kurangnya pengetahuan remaja tentang seksual. Banyak orang tua yang membatasi pembicaraan mengenai seksualitas dengan berbagai alasan. Seksualitas dianggap masih tabu untuk dibicarakan bagi kalangan orang tua kepada anaknya. Sehingga remaja terpacu untuk mencari informasi di tempat lain, yang bisa jadi menjerumuskan mereka. b. Faktor internal Faktor internal yang mendorong remaja melakukan hubungan seks diluar nikah, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser Kaiser Family Foundation adalah: 1 Pertama karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang mengangggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih sayang. Seringkali remaja mempunyai pandangan yang salah bahwa masa pacaran merupakan masa dimana seseorang boleh mencintai maupun dicintai oleh kekasihnya. Dalam hal ini bentuk ungkapan rasa cinta dapat dinyatakan denagn berbagai cara, misalnya pemberian hadiah bunga, berpelukan, berciuman, dan bahkan melakukan hubungan seksual. Dengan anggapan yang salah ini, maka juga akan menyebabkan tindakan yang salah pula. 2 Kedua karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama denga baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Dalam hatinya selalu ingat terhadap Tuhan, sebab Tuhan selalu mengetahui setiap perbuatan manusia. Oleh karena itu ia tidak akan melakukan hubungan seksual dengan pacarnya sebelum menikah secara resmi. 3 Ketiga, masa remaja terjadi kematangan biologis. Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruh oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat negatife, yakni terjadi hubungan seksual pranikah di masa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa