Bagan Alir LANDASAN TEORI

33 1. Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar. Gambar 10 Lanjutan: Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: Mulyadi, 1990:393 34 Gambar 10 Lanjutan: Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: Mulyadi, 1990:394 2. Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusikan biaya gaji ke dalam jurnal umum. 35 Gambar 10 Lanjutan: Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: Mulyadi, 1990:395 3. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap ”lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek. 4. Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku pembantu kartu biaya. Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. 36

H. Pengujian Kepatuhan

Pengujian kepatuhan atau pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap efektifitas sistem pengendalian internal dalam mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi bisnis. Tujuan dari pengujian kepatuhan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa prosedur pengendalian telah diterapkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh setiap karyawan. Untuk menguji kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal, dapat dilakukan dengan dua macam pengujian Mulyadi 2002:198: 1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Pengujian ada tidaknya kepatuhan terhadap pelaksanaan pengendalian internal, dapat dilakukan dengan dua macam pengujian: a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu. Dalam pengujian ini, pemeriksa melakukan pengamatan adanya unsur-unsur pengendalian internal dalam pelaksanaan suatu transaksi tertentu, sejak transaksi tersebut dimulai sampai selesai. b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat. Pemeriksa melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pengendalian internal suatu transaksi sejak awal sampai dengan selesai, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut dan pencatatannya dalam catatan akuntansi. 37 2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Memeriksa keseluruhan atau sebagian bukti sebagai sampel atas terjadinya suatu transaksi merupakan cara yang dilakukan dalam pengujian tingkat kepatuhan. Pengujian efektivitas terhadap sistem pengendalian internal dapat dilakukan dengan menggunakan tiga model yaitu dengan menggunakan attribute sampling Mulyadi 1990:125: 1. Fixed-Sample-Size Attribute Sampling Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan dalam melakukan pengujian kepatuhan yang diperkirakan akan menjumpai beberapa kesalahan atau penyimpangan. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a. Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal. b. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. c. Menentukan besarnya sampel. d. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi. e. Memeriksa attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian internal. f. Mengevaluasi hasil pemeriksaan atas attribute anggota sampel. 38 2. Stop-Or-Go Sampling Model Stop-Or-Go Sampling ini juga disebut sebagai decision attribute. Model ini digunakan jika mempunyai keyakinan bahwa tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Berikut ini adalah prosedur pengambilan sampel dalam menggunakan Stop-Or-Go Sampling: a. Menentukan Desired Upper Precision Limit DUPL dan tingkat keandalan R. Apabila kepercayaan terhadap pengendalian internal cukup besar, akuntan disarankan untuk tidak menggunakan keandalan R kurang dari 95 dan Desired Upper Precision Limit DUPL lebih dari 5. DUPL adalah tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima, sedangkan tingkat keandalan R adalah probabilitas benar dalam mempercayai efektifitas struktur pengendalian internal. b. Menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil.