Sistem Pengendalian Internal Penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho

77 ke staf kesejahteraan karyawan. Staf ini juga memeriksa setiap dokumen daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, Kuitansi Intern, Surat perintah Pengeluaran Kas yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan penggajian sebelum diperiksa dan diotorisasi oleh kepala administrasi umum dan keuangan serta direktur Rumah Sakit. 2 Staf kesejahteraan karyawan Melaksanakan adminitrasi imbalan jasa, kesejahteraan, dan memperhatikan pelaksanaan peraturan karyawan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan rumah sakit. Staf ini menerima daftar hadir dari staf pengelolaan kepegawaian yang telah dibandingan dengan Finger Print, kemudian dijadikan acuan untuk membuat daftar gaji, rekap daftar gaji, dan potongan- potongan beban karyawan. Dalam kegiatan sistem akuntansi penggajian, staf ini juga melaksanakan tugas dalam pendistribusian gaji karyawan melalui transfer via Bank Bhakti Daya Ekonomi BDE dan Bank Pembangunan Daerah BPD. Staf ini membawa daftar gaji, SPPK dan mengisi slip penarikan yang kemudian diotorisasi oleh Bank sebagai bukti pengeluaran kas. 3 Staf pengembangan karyawan Merencanakan dan menyelenggarakan pembinaan, pelatihan, peningkatan kemampuan untuk para karyawan sesuai dengan 78 kebutuhan Rumah Sakit. Dalam sistem akuntansi penggajian, staf ini tidak ambil bagian dalam kegiatan penggajian. b. Sub seksi Akuntansi Sub seksi ini dalam kegiatan penggajian bertugas mencatat dafar gaji dan rekap daftar gaji ke dalam jurnal, memposting buku besar, membuat dan melaporkan laporan keuangan, mengarsipkan daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank BDE BPD, rekap daftar gaji, dan SPPK BDE BPD secara tetap sesuai tanggal transaksi. c. Sub seksi Keuangan Sub seksi ini bertugas membuat Bukti Bank Keluar BBK berdasarkan Kuitansi Intern KI yang dikirim dari sub seksi personalia. Sub seksi ini mengirimkan BBK lembar 1 asli dan KI ke sub seksi akuntansi dan mengarsipkan BBK lembar 2 tembusan secara tetap berdasarkan tanggal transaksi. d. Kepala seksi Administrasi Umum dan Keuangan Kepala seksi ini bertugas mengotorisasi serta memeriksa perhitungan daftar gaji dan rekap daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank BDE BPD, dan SPPK BDE BPD dan memperhatikan kesejahteraan karyawan. 79 Berikut ini adalah hasil evaluasi mengenai fungsi yang terkait dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 6. Perbandingan teori dan praktik mengenai fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian yang diterapkan dalam Rumah Sakit Panti Nugroho. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 1. Sub seksi Personalia  Bertugas dalam pembuatan daftar hadir dan pengelolaan kesejahteraan karyawan. 2. Sub seksi Akuntansi  Bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi penggajian ke dalam jurnal, buku besar, dan membuat laporan keuangan. 3. Sub seksi Keuangan  Bertugas untuk membuat BBK sebagai bukti pengeluaran uang melalui bank. 4. Kepala seksi Administrasi Umum dan Keuangan  Bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan otorisasi dokumen. Sumber: Data Diolah 3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho: a. Perubahan Gaji Surat Keputusan Yayasan Tentang Penggajian Dokumen ini dibuat oleh Yayasan Panti Rapih yang berfungsi sebagai surat keputusan pengangkatan karyawan, pemutusan hubungan kerja, maupun untuk perubahan perhitungan dalam daftar gaji karyawan, kemudian diotorisasi oleh direktur rumah sakit dan diakumulasikan oleh sub seksi personalia. 80 b. Kartu Jam Hadir Daftar Presensi Karyawan Finger Print Dokumen ini digunakan oleh sub seksi personalia dalam pembuatan daftar gaji karyawan dengan mencocokan antara daftar hadir manual dengan hasil Finger Print, dan daftar lembur karyawan terlebih dahulu. c. Daftar Gaji Dokumen ini digunakan dalam penghitungan gaji yang harus diterima oleh setiap karyawan. Ada dua tipe daftar gaji yang dibuat oleh staf penggajian yaitu daftar gaji besar karyawan dan daftar gaji khusus untuk lampiran ke Bank. Daftar gaji besar karyawan berisi gaji besar, potongan berobat, potongan yadapen, potongan pajak, jamsostek BPJS Ketenagakerjaan dan sebagainya, sedangkan daftar gaji khusus untuk lampairan ke Bank berisi nama karyawan, nomor rekening, dan jumlah uang yang harus diterima oleh setiap karyawan. d. Rekap daftar gaji Dokumen ini merupakan ringkasan gaji setiap sub seksi dan digunakan untuk perhitungan biaya keseluruhan yang menjadi beban rumah sakit akibat adanya kegiatan penggajian. e. Surat Pernyataan Gaji Surat Perintah Pengeluaran KasSPPK Dokumen ini berupa surat perintah yang dibuat oleh sub seksi personalia dan ditujukan kepada bank untuk melakukan transfer sejumlah uang kepada setiap karyawan sesuai yang tertera di dalam daftar gaji akibat adanya kegiatan penggajian. 81 f. Kuitansi InternKI Dokumen ini dibuat oleh sub seksi personalia sebagai perintah pengeluaran uang, kemudian KI asli dikirim ke sub seksi keuangan dan KI tembusan diarsipkan secara tetap menurut tanggal. g. Bukti Bank KeluarBBK Dokumen ini dibuat oleh sub seksi keuangan dan digunakan sebagai bukti bahwa bank telah menggunakan kas Rumah Sakit Panti Nugroho untuk kegiatan penggajian dengan mentransfer sejumlah uang kepada setiap karyawan sesuai dengan yang tertera pada daftar gaji. Berikut ini adalah hasil evaluasi dokumen yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 7. Perbandingan teori dan praktik mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 1. Perubahan gaji Surat Keputusan Penggajian  Dibuat oleh Yayasan Panti Rapih. 2. Kartu Jam Hadir Daftar Presensi Karyawan Finger Print  Dokumen ini digunakan untuk mencatat jam hadir setiap karyawan. 3. Daftar gaji  Dokumen ini berisi perhitungan jumlah gaji yang akan diterima setiap karyawan. Sumber: Data Diolah 82 Tabel 7. Perbandingan teori dan praktik mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Lanjutan. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 4. Rekap daftar gaji  Dokumen ini merupakan ringkasan gaji setiap subseksi yang dibuat berdasarkan daftar gaji. 5. Surat Pernyataan Gaji Surat Perintah Pengeluaran KasSPPK  Dokumen ini dibuat oleh sub seksi personalia yang ditujukan kepada bank sebanyak 3 lembar. 6. Kuitansi Intern  Dokumen ini berisi permohonan pengeluaran kas yang dibuat sub seksi personalia. 7. Bukti Bank Keluar  Dokumen ini merupakan bukti pengeluaran kas yang dilakukan bank. Sumber: Data Diolah Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dokumen yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. a. Jurnal Umum Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penggajian karyawan setiap bulannya. Setelah dicatat ke dalam jurnal umum, data transaksi kemudian diringkas dan diposting ke dalam buku besar. 83 b. Buku besar Catatan ini berupa ringkasan data keuangan yang digunakan dalam kegiatan penggajian karyawan. c. Kartu Penghasilan KaryawanSlip gaji Slip gaji ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang harus diterima oleh setiap karyawan. Rumah Sakit Panti Nugroho sedang menggalakkan program paperless, sehingga di masa yang akan datang slip gaji karyawan tidak akan diberikan berupa print out melainkan dapat diakses melalui komputer dengan memasukan nomor induk karyawan. Berikut ini adalah hasil evaluasi catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 8. Perbandingan teori dan praktik mengenai catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 1. Jurnal umum  Catatan ini digunakan untuk mencatat data transaksi penggajian. 2. Buku besar  Catatan ini berupa ringkasan data keuangan dibuat berdasarkan jurnal umum. 3. Slip gaji  Catatan ini berisi jumlah bersih gaji karyawan yang akan diterima setiap karyawan. Sumber: Data Diolah 84 Berdasarkan hasil evaluasi dari catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho, dapat disimpulkan bahwa catatan yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Terhitung bulan Desember 2014, Rumah Sakit Panti Nugroho tidak menggunakan catatan kartu biaya, karena menurut Yayasan Panti Rapih catatan ini tidak dibutuhkan. 5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. a. Prosedur Pencatatan waktu hadir Prosedur ini digunakan untuk mencatat waktu hadir setiap karyawan yaitu dengan menggunakan daftar presensi karyawan, Finger Print, dan daftar lembur. Dokumen-dokumen pendukung tersebut diotorisasi kepala sub seksi masing-masing kemudian dibandingkan kesesuaiannya oleh kepala sub seksi personalia sebelum dibuat daftar gaji oleh staf kesejahteraan karyawan. Dokumen ini diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia. b. Prosedur Pembuatan Daftar gaji Data yang dipakai dalam pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potongan-potongan yang menjadi beban karyawan. 85 c. Prosedur distribusi biaya gaji Prosedur ini dilakukan melalui bank BPD dan BDE karena kegiatan penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho dilakukan dengan menggunakan cara transfer. d. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar BBK Setelah KI selesai dibuat oleh sub seksi personalia, selanjutnya KI asli dikirim ke sub seksi keuangan. Kemudian dibuat BBK sebanyak 2 dua lembar oleh sub seksi keuangan dan diotorisasi oleh kepala seksi administrasi umum dan keuangan dan direktur. Dokumen ini didistribusikan sebagai berikut: 1 BBK Lembar 1, dikirim ke sub seksi akuntansi. 2 BBK Lembar 2, disimpan sebagai arsip tetap oleh sub seksi keuangan. Berikut ini adalah hasil evaluasi jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 9. Perbandingan teori dan praktik mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 1. Prosedur pencatatan waktu hadir  Dalam prosedur ini sub seksi personalia membandingkan DH dengan FP sebelum digunakan sebagai dasar pembuatan daftar gaji Sumber: Data Diolah 86 Tabel 9. Perbandingan teori dan praktik mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Lanjutan. No. Teori Praktik Keterangan Ya Tidak 2. Prosedur pembuatan daftar gaji  Dalam prosedur ini membutuhkan data berupa surat keputusan, daftar gaji sebelumnya, DH, dan potongan. 3. Prosedur distribusi biaya gaji  Dalam prosedur ini yang melakukan kegiatan adalah pihak Bank. 4. Prosedur pembuatan Bukti Bank Keluar  Dalam prosedur ini dilakukan oleh sub seksi keuangan yang kemudian dikirim ke sub seksi personalia dan sub seksi akuntansi Sumber: Data Diolah Berdasarkan hasil evaluasi dari jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho, dapat diketahui bahwa prosedur yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. 6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. Uraian kegiatan dalam pelaksanaan sistem akuntansi penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho sebagai berikut: a. Sub seksi personalia, staf pengelolaan kepegawaian membuat daftar hadir daftar presensi, dan daftar lembur. 87 b. Daftar hadir beserta lampirannya didistribusikan ke setiap seksi dan sub seksi yang ada di Rumah Sakit Panti Nugroho. Setelah akhir bulan, daftar hadir diotorisasi oleh kepala sub seksi masing-masing dan dikembalikan ke sub seksi personalia. c. Sub seksi personalia staf bagian pencatat waktu hadir membandingkan daftar hadir beserta lampirannya dengan Finger Print, jika sudah sesuai dikirim ke staf kesejahteraan karyawan. d. Berdasarkan daftar hadir, staf kesejahteraan karyawan membuat dokumen sebagai berikut: 1 Daftar gaji rangkap 2 asli: a Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 2 Potongan beban karyawan rangkap 2 asli: a Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 3 Potongan Yadapen rangkap 2 asli: a Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 4 Potongan pajak dan Jamsostek rangkap 2 asli: a Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 5 Daftar gaji khusus lampiran ke Bank BDE BPD masing- masing rangkap 3 asli: 88 a Lembar 1 dikirim ke Bank b Lembar 2 dikirim ke sub seksi Akuntansi c Lembar 3 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 6 Rekap daftar gaji rangkap 2 asli: a Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 7 KI Kuitansi Intern untuk pengeluaran melalui BDE BPD masing-masing rangkap 2: a Lembar 1 asli dikirim ke sub seksi Keuangan b Lembar 2 tembusan diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 8 SPPK Surat Perintah Pengeluaran Kas ditujukan untuk BDE BPD masing-masing rangkap 3 asli: a Lembar 1 dikirim ke Bank b Lembar 2 dikirim ke sub seksi Akuntansi c Lembar 3 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia e. Setelah daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank BDE BPD, rekap daftar gaji, KI dan SPPK BDE BPD selesai dibuat oleh sub seksi personalia, dokumen-dokumen tersebut diperiksa oleh kepala bagian sub seksi personalia dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan. Dokumen-dokumen tersebut 89 kemudian diotorisasi oleh direktur Rumah Sakit Panti Nugroho dan dikembalikan ke sub seksi personalia. f. Sub seksi personalia melakukan kegiatan penggajian melalui Bank dengan membawa daftar gaji, SPPK dan mengisi slip penarikan yang kemudian diotorisasi oleh Bank sebagai bukti pengeluaran kas. Slip penarikan asli diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia, sedangkan daftar gaji khusus lampiran untuk Bank dan SPPK diarsipkan secara tetap oleh Bank. g. Sub seksi Akuntansi setelah menerima daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank BDE BPD, rekap daftar gaji, dan SPPK BDE BPD dari sub seksi personalia, kemudian diarsipkan secara tetap. h. Sub seksi Keuangan setelah menerima KI BDE BPD dari sub seksi personalia. Sebelum sub seksi keuangan membuat BBK yang diotorisasi oleh direktur harus mendapat konfirmasi terlebih dahulu bahwa sub seksi personalia memang telah melakukan transfer ke setiap karyawan melalui Bank BDE BPD. BBK Bukti Bank Keluar dibuat sebanyak 2 rangkap, uraiannya sebagai berikut: a BBK lembar 1 asli dan KI asli dikirim ke sub seksi Akuntansi b BBK lembar 2 tembusan diarsipkan secara tetap oleh sub seksi keuangan 90 i. Sub seksi Akuntansi menerima BBK asli dan KI asli dari sub seksi keuangan, kemudian dibandingkan dengan daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank BDE BPD, rekap daftar gaji, dan SPPK BDE BPD dari sub seksi personalia. Kemudian sub seksi Akuntansi membuat jurnal umum, buku besar, dan laporan keuangan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bagan alir dokumen yang dilaksanakan pihak Rumah Sakit Panti Nugroho adalah sebagai berikut: 91 Sub seksi Personalia Staf Pengelolaan Kepegawaian Mulai Membuat DH, Daftar Lembur Lb 3 FP 2 DH 1 Dibagikan kepada masing-masing seksi dan sub seksi 1 2 SG SPPK BPD 3 SPPK BDE 3 KI BPD 2 KI BDE 2 RDG 2 DGL BPD 3 DGL BDE 3 PPJ 2 PYadapen 2 PBK 2 DG 2 Di bagikan kepada setiap karyawan T Keterangan: DH = Daftar Hadir FP = Finger Print LS = Lembur DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban Karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran Bank Bhakti Daya Ekonomi DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran Bank Pembangunan Daerah RDG = Rekap Daftar Gaji KI BDE = Kuitansi Intern Bank Bhakti Daya Ekonomi KI BPD = Kuitansi Intern Bank Pembangunan Daerah SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas Bank Bhakti Daya Ekonomi SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas Bank Pembangunan Daerah SG = Slip Gaji Staf Kesejahteraan Karyawan Gambar 12: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah 92 3 2 Sub seksi Personalia Bag. Gaji 1 LS 3 FP 2 DH 1 T Membuat DG Potongan- potongan Membuat RDG Membuat KI Membuat SPPK SPPK BPD 1 3 2 SPPK BDE 1 2 KI BPD 1 2 KI BDE 1 2 RDG 1 3 2 DGL BPD 1 3 2 DGL BDE 1 2 PPJ 1 2 PYadapen 1 2 PBK 1 2 DG 1 3 5 SG 4 2 Keterangan: DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran BDE DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran BPD RDG = Rekap Daftar Gaji KI BDE = Kuitansi Intern BDE KI BPD = Kuitansi Intern BPD SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD Gambar 12 Lanjutan: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah 93 Sub seksi Personalia Staf Kesejahteraan Karyawan 3 SPPK BPD 1 SPPK BDE 1 DGL BPD 1 DGL BDE 1 Dari Bank BDE Dari BPD SP SP Mengisi SP BDE SP BPD 2 SP BPD 1 2 SP BDE 1 SPPK BPD 1 SPPK BDE 1 DGL BPD 1 DGL BDE 1 T Diarsipkan oleh Bank BDE Diarsipkan oleh BPD Keterangan: DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran BDE DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran BPD SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD SP BDE = Slip Penarikan BDE SP BPD = Slip Penarikan BPD Diotorisasi Direktur Gambar 12 Lanjutan: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah 94 Sub seksi Keuangan 4 KI BPD 1 KI BDE 1 Membuat BBK KI BPD 1 KI BDE 1 2 BBK BPD 1 2 BBK BDE 1 Diotorisasi Direktur 6 T Keterangan: KI BDE = Kuitansi Intern BDE KI BPD = Kuitansi Intern BPD BBK BDE = Bukti Bank Keluar BDE BBK BPD = Bukti Bank Keluar BPD Gambar 12 Lanjutan: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah 95 KI BPD 1 KI BDE 1 BBK BPD 1 BBK BDE 1 Sub seksi Akuntansi 5 6 SPPK BPD 2 SPPK BDE 2 RDG 1 DGL BPD 2 DGL BDE 2 PPJ 1 PYadapen 1 PBK 1 DG 1 KI BPD 1 KI BDE 1 BBK BPD 1 BBK BDE 1 Diperiksa disesuaikan SPPK BPD 2 SPPK BDE 2 RDG 1 DGL BPD 2 DGL BDE 2 PPJ 1 PYadapen 1 PBK 1 DG 1 JU BB LK Selesai T Keterangan: DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban Karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran BDE DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran BPD RDG = Rekap Daftar Gaji SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD BBK BDE = Bukti Bank Keluar BDE BBK BPD = Bukti Bank Keluar BPD KI BDE = Kuitansi Intern BDE KI BPD = Kuitansi Intern BPD JU = Jurnal Umum BB = Buku Besar LK = Laporan Keuangan Gambar 12 Lanjutan: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah 96 7. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntasi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. Unsur pengendalian internal Rumah Sakit Panti Nugroho yang diperoleh untuk mengetahui pengendalian intern rumah sakit adalah sebagai berikut: a. Organisasi 1 Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji. Sub seksi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai macam informasi seperti nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat setiap karyawan, jumlah tanggungan keluarga, dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Sub seksi personalia staf pengelolaan kepegawaian harus terpisah dari staf kesejahteraan karyawan. Staf kesejahteraan karyawan bertanggung jawab atas penghitungan dan pembuatan daftar gaji setiap karyawan. Daftar gaji didasarkan pada informasi daftar hadir dan Finger Print. Dengan dipisahkannya bagian tersebut, hasil penghitungan penghasilan karyawan dicek ketelitian dan keandalannya oleh kepala sub seksi personalia dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan kemudian diotorisasi oleh direktur. Setelah diotorisasi, staf pengembangan karyawan melakukan pembayaran gaji terhadap karyawan melalui transfer via bank BPD dan BDE. 97 2 Fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi Rumah Sakit Panti Nugroho melakukan pengecekan dengan membandingkan antara daftar hadir dengan Finger Print untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, sehingga dengan demikian pencatatan waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi agar kebenaran dan keakuratan terjaga dengan baik. Untuk memperjelas uraian analisa mengenai struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini: Tabel 10. Hasil Kuesioner mengenai struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho. No. Struktur Organisasi Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 1. Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji?  Pembayaran gaji dilakukan melalui transfer via Bank 2. Apakah fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi?  Daftar Hadir diisi secara Manual dan Finger Print Sumber: Data Diolah 98 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian yang diterapkan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori dan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kondisi rumah sakit. b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1 Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. 2 Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. 3 Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. 4 Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. 5 Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. 6 Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 7 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 8 Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. 99 Untuk memperjelas uraian analisa mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini: Tabel 11. Hasil Kuesioner mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. No. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 1. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan rumah sakit yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang?  Karyawan tetap dan karyawan kontrak 2. Apakah setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan pejabat yang berwenang?  Surat keputusan direktur Sumber: Data Diolah 100 Tabel 11. Hasil Kuesioner mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Lanjutan. No. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 3. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?  4. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?  Premi, lembur, dan jaga malam 5. Apakah perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan?  6. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?  Kasi AUK, dan direktur 7. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?  8. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan?  Sumber: Data Diolah 101 Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah dilaksanakan dan ditetapkan sesuai dengan fungsi serta tanggung jawab masing-masing bagian. c. Praktik yang Sehat 1 Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja. 2 Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. 3 Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. 4 Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. 5 Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. Untuk memperjelas uraian praktik yang sehat tersebut, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini: 102 Tabel 12. Hasil Kuesioner mengenai praktik yang sehat yang diterapkan pada sistem akuntansi penggajian. No. Praktik yang Sehat Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 1. Apakah kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung?  2. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu diawasi oleh fungsi pencatat waktu?  3. Apakah kebenaran dan ketelitian perhitungannya dalam pembuatan daftar gaji diverifikasi?  Sumber: Data Diolah 103 Tabel 12. Hasil Kuesioner mengenai praktik yang sehat yang diterapkan pada sistem akuntansi penggajian Lanjutan. No. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 4. Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan?  5. Apakah kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi yang berwenang?  Sumber: Data Diolah Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, rumah sakit melakukan kegiatan dengan cara sebagai berikut: 104 1 Seleksi Karyawan Rumah Sakit Panti Nugroho melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. 2 Pengembangan Karyawan Pada Rumah Sakit Panti Nugroho terdapat staf pengembangan, yang bertugas melakukan perkerjaan yang berkaitan dengan pendidikan karyawan keperawatan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaan. Untuk memperjelas uraian di atas, akan ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 13. Hasil wawancara mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. No. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 1. Apakah seleksi untuk calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut untuk dapat melaksanakan pekerjaannya?  Sumber: Data Diolah 105 Tabel 13. Hasil wawancara mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Lanjutan. No. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya Ya Tidak Tak Dapat Diterapkan Keterangan 2. Apakah pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jabatannya?  Sumber: Data Diolah Berdasarkan uraian di atas, Rumah Sakit Panti Nugroho telah melakukan seleksi dan pengembangan karyawan untuk mendapatkan karyawan yang kompeten, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori.

B. Pengujian Kepatuhan

Berdasarkan pemahaman struktur pengendalian internal penggajian pada Rumah Sakit Panti Nugroho, hasil kuesioner, dan wawancara telah sesuai dengan teori, maka hal tersebut telah menunjukan adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal penggajian. Kesimpulan yang telah 106 dinyatakan dari rumusan masalah yang pertama, maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah stop or go sampling, karena diperkirakan akan menjumpai kesalahan yang sangat kecil dalam populasi dan pengendalian internal rumah sakit yang efektif. Prosedurnya sebagai berikut ini: 1. Menentukan attribute yang akan diperiksa. a. Tujuan kelengkapan, attribute yang diperiksa yaitu: 1 Kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut pembuatan daftar gaji karyawan surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potongan-potongan yang menjadi beban karyawan. 2 Penggunaan nomor urut tercetak pada daftar gaji. b. Tujuan validitas keabsahan, atribute yang diperiksa adalah otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen yaitu daftar hadir karyawan diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia, daftar gaji karyawan diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia, surat keputusan diotorisasi oleh direktur, dan slip gaji diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia dan penerima. c. Tujuan penilaian, attribute yang diperiksa yaitu kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya dalam sistem akuntansi pengajian daftar hadir karyawan, daftar gaji karyawan, rekap daftar gaji, dan BBK. 107 2. Menentukan Populasi yang akan diambil sampelnya. Populasi yang diambil sampelnya adalah daftar gaji karyawan bulan januari sampai dengan bulan desember 2014, karena dalam sistem akuntansi penggajian ketepatan pemberian gaji karyawan dilihat dari kecocokan daftar hadir, ketelitian dan ketepatan penghitungan gaji yang akan diterima setiap karyawan. Cara menghitung populasi yang akan diambil sampelnya adalah dengan cara: 3. Menentukan besarnya sampel. Dalam penelitian ini, akuntan tidak memiliki pengalaman mengenai besarnya tingkat kesalahan dalam populasi sehingga terlebih dahulu dilakukan pengujian atas 50 sampel pendahuluan Mulyadi 1990:127. Hasil dari pemeriksaan pendahuluan tersebut akan digunakan untuk menentukan besarnya Desired Upper Precision Limit DUPL dan tingkat keandalan R yang kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan sampel pertama. Pengambilan anggota sampel pendahuluan dilakukan dengan teknik acak Simple Random Sampling menggunakan Microsoft Excel. Pengacakan menggunakan program Excel ini dilakukan dengan menuliskan rumus =INTRANDa+1 pada salah satu sel. Masukan jumlah populasi pada rumus sebagai berikut: =Seluruh Daftar Gaji karyawan selama 1 bulan12 bulan =19312 =2.316