Aspek-aspek Kedisiplinan Belajar Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

a. Faktor internal 1 Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya 2 Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas : a Faktor intelektif yang meliputi: 1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat 2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki b Faktor non intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. c Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Faktor Eksternal 1 Faktor sosial, yang terdiri atas : a Lingkungan kerja b Lingkungan sosial c Lingkungan masyarakat d Lingkungan kelompok 2 Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian 3 Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim 4 Faktor lingkungan spiritual atau keamanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2006: 68 faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah : a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa 1 Faktor fisiologis terdiri dari : a Kondisi fisiologis b Kondisi panca indera 2 Faktor psikologis a Minat b Kecerdasan c Bakat d Motivasi e Kemampuan kognitif b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa 1 Faktor lingkungan terdiri dari : a Lingkungan alami b Lingkungan sosial budaya 2 Faktor instrumental a Kurikulum b Program c Sarana dan fasilitas d Guru Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu: a. Faktor intern Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya. b. Faktor ekstern Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagainya.

E. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar

Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri individu faktor intern dan faktor di luar individu faktor ekstern. Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kekedisiplinanan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat seseorang menjadi kedisiplinan waktu dalam belajar.. Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap individu memiliki kedisiplinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jangka panjang, yaitu kedisiplinan yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk menkedisiplinankan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik guru melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah dari pada guru mereka. Dengan adanya kedisiplinan diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya kedisiplinan belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprsestasi. Sehingga, bila siswa itu telah memiliki kedisiplinan waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya kedisiplinan waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya kedisiplinan diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan. Sedangkan siswa yang tidak memiliki kedisiplinan diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya kedisiplinan dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa kedisiplinan dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kekedisiplinanan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki kekedisiplinanan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kekedisiplinanan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kekedisiplinanan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.

F. Kerangka penelitian

Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri individu faktor intern dan faktor di luar individu faktor ekstern. Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kedisiplinan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar. Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan- peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu. Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik guru melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah dari pada guru mereka. Dengan adanya disiplin diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprsestasi. Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan. Sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya disiplin dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kedisiplinan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.Dengan kata lain diduga ada hubungan kedisipinan dengan prestasi belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Secara bagan skematik, hubungan antara kedisiplinan dan prestasi belajar dapat digambarkan sebagai berikut :

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka penelitian di muka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar” Kedisiplinan Belajar Prestasi Belajar 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen atau observasional yaitu penelitian hal yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk membangkitkan suatu gejala atau keadaan Arikunto, 1998. Dalam penelitian hal ini yang sudah ada yaitu hubungan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria Imaculata Yogyakarta. Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan menggunakan metode cross sectional yaitu metode pengambilan data yang dilakukan pada satu waktu sama. Tujuan metode ini agar diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif cepat Arikunto, 1998. Penelitian ini mengambil data kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria Imaculata Yogyakarta. Rancangan penelitian adalah korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan. Jika ada hubungan akan diketahui eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut Arikunto, 1998. Penelitian akan mengkorelasikan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Maria Imaculata Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Kedisiplinan Siswa Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Kedisiplinan Siswa Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGANPRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 2 Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMP Negeri 2 Pekalongan.

0 0 15

PENDAHULUAN Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMP Negeri 2 Pekalongan.

0 0 11

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB Hubungan Kedisiplinan Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah.

0 1 20

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJARDENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB Hubungan Kedisiplinan Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah.

0 0 13

English teachers` classroom Management strategies in SMP Maria Immaculata YogyakartaEnglish teachers` classroom Management strategies in SMP Maria Immaculata Yogyakarta.

0 2 88

English teachers` classroom Management strategies in SMP Maria Immaculata YogyakartaEnglish teachers` classroom Management strategies in SMP Maria Immaculata Yogyakarta

0 2 86

Hubungan Antara Kedisiplinan, Minat Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Yang Tinggal Di Asrama 00001

0 0 1