BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. BAYAM MERAH Amaranthus tricolor L.
1. Klasifikasi bayam merah
Bayam merah merupakan salah satu varietas dari Amaranthus tricolor L. Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah,
Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.Giti merah adalah salah satu varietas
bayam yang unggul dari A. tricolor. Ciri-ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak
cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih. Tanaman bayam berasal dari daerah
Amerika yang beriklim tropis, bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus s
p. Kata “maranth” dalam bahasa yunani berarti
“everlasting” abadi. Di Asia Timur dan Asia Tenggara juga sayur bayam biasa disebut Chinese amaranth .
Menurut Saparinto 2013 klasifikasi dalam sistematika tumbuhan, tanaman bayam merah:
Kingdom : Plantae Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh
Super Divisio : Spermatophyta Tumbuhan berbiji Divisio
: Magnoliophyta Classis
: Magnoliopsida Sub classis : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L.
2. Morfologi Tanaman Bayam Merah Amaranthus tricolor L.
Sistem perakaran bayam meram merah menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40 cm dan berakar tunggang. Batang tegak, tebal,
berdaging dan banyak mengandung air. Tanaman bayam merah berbentuk perdu semak, tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 sampai 2 m, berumur
semusim atau lebih. Daun bulat telur, ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang jelas. Daun berwarna merah, bunga berukuran kecil, berjumlah banyak
terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Tanaman dapat berbunga sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual,
Gambar 2.1 Bayam merah 2010
yaitu dapat menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan angin dan serangga. Biji berukuran sangat kecil
dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna merah coklat tua sampai mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang mempunyai warna
biji putih, misalnya bayam maksi yang bijinya berwarna merah Saparinto, 2013.
3. Manfaat dan kandungan
Bayam merah memiliki banyak manfaat karena mengandung vitamin A dan C, sedikit vitamin B, kalsium, fosfor, dan zat besi. Zat besi yang
terkandung pada bayam merah 7 mg100 g lebih banyak dibandingkan bayam hijau, maka bayam merah dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan
alternatif untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis
sehingga berguna bagi penderita anemia Sunarjono, 2014.
4. Syarat tumbuh
a. Iklim
Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam merah cukup besar yaitu 400
– 800 lux. Suhu rata
– rata 20 – 32°C Saparinto, 2013. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60. Curah hujan 1000
– PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2000 mmtahun dengan kelembaban diatas 60 Fazria, 2011. Tanaman bayam dapat tumbuh optimal pada ketinggian 0
– 700 meter. Namun pada umumnya tanaman ini lebih baik tumbuh di dataran tinggi yang bersuhu
rendah Hadisoeganda, 1996.
b. Tanah
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. pH yang baik untuk pertumbuhannya antara 6-
7. Di bawah pH 6, tanaman bayam akan kerdil, sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi klorosis warnanya putih kekuning-kuningan,
terutama pada daun yang masih muda Ariyanto, 2008. Tanaman bayam sangat reaktif terhadap ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk
tanaman yang membutuhkan air yang cukup, kelerangan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15
°
– 45
°
. Tanaman bayam tumbuh di semua jenis tanah seperti ultisol, inceptisol, andisol, dan
entisol. Pemberian air yang cukup, aerasi yang optimal dapat meningkatkan produksi daun bayam. Namun struktur tanah yang keras
akan menyebabkan
daun tanaman layu dan tidak produktif Hadisoeganda, 1996.
B. Pupuk