karbon C dan nitrogen N yang merupakan faktor penentu keberhasilan dalam proses fermentasi. Fungsi tetes tebu dalam proses fermentasi adalah
sebagai aditif yang berfungsi untuk penyuburan mikroba, karena dalam tetes tebu molasse terdapat nutrisi bagi Sacharomyces cereviceae.
Sacharomyces cereviceae berperan untuk menghancurkan material organik yang ada di dalam urin dan tentunya juga membutuhkan nitrogen N
dalam jumlah yang tidak sedikit. Nitrogen N akan bersatu dengan mikroba selama penghancuran material organik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan
material tetes tebu yang mengandung komponen nitrogen sangat diperlukan untuk menambah kandungan unsur hara agar proses fermentasi urin
berlangsung dengan sempurna. Dalam peneliti akan diuji pengaruh penambahan tetes tebu molasses pada fermentasi urin sapi terhadap
pertumbuhan bayam merah Amaranthus tricolor L.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah penambahan tetes tebu molasse pada fermentasi urin sapi berpengaruh
terhadap pertumbuhan
tanaman bayam
merah Amaranthus tricolor L.?
2. Berapakah penambahan tetes tebu molasse optimal pada fermentasi
urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah Amaranthus tricolor L. yang terbaik?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tetes tebu molasse
pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan tanaman bayam
merah Amaranthus tricolor L. 2.
Mengetahui penambahan tetes tebu molasse optimal pada fermentasi
urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah
Amaranthus tricolor L. yang terbaik.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman
baru mengenai
pemanfaatan urin sapi dan budidaya bayam merah Amaranthus tricolor L.
2. Bagi masyarakat
a Memberikan
informasi kepada
masyarakat mengenai
pemanfaatan urin sapi sebagai bahan dasar yang dapat digunakan sebagai pupuk organik
b Memberikan
informasi kepada
masyarakat mengenai
penyediaan pupuk organik cair berkualitas tinggi yang dapat dilakukan secara mandiri serta mendapatkan alternatif
pemanfaatan urin sapi yang bernilai tinggi. 3.
Bagi dunia pendidikan a
Menjadi bahan pembelajaran mengenai peranan mikrobia dalam fermentasi, cara bercocok tanam, dan dapat dikaitkan
dengan materi pembelajaran. b
Pengenalan terhadap siswa-siswi tentang pemanfaatan limbah sebagai produk baru yang bermanfaat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. BAYAM MERAH Amaranthus tricolor L.
1. Klasifikasi bayam merah
Bayam merah merupakan salah satu varietas dari Amaranthus tricolor L. Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah,
Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.Giti merah adalah salah satu varietas
bayam yang unggul dari A. tricolor. Ciri-ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak
cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih. Tanaman bayam berasal dari daerah
Amerika yang beriklim tropis, bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus s
p. Kata “maranth” dalam bahasa yunani berarti
“everlasting” abadi. Di Asia Timur dan Asia Tenggara juga sayur bayam biasa disebut Chinese amaranth .