Fermentasi dapat dikatakan bahwa urin sapi
dapat digunakan sebagai pupuk organik cair bermutu tinggi, rasio
volume optimal tetes tebu terdapat pada sampel E, dan peningkatan
kadar Nitrogen pada penelitian ini adalah sebesar 0,225 .
5. Mappanganro dkk.,
2010 Pertumbuhan
Dan Produksi
Tanaman Stroberi Pada Berbagai
Jenis Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Dan
Urin Sapi Dengan Sistem Hidroponik Irigasi
Tetes Pupuk
organik cair
sapi memberikan hasil terbaik pada
tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman stroberi,
Penambahan urin sapi 50 mL L-1 memberikan hasil terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi. Pupuk
organik cair sapi 6 mL L-1 dan urine sapi 50 mL L-1 memberikan
hasil terbaik pada tinggi tanaman dan jumlah daun,
6 Susetyo, 2013
Pemanfaatan Urin Sapi Sebagai
Poc Pupuk
Organik Cair Dengan Penambahan Akar Bambu
Melalui Proses Fermentasi Dengan
Waktu Yang
Berbeda Kandungan N paling tinggi terdapat
pada perlakuan X2Kc penambahan konsentrasi akar bambu 2 dari
urin sapi melalui proses fermentasi 14
hari, perlakuan
yang menghasilkan
kandungan P
Fospor paling tinggi terdapat pada perlakuan
X2Kc penambahan
konsentrasi akar bambu 2 dari urin sapi dan perlakuan yang
menghasilkan kandungan
K Kalium paling tinggi terdapat pada
perlakuan X2Kc
penambahan konsentrasi akar bambu 2 dari
urin sapi.
G. Kerangka Berpikir
Meningkatnya kebutuhan sayuran berjalan seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat dan tingkat kesadaran penduduk untuk
mengkonsumsi sayuran dalam porsi dan komposisi gizi yang seimbang. Hal ini menyebabkan kenaikan permintaan produk hortikultura khususnya tanaman
bayam. Menurut data Biro Pusat Statistik bahwa pada tahun 2012, Indonesia memproduksi sayur bayam rata-rata 155.070 tonha BPS, 2013. Salah satu
hambatan dalam pertumbuhan adalah kurang tersedianya unsur hara dalam media tumbuh yang digunakan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara bagi tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk pada media tersebut sehingga diharapkan pertumbuhan tanaman yang sehat dapat tercapai Desiana,
dkk. 2013.
Urin sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme
sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik N,P,K dan meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Upaya untuk mengatasi
kelemahan tersebut adalah meningkatkan produksi urin yang akan diolah dengan cara memilih urin sapi sebagai bahan bakunya. Dengan mengolah urin
sapi menjadi pupuk cair dan agar lebih meningkatkan kandungan haranya, maka perlu ditambahkan tetes tebu yang memiliki kandungan bahan organik
yang dapat meningkatkan kualitas pupuk yang dihasilkan. Jika hanya memanfaatkan fermentasi urin saja, maka urin yang dijadikan sebagai pupuk
cair tidak begitu maksimal hasilnya pada tanaman.Maka dari itu, proses ini memerlukan material tambahan dalam pembuatan pupuk tersebut.Material
tersebut dapat diperoleh dari tetes tebu Wijaya, 2008.Fungsi tetes tebu dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses fermentasi adalah sebagai sumber karbon yang berfungsi untuk penyuburan mikroba, karena dalam tetes tebu molasse terdapat nutrisi bagi
bakteri Sacharomyces cereviceae. S. cereviceae berperan untuk menghancurkan material organik yang ada di dalam urin dan tentunya S. cereviceae juga
membutuhkan nitrogen N dalam jumlah yang tidak sedikit untuk nutrisi mikroba. Nitrogen N akan bersatu dengan mikroba selama penghancuran
material organik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan material tetes tebu yang mengandung komponen nitrogen untuk menambah kandungan unsur hara agar
proses fermentasi urin berlangsung dengan sempurna dan bisa digunakan sebagai pupuk organik cair bagi tanaman. Bagan kerengka berpikir sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir
Masyarakat : - Kebutuhan sayur
meningkat
Unsur hara N,P,K
Bayam merah Amaranthus tricolor
L. urin sapi
fermentasi
Tetes tebu
Parameter pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun,
berat basah, berat kering Pemanfaatan
limbah organik
Gambar 2.2 kerangaka berpikir
H. Hipotesa