masalah Tahap 2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Tahap 3 Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video,
model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap 5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
2.4 Kerangka Berpikir
Kegiatan membaca di SMA pada umumnya menjadi bagian dari kewajiban siswa, tetapi siswa merasa bahwa membaca itu tidak menyenangkan dan
membosankan. Menurut guru mata pelajaran bahasa Indonesia, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPS3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
belum maksimal. Penelitian difokuskan pada kemampuan membaca pemahaman. Sebagai pemecahan masalah dalam pembelajaran membaca pemahaman,
pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berbasis masalah PBL. Berdasarkan hal tersebut, penelitian yang akan dilakukan diberi judul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPS 3, Semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013.”
Peningkatan kemampuan membaca pemahaman ditingkatkan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah mengajak
siswa berpikir kritis, melatih siswa menemukan solusi dari masalah yang diberikan guru, dan melatih siswa bekerja sama. Sebelumnya model ini belum
dipergunakan guru untuk proses pembelajaran sehingga model ini inovatif untuk dicoba karena model ini membangun semangat siswa agar ingin membaca dan
mengetahui informasi serta pengetahuan baru. Masalah yang diberikan guru menjadi motivasi bagi siswa untuk memecahkannya, dengan begitu siswa
memiliki pengetahuan baru dari hasil diskusi dan temuan-temuan baru di dalam kelompok. Pemilihan model pembelajaran berbasis masalah diyakini penulis
dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Masalah yang diberikan pada pembelajaran dengan model PBL ini adalah
masalah yang lekat dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga lebih menarik perhatian siswa. Masalah yang diberikan membuat siswa semakin memahami
pentingnya membaca pemahaman dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa senang melakukan aktivitas membaca. Dengan adanya masalah, kegiatan
membaca pemahaman siswa diharapkan semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh dengan teknik tes dan non tes. Data yang diperoleh dianalisis
untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar, nilai rata-rata kelas, dan untuk mengetahui perbedaan disetiap siklus.
Skema 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Uji T
Tindakan
Kondisi Akhir
2.5 Hipotesis