mengevaluasi hasil pembelajaran membaca pemahaman siswa dan dari hasil pengamatan, peneliti dapat mengetahui perkembangan dan masalah yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran berlansung. Dengan demikian, peneliti dapat melakukan perbaikan-perbaikan pada tahap atau siklus selanjutnya berdasarkan hasil
pengamatan. Sebelum diterapkan tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman, peneliti mengadakan prates tes awal. Tujuan melakukan prates adalah agar peneliti dapat mengetahui kemampuan awal membaca pemahaman. Soal prates
berupa pilihan ganda yang menguji keenam aspek membaca pemahaman. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah. Evaluasi dari penelitian ini adalah penilaian hasil tes kemampuan membaca pemahaman. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil tes kemampuan
membaca pemahaman meningkat. Adapun penjelasan pelaksanaan siklus akan diuraikan berikut ini.
4.2 Analisis Data Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Analisis Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan dalam empat tahap, yakni 1 tahap perencanaan, 2 tahap pelaksanaan tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Setiap tahapan akan
diuraikan secara rinci. Siklus pertama dilaksanakan dalam tiga jam pelajaran.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti melakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan. Pertama, membuat skenario pembelajaran yang meliputi
silabus dan RPP, menyusun bahan pembelajaran seperti mempersiapkan bahan bacaan tajuk rencana yang sedang hangat dibicarakan dan lembar kerja siswa. Kedua,
mempersiapkan alat pengumpul data penelitian yaitu kamera. Ketiga, mempersiapkan rubrik penilaian pedoman penilaian dan pedoman observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan 3 jam pelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2013,
berlangsung selama 90 menit dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.30 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013, berlangsung selama
45 menit dari pukul 10.15 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Peneliti berperan sebagai pengajar dan pengamat.
Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan. Pertama, kegiatan awal yang dalam pembelajaran berbasis
masalah disebut orientasi siswa pada masalah. Dalam kegiatan ini peneliti sebagai guru membuka pembelajaran dengan salam, mempresensi siswa, dan memberikan
apersepsi mengenai masalah UN tahun ini. Siswa diajak berdiskusi mengenai permasalahan penundaan UN. Siswa sangat antusias membahas masalah tersebut dan
memberi pendapat. Beberapa pendapat siswa ditulis di papan tulis kemudian pendapat tadi dikelompokkan berdasarkan fakta dan opini. Kegiatan ini berlangsung selama 20
menit. Kedua, kegiatan inti. Pada tahap ini siswa membentuk lima kelompok secara
acak dengan cara berhitung. Guru membagikan lembar kerja siswa yang berupa
pertanyaan mengenai permasalah dalam tajuk rencana yang berjudul “Ujian Nasional Amatiran”. Alasan memilih tajuk rencana tersebut karena masalah ujian nasional
sedang hangat dibicarakan sehingga dapat menunjang rasa ingin tahu siswa dan juga sangat berkaitan dengan dunia siswa. Pembelajaran berbasis masalah menyebut
kegiatan ini dengan mengorganisasikan siswa untuk belajar. Selanjutnya secara berkelompok siswa mengerjakan lembar kerja kelompok. Siswa dibimbing dalam
berdiskusi untuk mencari arti kata yang sulit, ide pokok, makna tersirat, permasalahan, isi kesimulan, dan maksud penulis. Setiap anggota kelompok mencari
solusi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selama kegiatan diskusi berlangsung banyak siswa yang antusias mengerjakan dan mencoba memberi pendapat namun
banyak juga yang diam saja. Kegiatan diskusi berlangsung selama 45menit. Pembelajaran berbasis masalah menyebut kegiatan ini dengan membimbing
pengalaman individu dan kelompok. Kemudian setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Setiap
kelompok mempresentasikan satu soal yang kemudian dibahas bersama oleh pengajar dan kelompok lainnya. Pembelajaran berbasis masalah menyebut kegiatan ini dengan
mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Presentasi berjalan dengan baik. Banyak siswa yang antusias memberi masukan ketika memberikan jawaban-jawaban
lain namun ada pula siswa yang masih sibuk dengan urusannya sendiri. Kegiatan ini sekaligus menjelaskan materi mengenai fakta dan opini serta keenam aspek membaca
pemahaman.
Ketiga, kegiatan akhir. Kegiatan akhir dilakukan pada hari Kamis, 25 April 2013. Setelah bekerja di dalam kelompok dan berdiskusi bersama di kelas pada hari
Selasa, 23 April 2013 pada pertemuan berikutnya pengajar membahas apa yang sudah dipelajari pertemuan sebelumnya dengan cara tanya jawab. Selanjutnya membagikan
lembar kerja individu untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman. Pembelajaran berbasis masalah menyebut kegiatan ini dengan menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Bacaan yang digunakan berbeda dengan tugas kelompok namun masih dalam satu tema yaitu ujian nasional “Rapor Merah
untuk Kemdikbud”. Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai mengerjakan tugas individu, guru memberikan masukan dan berdialog tentang
permasalahan yang dihadapi siswa ketika mengerjakan tugas individu membedakan fakta dan opini dari tajuk rencana dan tes membaca pemahaman. Pengajar juga
memberikan motivasi kepada siswa yang belum antusias dan memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah bekerja sama dan antusias.
Pengambilan nilai dilakukan dengan menghitung jumlah skor mentah siswa kelas XI IPS-3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta terlebih dahulu. Skor mentah tersebut
kemudian diolah lebih lanjut menjadi nilai akhir. Nilai-nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 12.
Untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai 80. Berikut ini disajikan tabel frekuensi nilai kondisi awal dan siklus I
kemampuan membaca pemahaman berdasarkan nilai akhir.
Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Data Awal dan Siklus I
NO Nilai akhir
Kemampuan Membaca Pemahaman Frekuensi f
Persentase Data awal
Siklus I Data awal
Silus I 1
90-99 -
2 8
2 80-89
- 6
24 3 70-79
- 9
36 4 60-69
8 4
32 16
5 50-59 7
2 28
8 6 40-49
8 1
32 4
7 30-39 -
1 4
8 20-29 1
- 4
9 0 1
4 Jumlah siswa
25 25
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa sebelum tindakan dilaksanakan jumlah siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah 25
siswa. Dengan kata lain tidak ada siswa yang tuntas pada penelitian awal. Siswa yang tuntas KKM pada siklus I ada 8 siswa sedangkan sisa siswa dari keseluruhan siswa
yang berjumlah 25 masih belum tuntas. Dengan kata lain, masih ada 17 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran membaca pemahaman. Setelah diketahui frekuensi
nilai siswa kelas XI IPS-3 dalam kemampuan membaca pemahaman, peneliti melakukan penghitungan persentase ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat
diketahui jumlah frekuensi siswa yang tuntas KKM mengalami peningkatan.
Adapun persentase ketuntasan kemampuan membaca pemahaman pada siklus I disajikan dalam diagram berikut ini.
s t
m
p h
p p
Perse
Dari dia siswa yang t
tuntas denga menunjukka
Berdasa pemahaman
hasil tes ke pemahaman
pembelajara
entase Ketu
agram di ata tuntas adalah
an nilai diba an adanya pe
arkan data siswa dari
emampuan m . Hasil tes
an berbasis m
68
ntasan Kem
as dapat dije h 8 siswa de
awah 80, de eningkatan d
di atas da kondisi awa
membaca pe tertulis kem
masalah pada
Diagram 4 mampuan M
elaskan bahw engan persen
ngan jumlah dari konsi aw
apat dilihat al hingga si
emahaman mampuan m
a siklus I dap
32
.1 Membaca Pe
wa pada siklu ntase 32, 1
h persentase wal sebesar 3
peningkata iklus I. Data
yang menil membaca pe
pat dilihat pa
2
emahaman S
us I dari 25 17 siswa diny
e 68. Perse 2.
an kemampu a tersebut di
ai enam asp emahaman d
ada grafik be
Tuntas Tidak
Tun
Siklus I
siswa, juml yatakan belu
entase terseb
uan memba idapatkan d
pek memba dengan mod
erikut.
ntas
lah um
but
aca ari
aca del
o m
d b
j b
d p
j Data te
orang siswa mendapatkan
dalam kateg baik tidak a
jawaban dar baik untuk a
Arti kata di atas tema
penulis dan
Berdasa jawaban sisw
jum lah siswa
Data
rsebut menu a yang men
n skor dalam gori cukup
da dan dalam ri salah satu
aspek memah a Pro-Kontra
asuk kalimat ada kata “ju
arkan hasil wa tersebut,
5 10
15
3 8
10
1
Nilai Hasil
unjukkan ba ndapatkan
m kategori b baik sebany
m kategori s siswa yang m
hami arti kat a pada kalim
opini karen ustru”.
oleh analisis da
diperoleh h
7 15
9 6
5 2
4 1
Grafik 4 l Tes Tertul
ahwa untuk skor dalam
baik sebanya yak 10 orang
sangat kuran mendapat sk
ta. mat di atas a
a kalimat di h: Benny An
ta yang dil hasil sebagai
9 9
8 2
4 5
1 1
4.1 is Siswa Pad