Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

Sedangkan untuk variabel loyalitas konsumen, semakin tinggi skor maka diartikan loyalitas konsumen semakin kuat tinggi.Apabila skor semakin rendah maka diartikan bahwa loyalitas konsumen semakin lemah rendah. Kategori skornya dikelompokkan sebagai berikut : Tabel III. 4 Kategori Skor Loyalitas Konsumen Rentang Skor Penjelasan 1,00 - 1,79 Loyalitas konsumen sangat lemah rendah 1,80 - 2,59 Loyalitas konsumen lemah rendah 2,60 - 3,39 Loyalitas konsumen cukup tidak kuat tidak lemah 3,40 - 4,19 Loyalitas konsumen kuat tinggi 4,20 - 5,00 Loyalitas konsumen sangat kuat sangat tinggi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada pada variabel-variabel penelitian. Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinery Least Square OLS.Untuk menganalisis data dalam regresi linier berganda ada beberapa tahapan yang harus dilakukan secara urut. Tahapan tersebut antara lain : 1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak Sunjoyo, dkk, 2013:59. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau mendekati normal. Cara lain yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada suatu sumbu diagonal dari grafik normal Probability Plot P-P Plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Selain itu, dapat juga dengan melihat angka probabilitas Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal, dan jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 2 Uji Heteroskesdastisitas Uji heteroskesdastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskesdastisitas, dalam penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskesdastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah studentized. Uji heteroskesdastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Spearmans Rho yaitu dengan megkorelasikan nilai residual dengan hasil regresi dengan masing-masing variabel independen. Untuk kriteria pengujian heteroskesdastisitas yaitu apabila nilai signifikansi korelasi variabel dependen dengan residual 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskesdastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskesdastisitas. 3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Menurut Santoso dalam Purnomo, 2008:36, adapun pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10 serta nilai tolerance kurang dari 0,1. Jika nilai toleransi ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10 maka tidak terjadi gangguan multikolinearitas, tetapi apabila nilai toleransi 0,1 dan VIF 10 maka terjadi gangguan multikolinearitas.

b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada Penumpang Pesawat Lion Air Rute Domestik Di Bandara Polonia Medan)

4 90 131

Pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas; studi kasus pada nasabah bank BNI46 cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputatu

3 14 159

Pengaruh kualitas pelayanan, citra merek dan relationship marketing terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya terhadap loyalitas konsumen : Studi kasus pada pengguna kereta api di Statiun Gambir

2 15 173

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN.

1 7 18

ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Konsumen Warung Steak di Surakarta).

1 1 12

Pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas konsumen (studi kasus pada konsumen warung Papeda Babarsari Jl. Babarsari no. 46 Caturtunggal Yogyakarta).

0 4 141

Analisis pengaruh kualitas pelayanan, harga, dan suasana cafe terhadap kepuasan konsumen. Studi kasus pada konsumen di Goeboex Coffee Yogyakarta Jl. Perumnas , Caturtunggal, Depok. Sleman, Yogyakarta.

5 27 127

Analisis pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas konsumen pada jasa warnet studi kasus pada jasa Warnet Satria Net Di Jalan Babarsari No 91 Yogyakarta.

0 2 114

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Kasus Konsumen Indomaret Babarsari Yogyakarta).

1 3 174

TAP.COM - PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

0 0 152