114
ingkar yang dimaksud pada ayat 1  adalah hak seseorang yang diadili untuk mengajukan keberatan yang disertai dengan alasan terhadap seorang Hakim yang
mengadili perkaranya”. Selanjutnya berdasarkan ketentuan  Pasal 23  Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman tersebut
menentukan, bahwa: ”Putusan pengadilan dalam tingkat banding dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah Agung oleh pihak-pihak yang
bersangkutan, kecuali undang-undang menentukan lain”. Sedangkan  Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
Tentang Kekuasaan Kehakiman tersebut juga menentukan, bahwa: ”Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pihak-pihak
yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam undang-
undang”. Akan tetapi berdasarkan Pasal 24 ayat 2-nya menentukan, bahwa: ”Terhadap putusan peninjauan kembali tidak dapat dilakukan peninjauan
kembali”.
E.  Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara USU dan Sekretariat Program Studi Ilmu Hukum Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, maka penelitian tentang ”Hukum Tidak Tertulis Sebagai Salah Satu Sumber Hukum Untuk Putusan Pengadilan  Perkara
Pidana” tidak ditemukan topik atau bahasan yang sama dengan judul penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
115
Aakn tetapi pembahasan tentang Hakim pada peradilan pidana di Indonesia, memang  telah pernah ada dan  ditulis oleh para peneliti pendahulu, antara lain:
Disertasi  Luhut M.P Pangaribuan  yang  berjudul ”Lay Judges Dalam Peradilan Indonesia: Suatu Studi Teoritis Mengenai Sistem Peradilan Pidana Indonesia.”
133
Penelitian disertasi ini dapat disebut ”asli’ karena jauh dari unsur plagiat yang bertentangan dengan asas-asas keilmuan, kejujuran,  rasionalitas, objektivitas,
dan terbuka. ”Semua ini merupakan implikasi dari proses menemukan kebenaran ilmiah”,
Tetapi pembahasan atau substansi pembahasannya sama sekali berbeda dengan penelitian ini.
134
F.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
sehingga kebenaran penelitian disertasi ini juga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan  pada sub bab sebelumnya yang  akan menjadi fokus penelitian, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana konsistensi asas legalitas dengan berlakunya hukum tidak tertulis dalam hukum pidana.
2. Untuk mengetahui dan mengkritisi bagaimana implementasi konsep the living
law dalam undang-undang hukum pidana Indonesia.
133
Disertasi tersebut telah diterbitkan menjadi Buku  diubah dengan judul :”Lay Judges Hakim ad hoc. Suatu Studi Teoritis Mengenai Sistem Peradilan Pidana Indonesia”, Jakarta:
Papar Sinar Sinanti, cet. Pertama, 2009.
134
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999, hal. 244.
Universitas Sumatera Utara
116
3. Untuk mengetahui dan mengkritisi bagaimana peranan penegak hukum dalam
menerapkan hukum tidak tertulis. Oleh karena itu, hasil penelitian disertasi ini diharapkan bermanfaat atau
mempunyai kegunaan, baik  secara  teoretis maupun   secara  praktis. Kegunaan teoretis mengandung arti,  bahwa penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan
hukum teoretis, terutama menambah konstribusi pemikiran di ranah hukum tidak tertulis yang masih kurang diminati di Indonesia,  karena ada anggapan penerapan
hukum tidak tertulis menjauhkan harapan untuk mendapatkan kepastian hukum. Bagi para akademisi  hukum, kritik terhadap Positivisme Hukum dapat mendorong
dilakukannya reorientasi pengajaran hukum di Indonesia. Secara singkat dapat dijelaskan,  bahwa  manfaat penelitian ini secara umum
diharapkan dapat  menjawab  berbagai  permasalahan penelitian dengan panduan
pertanyaan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan dalam rumusan permasalahan. Selain itu, juga diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif,
baik  secara  teoretis kepada disiplin ilmu hukum yang sedang  ditekuni,  maupun secara  praktis  kepada para praktisi hukum.  Sehubungan dengan itu, penelitian ini
secara khusus diharapkan  bermanfaat: 1.
Secara teoretis a.
Sebagai bahan masukan dan kajian lebih lanjut bagi mereka yang berminat mendalami masalah-masalah hukum tidak tertulis sebagai sumber hukum
bagi Hakim dalam memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara pidana, terutama untuk pencari keadilan masyarakat kecil dan miskin;
Universitas Sumatera Utara
117
b. Untuk memberikan gambaran yang berarti bagi studi hukum umumnya dan
khususnya  peranan  Hukum tidak tertulis dalam peradilan pidana  di Indonesia.
2. Dari sudut pandangan praktis, diharapkan penelitian ini mampu memberikaan
kontribusi positif bagi para Hakim dalam memutus suatu perkara pidana.
G.  Metode Penelitian