Toolbox. Berisi tombol-tombol yang mewakili alat atau piranti yang Baris

sangat membantu pengguna. Informasi tersebut seperti : rumah sakit, ATM, bank, apotek, klinik 24 jam, hotel, kantor polisi, terminal bus, stasiun kereta api, dan bandar udara. Disamping pengaturan objek wisata kuliner dalam peta yang baik, juga diperlukan informasi tentang objek wisata kuliner selengkap mungkin. Informasi tersebut seperti nama objek yang jelas, menu makanan dan minuman paling tidak menu sajian utama, harga jual, foto objek wisata kuliner dan menu sajiannya, jam buka dan jam tutup, dsb. Bila perlu ditambahkan sedikit informasi tentang cerita asal-usul kuliner yang disediakan oleh setiap objek wisata kuliner. Karena menurut Bondan “mak nyus” Winarno, tambahan informasi tentang cerita asal-usul kuliner tersebut jika dikemas dengan menarik, akan menjadi daya tarik yang luar biasa, disamping tentunya tidak melupakan cita rasa kuliner itu sendiri Sumber : www.jogja.go.id . Sekarang ini, teknologi multimedia telah banyak diterapkan sebagai media penyebaran dan penyampaian informasi. Salah satu teknologi multimedia yang dipakai adalah aplikasi multimedia interaktif. Dengan dukungan aplikasi multimedia interaktif, penyampaian informasi akan lebih efektif. Demikian halnya dengan informasi wisata kuliner di Jogja, jika disampaikan dengan media yang lebih baik seperti aplikasi multimedia yang interaktif, akan menumbuhkan minat dan ketertarikan masyarakat umum untuk mencari informasi tentang wisata kuliner di Jogja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Prosedur Sistem yang Lama

Prosedur sistem lama yang masih berjalan untuk mengetahui informasi objek wisata kuliner di Jogja antara lain melalui katalog dan peta wisata kuliner Jogja yang tersedia di instansi terkait dan hotel-hotel yang ada di Jogja. Formatnya masih menggunakan media kertas. Media informasi lainnya menggunakan layanan internet, pengguna bisa mengakses website yang menyediakan informasi tentang objek wisata kuliner di Jogja. Memang dari website tersebut dapat diketahui alamatnya, tapi tidak menyediakan peta. Orang luar Jogja yang ingin mengetahui letak lokasi tepat objek wisata kuliner, jadi kerepotan. Hal seperti itu, akan memberi ketidaknyamanan bagi pelancong yang ingin menikmati wisata kuliner di Jogja.

3. Analisa Kebutuhan

Dari hasil identifikasi masalah dan berdasarkan pertimbangan prosedur pendistribusian informasi tentang objek wisata kuliner Jogja yang lama, serta melakukan wawancara, baik secara lisan maupun lewat forum diskusi, dengan pelancong yang ingin menikmati objek wisata kuliner Jogja dan dengan beberapa pihak yang terkait dengan wisata kuliner, maka dapat diidentifikasi dan disimpulkan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan untuk penikmat wisata kuliner Jogja, antara lain sebagai berikut : a. Dalam proses penyebaran informasi tentang wisata kuliner di Jogja, dibutuhkan media penyampaian yang informatif, lengkap, jelas, menarik, interaktif, dan mudah diaksesdidapatkan.