Pembatu Pelaksana Pengaruh motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi : studi kasus di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

w Ruang UKS x Ruang Gudang y Ruang Koperasi Karyawan z Ruang Koperasi siswa 2. Halaman Sekolah Halaman SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong cukup luas. Halaman sekolah ini digunakan untuk tempat parkir, lapangan upacara, dan lapangan olahraga basket, futsal, volley. 3. Pagar Sekolah Pagar sekolah terbuat dari tembok dan besi dengan pintu gerbang berwarna coklat. 4. Kamar kecil Kamar mandi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong permanen. Kamar mandi yang dimiliki berjumlah ± 6 ruang, yang terdiri dari kamar mandi untuk siswa laki-laki, siswi perempuan dan untuk guru serta karyawan. Kamar mandi ini memiliki air yang cukup dan bersih. 5. Kantin SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki kantin yang cukup bersih dan makanan yang dijual cukup bervariasi, bergizi, dan harga relatif terjangkau oleh para siswa-siswi. 6. Ruang Kelas SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mempunyai ukuran ± 7 x 8 meter, ventilasi cukup, cahaya cukup, bersih dan rapi, serta terdapat hiasan dinding seperti figura presiden dan wakil presiden, sumpah pemuda, jam dinding, dan papan absensi siswa. 7. Keadaan Fasilitas Belajar Fasilitas belajar yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain papan tulis, meja dan kursi siswa-siswi yang cukup nyaman untuk belajar. 8. Kantor Kantor yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain kantor kepala sekolah, guru, bimbingan dan konseling BK, dan tata usaha TU. 9. Alat Penunjang Pendidikan Alat penunjang pendidikan tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain kalender akademik, jadwal pelajaran, dan jadwal piket siswa- siswi. 10. Sumber Belajar Sumber belajar yang dimiliki antara lain kurikulum, perpustakaan, laboratorium, buku paket, dan majalah dinding.

I. Majelis SekolahKomite SekolahDewan Sekolah

Komponen dan indikator kinerja komite sekolah terkait dengan peran yang dilakukannya yakni sebagai badan pertimbangan advisory agency, badan pendukung supporting agency, badan pengawas controlling agency, dan badan mediator mediator agency. Mengenai penjabaran peran, fungsi manajemen dan indikator kinerja dari komite sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Peran Komite Sekolah Fungsi Manajemen Pendidikan Indikator Kinerja Badan Pendukung Supporting Agency 1. Pengelolaan Sumber Daya a. Memantau kondisi tenaga pendidikan di sekolah. b. Mobilisasi guru sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan guru di sekolah. c. Mobilisasi tenaga kependidikan non- guru untuk mengisi kekurangan guru di sekolah. 2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana a. Memantau kondisi sarana dan prasarana di sekolah. b. Mobilisasi bantuan sarana dan prasarana. c. Mengkoordinasikan dukungan sarana dan prasarana sekolah. d. Mengevaluasi pelaksanaan sarana dan prasarana sekolah. 3. Pengelolaan Anggaran a. Memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah. b. Mobilisasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah. c. Mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah. d. Mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah. Peran Komite Sekolah Fungsi Manajemen Pendidikan Indikator Kinerja Badan Pengontrol Controlling Agency 1. Mengontrol Perencanaan Pendidikan di Sekolah a. Mengontrol proses pengambilan keputusan di sekolah. b. Mengontrol kualitas kebijakan di sekolah. c. Mengontrol proses perencanaan pendidikan di sekolah. d. Pengawasan terhadap kualitas perencanaan sekolah. e. Pengawasan terhadap kualitas program sekolah. 2. Memantau Pelaksanaan Program Sekolah a. Memantau organisasi sekolah. b. Memantau penjadwalan program sekolah. c. Memantau alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah. d. Memantau sumber daya pelaksanaan program sekolah. e. Memantau partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanaan program sekolah. 3. Memantau Output Pendidikan a. Memantau hasil ujian akhir. b. Memantau angka partisipasi sekolah. c. Memantau angka mengulang sekolah. d. Memantau angka bertahan di sekolah. Peran Komite Sekolah Fungsi Manajemen Pendidikan Indikator Kinerja Badan Penghubung Mediator Agency 1. Perencanaan a. Menjadi penghubung antara komite sekolah dengan masyarakat, komite sekolah dengan sekolah, dan komite sekolah dengan dewan pendidikan. b. Mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan. c. Membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepala sekolah

J. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain

Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan instansi lain meliputi:

1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Wilayah Kota

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Dinas Pendidikan wilayah kota.

2. Hubungan Sekolah dengan Orang TuaWali murid

Hubungan kerjasama SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan orang tua siswa atau wali murid dianggap sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di sekolah ini.

3. Hubungan antar Sekolah

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain yang sederajat dalam berbagai bentuk kerjasama, antara lain kerjasama dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya.

4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar

Hubungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar tampak dalam bentuk hubungan yaitu ikut melibatkan masyarakat sekitar dalam hal keamanan pada saat sekolah menyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah.

5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam hal Expo Universitas yang rutin diadakan setiap tahun, penerimaan mahasiswa baru dan penelitian.

K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan

Ada beberapa usaha yang pihak sekolah kembangkan untuk meningkatkan kualitas lulusan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yaitu: 1. Pengembangan bidang intelektual Pihak sekolah mengadakan pendalaman materi untuk siswa kelas XII IPAIPSBahasa khusus materi yang diUN-kan. Sebagai pendukungnya, sekolah menyediakan fasilitas pembelajaran seperti: ruang komputer, ruang laboratorium IPA, ruang laboratorium IPS, ruang laboratorium Bahasa, dan ruang media serta pengadaan buku-buku pelajaran di perpustakaan. 2. Dalam mendukung tejadinya pengembangan di bidang kerohanian dan kepribadian, pihak sekolah mengadakan beberapa kegiatan, seperti: kebaktian bersama di gereja, ceramah kepribadian, seksualitas, dan narkoba. 3. Selain itu pihak sekolah juga mengadakan kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler yang berfungsi untuk pengembangan di bidang bakat dan minat siswa. 89

BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data tentang motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Deskripsi data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi dengan berdasar pada Pedoman Acuan Patokan PAP Tipe II jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 103 responden. Berikut ini disajikan uraiannya. 1. Variabel Motivasi Berprestasi Berdasarkan data tentang motivasi berprestasi yang diolah dengan bantuan SPSS versi 12 diketahui bahwa skor jawaban tertinggi 29 dan skor jawaban terendah 15. Dari hasil perhitungan data tentang motivasi berprestasi diperoleh nilai mean sebesar 24,29, median sebesar 25,00, modus sebesar 25 dan standar deviasi sebesar 2,775. Untuk mengetahui kecenderungan penilaian terhadap variabel motivasi berprestasi digunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP II sebagai berikut. Tabel V.1 Penilaian Motivasi Berprestasi Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel 28-30 14 13,5 Sangat Tinggi 25-27 37 35,9 Tinggi 22-24 38 36,9 Cukup 19-21 10 9,71 Rendah 19 4 3,88 Sangat Rendah 103 100 Oleh karena jumlah item kuesioner adalah 8 maka skor terendah yang mungkin dicapai adalah 8 x 1 = 8 dan skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 8 x 4 = 32. Tabel V.1 menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi siswa yang terkategorikan sangat tinggi ada sebanyak 14 orang atau 13,5, kategori tinggi ada sebanyak 37 orang atau 35,9, untuk kategori cukup ada sebanyak 38 orang atau 36,9, kategori rendah ada sebanyak 10 orang atau 9,71, dan kategori sangat rendah ada sebanyak 4 orang atau 3,88. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dalam kategori cukup. 2. Variabel Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan data tentang peran guru dalam proses pembelajaran yang diolah dengan bantuan SPSS versi 12 diketahui bahwa skor jawaban tertinggi 49 dan skor jawaban terendah 23. Dari hasil perhitungan data tentang peran guru dalam proses pembelajaran diperoleh nilai mean sebesar 37,71, median sebesar 38,00, modus sebesar 39 dan stándar deviasi sebesar 4,826. Untuk mengetahui kecenderungan penilaian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Lingkungan Belajar dan Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Penggunaan media mind map dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA Bopkri 2 Yogyakarta.

0 1 195

Hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa kelas XII SMA BOPKRI 2 Jl. Jendral Sudirman no.87 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

0 0 131

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, kedisiplinan dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 144

Pengaruh motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi studi kasus di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 190

Penggunaan media mind map dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA Bopkri 2 Yogyakarta

0 1 193

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK INSTALASI LISTRIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 93

Hubungan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa kelas XII SMA BOPKRI 2 Jl. Jendral Sudirman no.87 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 129