73,116. Jadi koefisien variabel X 0,143 menunjukkan besar penambahan nilai Y jika nilai X bertambah sebesar satu satuan. Nilai koefisien korelasi
r-hitung sebesar 0,094. Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi
5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t
hitung
t
tabel
atau jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.
Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa t-hitung t = 0,950 lebih kecil dari nilai t-tabel t = 1,984 atau dengan nilai signifikansi 0,344
lebih besar dari nilai probabilitas sebesar 0,05 maka Ho diterima. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, ini berarti bahwa kesimpulan
yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009 2010.
b. Pengaruh peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar
ekonomi Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan ada pengaruh peran
guru dalam proses pembelajaran X
2
terhadap prestasi belajar ekonomi Y diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Dari hasil
analisis data diperoleh persamaan regresi linier Y = 0,004 X
2
+ 76,588. Artinya jika X=0, maka nilai Y sebesar harga konstanta yaitu 76,588. Dan
jika X mengalami penambahan 1 satuan maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,004, misal X=1 maka nilai Y = 0,0041 + 76,588 = 76,592,
sehingga nilai Y bertambah sebesar 0,004 yaitu dari 76,588 menjadi 76,592. Namun sebaliknya jika X mengalami penurunan 1 satuan maka nilai Y akan
menurun sebesar 0,004, misal X=-1 maka nilai Y= 0,004-1 + 76,588 = 76,584. Jadi koefisien variabel X 0,004 menunjukkan besar penambahan
niali Y jika nilai X bertambah sebesar satu satuan. Nilai koefisien korelasi r-hitung sebesar 0,004.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t
hitung
t
tabel
atau jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa t-hitung t = 0,043
lebih kecil dari nilai t-tabel t = 1,984 atau dengan nilai signifikansi 0,966 lebih besar dari nilai probabilitas sebesar 0,05 maka Ho diterima. Dari
uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar
ekonomi siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi
kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009 2010. c.
Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan ada pengaruh
lingkungan belajar X
3
terhadap prestasi belajar ekonomi Y diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Dari hasil analisis data
diperoleh persamaan regresi linier Y = 0,108 X
3
+ 72,983. Artinya jika X=0, maka nilai Y sebesar harga konstanta yaitu 72,983. Dan jika X mengalami
penambahan 1 satuan maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,108, misal X=1 maka nilai Y = 0,1081 + 72,983 = 73,091, sehingga nilai Y
bertambah sebesar 0,108 yaitu dari 72,983 menjadi 73,901. Namun sebaliknya jika X mengalami penurunan 1 satuan maka Y akan menurun
sebesar 0,108 , misal X=-1 maka nilai Y= 0,108-1 + 72,983 = 72,875. Jadi koefisien variabel X 0,108 menunjukkan besar penambahan nilai Y
jika nilai X bertambah sebesar satu satuan. Nilai koefisien korelasi r- hitung sebesar 0,109.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t
hitung
t
tabel
atau jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa t-hitung t = 1,098
lebih kecil dari nilai t-tabel t = 1,984 atau dengan nilai signifikansi 0,275 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Dari uraian di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi kelas XI IPS SMA BOPKRI 2
Yogyakarta tahun ajaran 2009 2010. d.
Pengaruh motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran, dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi
Untuk menguji hipotesis keempat yang menyatakan ada pengaruh motivasi berprestasi X
1
, peran guru dalam proses pembelajaran X
2
, dan
lingkungan belajar X
3
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi Y, diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda tiga
prediktor. Dari hasil perhitungan diperoleh harga koefisien variabel motivasi
berprestasi X
1
sebesar 0,122 ; koefisien variabel peran guru dalam proses pembelajaran X
2
sebesar -0,085 ; koefisien variabel lingkungan belajar X
3
sebesar 0,120 dan konstanta k sebesar 72,789. Berdasarkan harga- harga yang diperoleh tersebut, maka dapat diketahui persamaan regresi
linier ganda sebagai berikut : Y = 0,122 X
1
- 0,085 X
2
+ 0,120 X
3
+ 72,789 Dari hasil analisis data diperoleh Ry
123
sebesar 0,142. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi, menggunakan uji-F dengan taraf signifikansi 5.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria apabila F-hitung F-tabel maka hipotesis H
1
diterima, dan jika F-hitung F-tabel maka hipotesis H
1
ditolak. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa F-hitung F = 0,684
lebih kecil dari nilai F-tabel F = 2,700. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi,
peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009
2010.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut :
1. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Ekonomi
Berdasarkan hasil analisa data dengan regresi linier sederhana didapat persamaan Y = 0,143 X
1
+ 73,259. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi prestasi belajar ekonomi, maka perlu
diadakan pengujian signifikansi koefisien regresi terlebih dahulu, dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Nilai t-hitung = 0,0950 lebih kecil dari t-
tabel = 1,984, karena t-hitung lebih kecil dari t-tabel berarti koefisien regresi tersebut tidak signifikan yang berarti motivasi berprestasi tidak berpengaruh
terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini disebabkan meskipun setiap siswa mempunyai motivasi tinggi, akan tetapi tidak disertai dengan usaha untuk
menguasai materi pelajaran maka siswa tersebut memperoleh prestasi belajar yang kurang baik. Sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi rendah tetapi
disertai dengan usaha untuk menguasai materi pelajaran maka siswa tersebut dimungkinkan mencapai prestasi belajar yang baik.
2. Pengaruh peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar
Ekonomi Berdasarkan hasil analisa data dengan regresi linier sederhana didapat
persamaan Y = 0,004 X
2
+ 76,588. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi prestasi belajar ekonomi, maka perlu
diadakan pengujian signifikansi koefisien regresi terlebih dahulu, dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Nilai t-hitung = 0,043 lebih kecil dari t-
tabel = 1,984, karena t-hitung lebih kecil dari t-tabel berarti koefisien regresi tersebut tidak signifikan yang berarti peran guru dalam proses pembelajaran tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini disebabkan karena guru kurang mampu memahami kecerdasan setiap siswanya, kurang bisa dekat dengan
para siswanya, dan gurunya kurang mampu untuk memotivasi para siswa dalam pelajaran ekonomi sehingga respon terhadap anak didiknya dalam keberhasilan
pembelajaran kurang baik. Oleh karena itu kondisi semacam ini akan semakin baik apabila pendidik atau guru mampu untuk memotivasi para siswanya dalam
mata pelajaran baik di kelas maupun di luar kelas dan guru mampu memahami kecerdasan setiap siswanya sehingga guru dapat memberikan peran yang baik atas
keberhasilan peserta didiknya dalam pembelajaran, guru juga dapat menjadi teman untuk siswanya dalam hal pelajaran agar siswa lebih merasa nyaman dalam
belajar jika bertanya hal yang dianggap sulit. 3.
Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar Ekonomi Berdasarkan hasil analisa data dengan regresi linier sederhana didapat
persamaan Y = 0,108 X
3
+ 72,983. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi prestasi belajar ekonomi, maka perlu
diadakan pengujian signifikansi koefisien regresi terlebih dahulu, dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Nilai t-hitung = 1,098 lebih kecil dari t-
tabel = 1,984, karena t-hitung lebih kecil dari t-tabel berarti koefisien regresi tersebut tidak signifikan yang berarti lingkungan belajar tidak berpengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini disebabkan kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar. Oleh karena itu perlu
diciptakannya lingkungan yang mendukung baik itu dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat akan menumbuhkan,
mengembangkan dan memberi pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar ekonomi.
4. Pengaruh motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran, dan
lingkungan belajar terhadap prestasi belajar Ekonomi Berdasarkan hasil analisis regresi ganda didapatkan nilai koefisien korelasi
antara motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran, dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi secara bersama-sama Ry
123
sebesar 0,142, koefisien determinasi R
2
sebesar 0,020 dan harga F-hitung 0,684 lebih kecil dari F-tabel 2,700 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
ada pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.
Berdasarkan nilai Ry
123
= 0,142 lebih kecil dari nilai R
tabel
= 0,194 dengan taraf signifikansi 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
berprestasi, peran guru dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi.
104
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dibahas dalam Bab V, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini didukung dengan harga koefisien korelasi r
x1y
= 0,094 dengan harga t
hitung
sebesar 0,950 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 1,984. 2. Tidak terdapat pengaruh peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi
belajar ekonomi. Hal ini didukung dengan harga koefisien korelasi r
x2y
= 0,004 dengan harga t
hitung
sebesar 0,043 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 1,984. 3. Tidak terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.
Hal ini didukung dengan harga koefisien r
x3y
= 0,109 dengan harga t
hitung
sebesar 1,098 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 1,984. 4. Tidak terdapat pengaruh antara motivasi berprestasi, peran guru dalam proses
pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini didukung dengan harga koefisien korelasi
Rx1,2,3y
= 0,142 dengan harga koefisien korelasi F
hitung
sebesar 0,684 lebih kecil dari F
tabel
sebesar 2,700.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi
kendala bagi penulis yaitu : 1.
Siswa mungkin tidak jujur dan tidak sungguh-sungguh dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka hasil
penelitian ini tidak memberikan gambaran yang objektif. 2.
Penulis masih kurang mampu dalam pembuatan instrumen penelitian, sehingga kurang bisa mengukur variabel yang diteliti instrumen
penelitian.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran antara lain:
1. Para siswa diharapkan lebih mempunyai motivasi yang tinggi serta dapat mempertahankannya sedangkan para siswa yang motivasinya sedang dan
masih kurang agar lebih dapat meningkatkan motivasinya tersebut. 2. Para guru dituntun untuk dapat mengidentifikasi faktor lain apa saja yang
bisa mempengaruhi prestasi belajar ekonomi. 3. Bagi semua pihak yang mendidik anak agar selalu memberikan motivasi
dan dorongan dalam belajar serta siap dalam memberikan materi, pihak yang berinteraksi dengan siswa agar menciptakan suasana lingkungan.