4.1.5. Jenis Usaha 4.1.5.1. Simpan Pinjam
1. Produk Simpanan : a. Simpanan Sukarela
Simpanan yang dapat disetor maupun ditarik setiap saat dengan setoran minimal Rp 2.500,-
b. Simpanan Harian
Simpanan dengan bunga harian yang dapat disetor dan ditarik setiap saat.
c. Simpanan Setia Plus
Simpanan terbatas minimal Rp 500 ribu yang diwujudkan dalam bentuk bilyet dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 tahun.
d. Simpanan Berjangka
Investasi aman, terpercaya sekaligus memberikan jasa yang kompetitif. Dana dapat disimpan sesuai jangka waktu yang dikehendaki yaitu 3, 6 dan
12 bulan dengan sistem perpanjangan otomatis tanpa perlu instruksi pada saat jatuh tempo.
2. Produk Pinjaman a. Pinjaman dengan sistem tanggung renteng :
Pinjaman ini diperuntukan bagi anggota melalui kelompok dengan sistem tanggung renteng. Untuk pinjaman pada anggota ini besarnya dihitung
berdasarkan plafon pribadi dan plafon kelompok. Ada beberapa jenis pinjaman yakni :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 Pinjaman SP 1: Pengajuan pinjaman melalui kelompok sesuai dengan
sistem tanggung renteng. Sedang besar pinjaman 4 empat kali simpanan wajib anggota dengan batas maksimal Rp 10 juta.
2 Pinjaman SP 2: Pengajuan pinjaman melalui kelompok untuk pembelian
barang diluar Kopwan Setia Bhakti Wanita dengan plafon 2 dua kali simpanan wajib dengan batas maksimal Rp 5 juta.
3 Pinjaman SP 3 : Pengajuan pinjaman maksimal Rp 1 juta melalui
kelompok untuk pembelian kebutuhan bahan pokok dan garment yang bisa diangsur maksimal 10 kali.
b. Pinjaman diluar tanggungan kelompok :
1 Pinjaman toko kecil : pinjaman dalam bentuk barang untuk anggota
yang mempunyai toko atau kios tanpa agunan.
2 Pinjaman UKM : pinjaman untuk anggota dan anggota luar biasa yang
punya usaha dengan menggunakan jaminan berupa BPKB, perhiasan, simpanan berjangka dan sertifikat.
3. Swalayan
Usaha ini berawal dari tuntutan anggota agar Kopwan Setia Bhakti Wanita juga melayani barang kebutuhan sehari-hari anggota. Sesuai dengan
keputusan dalam rapat anggota, maka dibukalah Waserda. Namun seiring dengan perkembangan anggota yang mencapai sepuluh ribu lebih, tuntutanpun
berkembang dari waserda menjadi swalayan. Gedung III yang digunakan untuk swalayan ini diresmikan oleh Ali Marwan Hanan, Meneg Kop dan UKM RI
pada 22 April 2003
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Learning Center
Unit ini dibentuk pada tahun 2004 dan diresmikan oleh Sutarto, Deputy Kelembagaan Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, setelah Kopwan
SBW mendapat tugas untuk mensosialisasikan sistem tanggung renteng. Disamping itu juga ditunjang dari data yang menunjukan banyaknya tamu yang
berkunjung ke Kopwan SBW untuk study banding. Di unit inilah, peserta learning center akan mendapatkan materi tentang pengelolaan koperasi dan
aplikasi sistem tanggung renteng. Dalam hal ini materi tidak hanya diberikan dalam kelas tapi peserta juga bisa melihat langsung bagaimana pelaksanaan
sistem tanggung renteng dikelompok anggota. Kemudian dilengkapi pula dengan simulasi sistem tanggung renteng.
5. Griya Tamu
Unit ini baru dibuka pada penghujung tahun 2007 sebagai bentuk pengembangan usaha. Pembukaan unit ini dilatarbelakangi banyaknya tamu
Kopwan SBW untuk study banding maupun mengikuti pelatihan. Tentu saja unit Griya Tamu ini tidak hanya untuk tamu Kopwan SBW. Tapi juga terbuka
untuk umum baik anggota maupun non anggota.
6. E-Kopwan SBW
Unit yang baru diresmikan pada saat peringatan Hari Kartini, 21 April 2009 ini dimaksudkan untuk membantu memasarkan produk anggota melalui
internet. Disamping itu, juga mengajak anggota untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi. Untuk mengakses
unit ini bisa klik www.e-kopwansbw.com dan www.learningcentersbw.com.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian