Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita Surabaya memiliki persyaratan- persyaratan dan ketentuan pinjaman, misalnya peminjam menjaminkan sertifikat
tanah dan atau bangunan, sehingga besar pinjaman maksimal 70 dari nilai taksiran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar pinjaman, maka jaminannya
pun semakin besar.
4.3. Analisis Hasil Pengolahan Data 4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak Sumarsono, 2004: 40. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :
Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas No.
Variabel Bebas Kolmogorov
Smirnov Tingkat
Signifikan 1.
2. 3.
Jumlah pemberian kredit Y Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
0,511 0,705
0,457 0,957
0,703 0,985
Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa tingkat signifikan yang
dihasilkan ketiga variabel penelitian lebih besar dari 5, dimana variabel pertambahan dana X
1
memiliki tingkat signifikan sebesar 0,703; variabel jaminan X
2
memiliki tingkat signifikan sebesar 0,985 dan variabel jumlah pemberian kerdit Y memiliki tingkat signifikan sebesar 0,957. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel jumlah pemberian kredit Y, pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
adalah berdistribusi normal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas dan
heteroskedastisitas. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Multikolinearitas
Besaran VIF dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 : Hasil Nilai VIF No.
Variabel Bebas Nilai VIF
1. 2.
Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
1,268 1,268
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF pada variabel
pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
kurang dari angka 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi korelasi atau model
regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari multikolinieritas.
2. Heteroskedastisitas
Uji yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah Rank Spearman. Berikut ini hasil uji Rank Spearman:
Tabel 4.4 : Hasil Uji Rank Spearman Variabel Bebas
Koefisien korelasi Rank Spearman
Tingkat signifikan
Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
-0,103 -0,042
0,777 0,907
Sumber : Lampiran 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat signifikansi korelasi Rank Spearman pada variabel pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
lebih besar dari 5 sig 5, dimana tingkat signifikan pada variabel pertambahan dana X
1
sebesar 0,777 dan tingkat signifikan pada variabel jaminan X
2
sebesar 0,907. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson. Dibawah ini merupakan hasil uji Durbin Watson,
yaitu: Tabel 4.5 : Hasil Uji Durbin Watson
Model Summary
b
.993
a
.986 .983
4149297657 2.886
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, jaminan X2, pertambahan dana X1 a.
Dependent Variable: jumlah kredit yang diberikan Y b.
Sumber: Lampiran 4 Nilai DW durbin watson yang dihasilkan sebesar 2,886 berada didaerah
keragu-raguan yaitu diantara 4-dU 4 – 1,641 = 2,301 dengan 4-dL 4 – 0,697 = 3,303
4.3.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan pengaruh antara satu variabel terikat jumlah pemberian kredit dengan beberapa variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bebas pertambahan dana dan jaminan. Adapun hasil analisis regresi linier berganda adalah:
Tabel 4.6 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model
Koefisien Regresi R-square
Konstanta Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
-17657699313,111 33,471
0,876 0,986
Sumber : Lampiran 4 Persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Y = -17657699313,111+ 33,471 X
1
+ 0,876 X
2
1. Konstanta a sebesar -17657699313,111
Jika nilai X
1
= X
2
= 0, akan diperoleh Y = -17657699313,111. Nilai ini adalah mustahil karena bila variabel Y adalah jumlah pemberian kredit, maka
jumlah jumlah pemberian kredit tidak akan pernah negatif. Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-asumsi regresi sudah terpenuhi
sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator.
Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi
heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas, dan tidak terjadi autokorelasi.
Meskipun demikian, konstanta yang negatif ini tidak menjadi masalah sepanjang X
1
dan X
2
tidak mungkin sama dengan 0 karena tidak mungkin dilakukan. Yang perlu dipertimbangkan justru mencari nilai X
1
dan X
2
terendah sehingga tidak ada pemberian kredit. Jadi, pada umumnya nilai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
konstanta yang negatif bukan menjadi alasan untuk menyimpulkan bahwa persamaannya salah Lihat Rietvield dan Sunaryanto, 1994 dalam
http:andiwijayanto.blog.undip.ac.id?p=3.
2. Koefisien regresi linier berganda
a. Koefisien regresi untuk X
1
b
1
sebesar 33,471 artinya jika variabel pertambahan dan X
1
naik satu satuan, maka jumlah pemberian kredit Y akan naik sebesar 33,471 dengan asumsi variabel jaminan adalah konstan.
b. Koefisien regresi untuk X
2
b
2
sebesar 0,876 artinya jika variabel jaminan X
2
naik satu satuan, maka jumlah pemberian kredit Y akan naik sebesar 0,876 dengan asumsi variabel pertambahan dana adalah konstan.
Besarnya pengaruh pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
terhadap jumlah pemberian kredit Y adalah sebesar 0,986 yang artinya variabel
pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
mampu mempengaruhi variabel jumlah pemberian kredit Y sebesar 98,6 dan sisanya sebesar 1,4 dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4.3.4. Uji F
Uji F digunakan menguji apakah model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau tidak untuk memprediksi besarnya pengaruh
partisipasi pengangaran dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. Berikut ini hasil uji F :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.7 : Uji F Variabel Bebas
F
hitung
Sig Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
254,986 0,000
Sumber : Lampiran 4 Hasil uji F pada tabel di atas menjelaskan bahwa nilai F
hitung
yang dihasilkan sebesar 254,986 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5 maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok untuk menerangkan pengaruh pertambahan dana X
1
dan jaminan X
2
terhadap jumlah pemberian kredit Y.
4.3.5. Uji t
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel partisipasi penganggaran X
1
dan sistem penghargaan X
2
terhadap kinerja manajerial Y. Berikut ini hasil uji t :
Tabel 4.8 : Uji t Variabel Bebas
t
hitung
Sig Pertambahan dana X
1
Jaminan X
2
1,749 19,191
0,124 0,000
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pertambahan dana X
1
secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit, hal ini dilihat dari tingkat signifikan yang dihasilkan sig = 0,124 lebih dari 5. Sedangkan
jaminan X
2
secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah pemberian kredit, hal ini dilihat dari tingkat signifikan yang dihasilkan sig =
0,000 kurang dari 5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Hipotesis ke-1 yang menyatakan bahwa pertambahan dana dan jaminan
berpengaruh signifikan terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam, sebagian teruji kebenarannya, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pertambahan dana X
1
secara parsial tidak berpengaruh terhadap jumlah pemberian kredit, sedangkan jaminan X
2
secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah pemberian kredit.
2. Hipotesis ke-2 yang menyatakan bahwa jaminan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap jumlah pemberian kredit simpan pinjam, karena hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa jaminan X
2
secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah pemberian kredit.
4.4. Pembahasan 4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian