38
2. Komponen afektif merupahkan sebuah emosi konsumen atau perasaan terhadap keistimewaan produk atau merek.
3. Komponen konatif adalah perhatian atas kemungkinan atau tendensi bahwa seorang individual akan berusaha melakukan tindakan khusus atau
berprilaku hormat dalam sikap terhadap obyek.
2.2.10. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Landasan Kepatuhan wajib pajak mengacu pada teori Teori Asas Daya Beli. Teori ini berdasarkan pada pendapat bahwa penyelenggaraan kepentingan
masyarakat dianggapa sebagai dasar keadilan pemungutan pajak yang bukan kepentingan individual atau Negara sehingga lebih menitiberatkan pada fungsi
mengatur. Waluyo dan IIyas, 2002:12. Salah satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah
memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak
sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakan. Paradigma baru yang menempatkan aparat pemerintah sebagai abdi negara dan
masyarakat wajib pajak harus diutamakan agar dapat meningkatkan kinerja pelayanan publik. Aparat Pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas
pelayanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib pajak. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara
peningkatan kualitas dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
perbaikan infrastruktur seperti perluasan tempat pelayanan terpadu TPT, penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan kemudahan
kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Supadmi, 2006
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan Teori penelitian terdahu, maka dapat diambil premis-premis dan akan dijadihkan dasar dalam mengemukakan hipotesis. Adapun premi-premis
tersebut adalah sebagai berikut: Premis 1
: Kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan
memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Muliari dan Setiawan, 2009 Premis
2 : Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang-Undang dan
peraturan perpajakan Pajak Bumi dan Bangunan, dan sikap Wajib Pajak mempengaruhi perilaku perpajakan Wajib Pajak
dan akhirnya perilaku perpajakan mempengaruhi keberhasilan perpajakan. Sholichah dan Istiqomah, 2005.
Premis 3
: Self Assessment system adalah pemungutan pajak yang memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada
Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
Supriyati dan Hidayati, 2008
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.