Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Sifat Pajak Bumi dan Bangunan Ketentuan Umum

27

2.2.4.2. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Beberapa ketentuan khusus tentang siapa saja yang menjadi subjek dalam Pajak Bumi dan Bangunan adalah Achmad dan Husain, 1997, 434 : 1. Jika suatu subjek pajak memanfaatkan atau menggunahkan bumi dan bangunan milik orang lain bukan karena suatu hak berdasarkan Undang-Undangatau bukan perjanjian, maka subjek pajak yang memanfaatkan atau menggunahkan bumi dan bangunan ditetapkan sebagai wajib pajak. 2. Suatu objek pajak yang masih dalam sengketa pemilikan dipengadilan, maka orang atau badan yang memanfaatkan atau menggunahkan objek pajak tersebut ditetapkan sebagai wajib pajak. 3. Subjek pajak dalam waktu yang lama berada di dalam luar wilayah letak objek pajak, sedang untuk merawat objek pajak tersebut dikuasakan kepada orang atau badan yang diberi kuasa dapat ditunjuk sebagai wajib pajak.

2.2.4.3. Sifat Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dikenahkan atas harta tak bergerak, maka oleh sebab itu yang dipentingkan adalah objeknya dan oleh karena itu keaadan atau status orang atau badan yang dijadikan subjek pajak tidak penting dan tidak mempengaruhi besarnya pajak, maka sebab itu pajak bumi dan bangunan disebut juga pajak obyektif, walaupun pajak ini merupakan pajak objektif tetapi dipunggut dengan surat ketetapan pajak yang pada perinsipnya setiap tahun dikeluarkan Vitriani, 2006 : 30 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28

2.2.4.5. Ketentuan Umum

BAB 1, Pasal 1 : Umum Undang-Undang Pajak : 2007 a. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. b. Bangunan adalah konsruksi tehnik yang ditanam atau diletakan secara tepat pada tanah atau perairan. c. Nilai jual objek pajak adalah harga rata–rata yang diperoleh dari transaksi jual beli secara wajar, dan bila mana tidak terdapat transaksi jual beli, nilai objek pajak ditentukan melalaui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau nila jual pajak pengganti. d. Surat keputusan objek pajak adalah surat yang dipergunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan undang – undang. e. Surat pemberitauaan pajak terutang yang dipergunakan oleh direktorat jendral pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terutama kepada wajib pajak. Mardiasmo, 2002 : 315-316 BAB II, Pasal 2 : Obyek Pajak Undang-Undang Pajak : 2007 1. Yang menjadi obyek pajak adalah bumi dan bangunan. 2. Klasifikasi obyek pajak yang sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 1 diatur oleh mentri keuangan. Pasal 3 : 1. Obyek pajak yang tidak dikenahkan pajak bumi dan bangunan adalah objek pajak yang: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 a. Digunahkan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. b. Digunahkan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu. c. Merupahkan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional,tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah negara belum dibebani suatu hak. d. Dipergunahkan oleh perwakilan diplomatic. d. Dipergunahkan oleh badan atau perwakialn organisasi internasional yang ditentuhkan oleh menteri keuangan 2. Obyek pajak yang dipergunahakn oleh Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 3. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP ditetapkan 8 juta untuk setiap bangunan

2.2.4.5 Subjek Pajak

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo).

0 1 113

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi kasus di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Sidoarjo)

0 0 20

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27